1 Reinkarnasi Putra Mahkota Sebagai Warga Miskin Yang Menyedihkan (1)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Dia sudah tidur seharian ini. Kapan dia akan bangun?"

"Kau baru merasa khawatir sekarang? Kenapa kau tak merasa khawatir saat memukulinya tadi?"

...

Suara perdebatan dua orang yang samar-samar terdengar di telinga Jun Ci membuatnya kesal.

Saat ini dia sedang tidur, namun dia dapat merasakan ekspresi kekesalan di wajahnya.

Siapa yang berani-beraninya mengganggu tidur seorang putra mahkota?

"Diam! Berisik sekali, keluar sana!" teriak Jun Ci.

Alih-alih terdengar garang dan penuh dengan penekanan, yang keluar dari mulutnya hanyalah suara serak dan kecil seperti dengungan nyamuk.

Jun Ci tiba-tiba menyadari bahwa ada yang tidak beres.

Sebagai putra mahkota yang unggul dalam segala aspek, ia memiliki kewaspadaan yang juga cukup tinggi.

Dalam sekejap, kedua matanya langsung terbuka.

Di dalam ruangan yang cukup sempit ini, tak ada cahaya selain sinar rembulan yang masuk melalui sela-sela ventilasi ruangan. Namun, tampak sepasang mata yang sangat indah, bahkan mampu membuat orang lain yang melihatnya langsung terpesona sampai kehilangan kata-kata.

Mata itu begitu terang, seperti pusaran lubang hitam yang sangat dalam dan bertabur banyak bintang.

Seolah mampu menyilaukan mata yang memandangnya saking cerahnya.

Kecantikan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata! 

Ini di mana?

Jun Ci langsung menyadari kalau ini bukanlah kamarnya yang mewah dan sangat luas, bahkan cukup untuk orang-orang bermain bungee jumping.

Namun sebaliknya, ini adalah kamar yang gelap, sempit, dan menyedihkan.

Bahkan ruangan ini mengeluarkan bau apek.

Ada semacam rasa putus asa yang menyakitkan dalam hati Jun Ci.

Rasa putus asa karena ruangannya terlalu kecil.

Sebagai putra mahkota yang serba berkecukupan sejak kecil, kamar seperti ini membuat matanya perih.

Begitu kembali tersadar, dia sangat terkejut. Tiba-tiba dalam benaknya muncul banyak ingatan yang aneh dan tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Di ingatan itu, Jun Ci adalah seorang siswa SMA di Earth China tahun ajaran 2020. Dia sebenarnya terlahir sebagai perempuan, namun akhirnya tumbuh sebagai anak laki-laki karena rupanya yang jelek.

Tampang yang jelek…

Jelek…

Kata-kata yang singkat ini menusuk hati Jun Ci begitu dalam.

Seketika, dia langsung sadar bahwa ini bukanlah dirinya. Dia bukan Jun Ci yang ini!

Dia adalah Jun Ci, seorang putra mahkota dari Kerajaan Monarki di Zaman Antarbintang!

Saat itu, ibu Jun Ci merasa khawatir karena telah melahirkan seorang bayi berjenis kelamin perempuan. Karena ibunya takut ditentang oleh para bangsawan kekaisaran untuk mewarisi tahta raja, akhirnya Jun Ci dibesarkan sebagai anak laki-laki.

Alhasil, dia dikenal sebagai Putra Mahkota Jun Ci.

Namun, intinya tidak ada yang salah dengan jenis kelamin perempuan.

Jun Ci ingat bahwa sepanjang hidupnya, dirinya adalah seseorang yang arogan dan hidup dalam kemewahan karena terlahir kaya. Ayahnya telah memegang kekuasaan kekaisaran selama ratusan tahun, namun masih enggan untuk mewariskan tahta pada dirinya meskipun sudah tua.

Batas usia pemegang kekuasaan di zaman antarbintang adalah 500 tahun, dan yang paling lama hanya sampai 400 tahun.

Sedangkan Jun Ci sudah berumur 25 tahun. Dia seharusnya sudah naik tahta di umur 18 tahun.

Jun Ci telah menunggu untuk naik tahta, akan tetapi ayahnya masih tetap bersikeras mempertahankan kekaisarannya. Pada akhirnya, ayahnya berencana menyerah kekaisaran pada Jun Ci, namun dia hanya ingin menjadikan Jun Ci sebagai boneka yang bisa dikendalikannya.

Bagaimana mungkin Jun Ci, yang sangat arogan dan serakah, mau menerimanya?

Meskipun memiliki hubungan ayah dan anak, akan tetapi pertemuan mereka selama lebih dari 20 tahun ini bisa dihitung dengan jari. Rasanya hubungan di antara mereka hanyalah selayaknya orang asing.

Pada akhirnya, Jun Ci berusaha merebut tahta.

Namun, usahanya itu gagal.

Karena berusaha membunuh ayahnya sendiri, akhirnya ayahnya yang tidak berperasaan itu mengirimnya untuk mengendarai pesawat ruang angkasa seorang diri dan melemparkannya ke dalam lubang hitam.

Ini sama saja dengan pembunuhan.

Bahkan setelah bangun pun, Jun Ci masih belum mengerti semua ini.

Tubuhnya di zaman antarbintang pasti sudah mati, lalu dia terlahir kembali di dalam tubuh gadis ini.

Tapi, kenapa harus jelek?

Seberapa jelek?

Jun Ci, yang selalu menaklukkan dunia dengan wajahnya, merasa bahwa hal ini lebih membuatnya hilang harapan daripada kegagalannya dalam merebut tahta.

Satu-satunya hal yang dia tahu dari dalam ingatan Jun Ci yang ini adalah gadis ini memiliki bintik hitam di wajahnya, dan itu cukup serius.

Alhasil, penampilannya sangat jelek hingga membuatnya tidak pernah berani bercermin lagi.

Selain itu, dia selalu mengenakan masker setiap pergi keluar. Begitu maskernya dibuka, seluruh penghuni sekolah akan ketakutan.

Setelah ketakutan melihat wajah ini, mereka pasti akan mengejek dan menghina tanpa henti.

Oleh karena itu, dia tidak tahu betapa jeleknya Jun Ci saat ini.

"Kau… kau sudah bangun?"

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.

avataravatar
Next chapter