1 Awal

Tinggal di ibu kota memang sangat susah, terlebih untuk sejumlah orang yang ekonomi nya rendah. Seperti gadis ramaja ini, ia yang baru saja lulus Sekolah menengah atas yang menginginkan Berkuliah namun ia harus segera bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dikota yang sulit ini.

Seoul 16.45 .

Hari yang sulit bagi Hana untuk menemukan pekerjaan saat ini, ia sudah beberapa kali ditolak oleh perusahaan atau toko yang ia datangi.

Hana menghela nafas lelah, lalu menatap kelangit.

"Huft, kapan kehidupan gue yang kaya gini berakhir?!" Gumamnya sendiri.

Sebenarnya ia sudah memiliki satu pekerjaan namun itu tak cukup untuk menghidupi keluarga nya, Hana tingal bersama Neneknya dan adik lelakinya.

Diamana sang ibu?.

Entah Hana tidak tahu, ia sudah tinggal bersama sang nenek sedari kecil. ditambah adik kecil nya, lalaki yang masih bersekolah.

Hana harus menghidupi dirinya dan keluarganya, Harus. Ia tak boleh menyerah begitu saja, Itu yang Hana pikirkan saat ini.

Hana berjalan sambil menendang batu kerikil dengan pandangan kebawah, Tanpa ia sengaja ia menendang kaleng minuman dan itu mengenai seseorang dan membuat Hana kaget.

"Haaa" pekiknya tertahan Hana langsung berlari kearah Pria tinggi yang terkena kaleng itu.

Hana membungkuk kan tubuhnya sopan. "Maafkan saya Ahjussi, saya tidak sengaja." Hana melirik sedikit kearah Pria itu lalu memalingkan wajahnya, Pria itu menatapnya balik.

"Seenak jidat mu memanggil saya Ahjussi! Yak! Saya masih muda asal kamu tahu itu! Dasar anak gadis jaman sekarang tidak sopan!" Sengit Pria itu membuat Hana menatapnya kesal.

"Yak saya juga tidak sengaja! Mana saya tau berapa umur anda! Dan setu lagi, saya bukannya tidak sopan tapi tidak sengaja! Ahjussi sebaiknya pergi sana istirahat sudah tua juga! Huh" setelah mengeluarkan isi unek² nya Hana langsung pergi begitu saja .

"Yak! Dasar gadis tidak sopan!" Teriak Seokjin.

"Hyung! meeting 20menit lagi mulai!" Teriak park Jimin.

Seokjin berjalan keluar taman berjalan kearah jimin lalu menepuk bahu Jimin sedikit  keras. "Sejak kapan kau tidak sopan hah? Mengapa hari ini semua orang tak sopan?" Ucap Seokjin sedikit kesal.

"Mana kutahu? Kau saja yang aneh hari ini!" .

SeokJin berjalan meninggalkan Jimin sembari mengibaskan tangannya. "Terserah apa katamu".

Disisi lain Hana pulang dengan wajah yang sangat lusuh, ia membuka pintu .

"Aku pulang" ucap Hanna sedikit berteriak.

"Ah sudah pulang ternyata" Nenek datang dari arah dapur lalu duduk disamping Hana.

"Iyanih nek, maaf ya nek aku belum dapat pekerjaan lagi ." ujar Hana pelan namun masih bisa terdengar.

"tidak apa-apa, bisa dicari lagi kan! Udah kamu sekarang kamu mandi sana". Hana hanya mengangguk lalu pergi mandi.

"Aah capeknya, ah mana ponsel ku.?" Tanya Hana.

Hana mencari Ponselnya yang tidak ada, ia mencari sampai memberantaki kamarnya yang rapi.

"Ah sialan, bisa-bisanya benda itu hilang saat dibutuhkan!" Gerutu Hana.

Hana berfikir dimana ia terakhir kali ia mengeluarkan ponsel.

Setelah melamar langsung ke taman, lalu duduk lalu Hana mengeluarkan ponsel nya. Saat sudah beristirahat di taman ia langsung berjalan lagi hingga bertemu Ahjussi.

Aah

Hanna ingat, hana langsung menyambar Hoodie nya lalu pergi ke taman setelah meminta izin nenek.

Hana menunduk mencari ponselnya ditaman.

"Dimana kamu ponsel?"

"Ayolah keluar ponsel! Jangan bersembunyi terus!" Gerutu Hana kesel.

"Ponselku jika kamu keluar dari tempat bersembunyi mu, aku akan memperbaiki mu! Aku ja--". Sebelum. Hana melanjutkan ucapannya seseorang lebih dulu memotong nya.

"Ponsel itu tidak akan datang walau kamu memangilnya! Dasar Gila".

Hana langsung menatap Pria itu mereka saling menatap.

Ck ternyata Ahjussi tadi.

"Apa maksudmu Ahjussi? Lebih baik Ahjussi pergi saja! Dasar penganggu!" Ledek Hana membuat SeokJin kesal mendengar nya.

"Dasar gadis Gila!" Ledeknya balik.

"Ck, dia sepertinya pengusaha tapi tidak memiliki wibawa sama sekali cih" ucap Hana sambil memandang SeokJin remeh.

"Berhenti memandang seperti itu! Jika kau ingin ponsel mu kembali!" Ucapan SeokJin membuat Hana sedikit terkejut Hana langsung berlari kecil kearah SeokJin yang sedang duduk dibangku taman.

"Ahjussi melihat ponsel ku? Benarkah?dimana? Ayo beritahu aku Ahjussi" pinta Hana.

"Tidak akan!" Tegas SeokJin.

"Ahjussi tolonglah" rengeknya

Tidak ada sautan membuat Hana sedikit cemberut.

"Ahjussi aku butuh ponsel itu! Jika ponsel itu hilang akan sangat sulit untuk berkomunikasi! Ponsel itupun mahal Ahjussi, sulit untuk membeli nya kembali!"  Hana yang berceloteh.

Hana menatap SeokJin. "Ahjusii...." Rengeknya lagi.

"Ahj--"

"Diam, tidak usah merengek dasar bayi! Ayo ikut aku" ajak SeokJin sembari berdiri lalu berjalan duluan meningalkan Hana.

"Aa--yak Ahjussi tunggu aku! Jangan cepat-cepat" teriak Hana karna sudah tertingal lumayan jauh.

Hana mengikuti SeokJin dari belakang dan sesekali bertanya namun tak direspon.

"Ahjussi, kita akan kemana?" Tanya Hanna seperti anak kecil.

"Apakah anda tak punya mulut? Seakan-akan aku bicara sendiri disini, eoh Ahjussi kita akan kemana?" Tanya Hana lagi.

"Kamu berisik sekali eoh, bisa diam tidak!?" Tanya SeokJin kesal.

"Oh tentu tidak karna aku memiliki mulut untuk bicara! Tidak seperti Ahjussi--wle" ledek Hana sembari memeletkan lidahnya.

"Dengar pertanyaan mu itu tak penting untuk saya, buat apa saya jawab ha" SeokJin melirik Hana sekilas melihat penampilannya sekarang.

Kira-kira seperti ini.

Hana merasa dilirik Langsung "aku tahu Ahjussi melirik ku tadi! Aku tau aku cantik" ucap Hana pede.

"Siapa yang melirikmu!" Sahut SeokJin dengan datar.

"Jelas tadi Ahjussi melirik ku, aku kan dibelakang jadi aku yang melihat Ahjussi. Huh".

"Jika saya melirikmu kenapa huh? Apa kamu sangat ingin saya lir--".

"Yak! Bukan itu" tukas Hana.

SeokJin berbalik menghadap Hana dan menatapnya. "Lalu--"

"La-lalu tidak ada lagi, oh Sekarang dimana--". SeokJin menarik lengan Hana lalu berjalan kearah mobil miliknya.

SeokJin membuka pintu untuk Hana dan langsung menyuruh nya masuk disusul oleh Seokjin.

"Kamu banyak bicara" ucap SeokJin lembut membuat Hana diam.

"Kita akan kemana?" Tanya Hana pelan namun tak dibalas oleh SeokJin ia malah fokus dengan jalanan.

"Ahjussi~~" rengeknya malah hampir menangis.

"HUAAAA--AHJUSSI INGIN MENCULIK KU KEMANA!!" pecah sudah tangisan Hana yang sangat berisik, ditambah lagi lengannya yang tak bisa diam memukuli SeokJin.

"Hei hei saya tidak akan menculik mu!" Balas SeokJin namun ia masih saja dipukuli.

Ckittt

SeokJin menghentikan mobilnya lalu menatap Hana, hidung yang sedikit merah, bibir nya yang sudah maju beberapa cm.

Mengapa ia sangat menggemaskan--astaga Jin sadarlah kau. Batin Seokjin.

Tanpa ia sadari menggelengkan kepalanya.

"Hiks..hiks..a-ahjussi ingin me-menculik ku " ucap Hana yang masih sesenggukan.

"Tidak akan! Untuk apa saya menculik mu!" Desis SeokJin dengan nada datarnya.

"T-tapi dari tadi Ahju--".

SeokJin menatap dingin Hana membuat Hana diam. Namun SeokJin malah mengusap pipi Hana yang dibanjiri air mata.

"Jangan menangis anak bayi" ucapnya lembut membuat Hana semakin mematung.

"Kita akan membeli ponsel baru untuk mu, dan satu lagi saya bukan Ahjussi-mu!" Peringat SeokJin.

SeokJin mengambil kartu namanya dan menyodorkan kearah Hana.

Mereka melanjutkan perjalanan yang hampir tertunda, SeokJin yang sibuk dengan jalanan. sedangkan Hana membaca kartu nama yang SeokJin berikan.

Hana membolakan matanya terkejut, saat membaca Kartu nama yang SeokJin berikan.

Astaga, jadi Ahjussi adalah CEO JGROUP dan anak dari pemilik Kim Airlines!. Astg bagaimana ini, Batin Hana panik.

_________________________________________________

Baca terus cerita ku ya!! dan vote nya juga. semangtin aku dengan vote kalian..

HAPPY READING GUYS

avataravatar
Next chapter