6 6. Putih Abu-Abu

Kini aku masuk ke sekolah menengah akhir (SMA) di sekolah SMA ada beberapa kaka ku mereka adalah seorang guru ada ka dandy yang guru ekonomi dan ka nina guru biologi, aku seorang diri mendaftar di sekolah aku tak ingin merepotkan kaka ku, aku sendiri karena keponakan ku dia sekolah di kota T, aku tak diizinkan untuk keluar dari desa agar bisa sekolah di kota karena mama udah tau sifat ku, mama yang selalu ada ketika aku butuh bagi ku mama adalah pengganti papa.

Mungkin karena terbiasa di rumah panggil kak dandy aku tak sengaja di ruang guru pas aku mendaftar aku panggil dengan sebutan

Linda : ka dandy, tanda tangan dulu surat nya linda.

Ka dandy : lin, ini di sekolah bukan di rumah di sekolah saya guru kamu kalau di rumah saya kakak mu, paham?

Linda : iya paham pak, maafkan linda

Ka dandy : ya udah, mana surat mu yang mau di tanda tanganin

Linda : ini pak.

Salah satu dari guru menjawab betul lin, disini nggak ada yang namanya kakak mu disini semua ada guru mu jadi jangan samakan di rumah ya

Linda : iya bu, maafkan linda

Ibu : ya udah, surat mu sudah di masukkan ntar dengar info di pulang sekolah nanti

Linda : baik bu, linda permisi dulu

ternyata ada beberapa teman SD dan SMP ku yang mendaftar di SMA 4 dan aku gabung sama mereka, adapula senior yang aku kenal mereka adalah tetangga rumah ku

Ka ima : linda, kamu nggak sekolah di kota?

Linda : nggak ka, mama nggak ngizinin

Ka ima : oalah, gitu ya lin

Linda : iya

Ka ima : lin, anak-anak di sekolah ini lagi nyari kamu

Linda : kok nyari linda untuk apa ka?

Ka ima : mereka pengen liat adiknya pak dandy

Linda : gitu ya ka?

Ka ima : iya, kemarin mereka nanya, ima adiknya pak dandy sekolah di sini ya? Ka ima jawab nggak tau, coba tanya langsung pak dandy

Linda : jangan-jangan linda mau di hajar lagi pas ospek (sambil nahan senyum)

Ka ima : nggak mungkin lah

Linda : syukurlah kalau begitu

Sepanjang obrolan kami aku di panggil oleh senior dan senior itu aku nggak kenal.

Kaka : kamu yang nama linda?

Linda : iya, emangnya knpa ya ka?

Kaka : kamu di panggil sama pak dandy di ruang guru

Linda : ohh iya ka, makasih

Kaka : iya, sama-sama

Sebelum pergi aku pamitan sama ka ima dan teman-teman ku, aku menuju ke ruang guru tepatnya di ruangan pak dandy.

Linda : bapak manggil saya

Ka dandy : oh iya, tadi mama ngasih kamu uang nggak?

Linda : nggak, soalnya linda nggak bangunin mama

Ka dandy : linda lapar nggak?

Linda : lapar si

Ka dandy : ya udah, linda ke kantin bilang ke ibu kantinnya nanti pak dandy yang bayar

Linda : beneran ni ka?

Ka dandy : iya beneran, ngapain kakak bohong sama kamu

Linda : ya udah linda ke kantin dulu deh

Ka dandy : iya, sana makan dulu

Linda : makasih ka

Ka dandy : sama-sama

Selesai makan aku kembali ke teman-teman ku, jam menunjukan bahwa masih jam istirahat. Kami bosan hanya duduk termenung, jadi kami menuju ke tokoh niatnya membeli snack untuk di makan, kami dari sekolah yang berbeda. Aku dan Vhe dari SMP 5. Ria, ida, vita, fira dan indah dari SMP Sanawia dan Nisa dari SMP 8. Setelah kami berkenalan kami jadi barengan, kami masih santai di depan tokoh dan bel pun berbunyi saking tegang kerena takut terlambat kami lari sekuat tenaga. Sebelum kami pergi sudah di beritahukan bahwa setelah bel berbunyi semua para calon siswa dan siswi berkumpul di ruang aula. Tokoh dan jarak sekolah cukup dekat tapi ruang aula nya terlalu jauh.

Kami sampai di depan ruang aula sambil mengambil nafas yang terengah-engah, semuanya sudah pada kumpul di dalam ruangan, masih ada yang terlambat seorang perempuan dan ternyata itu adalah spupu ku namanya Tita.

Tita : lin udah pada kumpul ya semuanya?

Linda : iya tit, kami juga terlambat

Tita : syukurlah aku kira hanya aku ternyata ada kalian

Linda : ambil nafas dulu biar nggak keliatan tegang

Tita : iya lin

Beberapa menit kemudian akhirnya kami masuk satu persatu dan ternyata kami di hukum karena terlambat "aduu baru pra ospek aja udah terlambat" kata ku dalam hati.

Kaka senior : kalian dari mana? Kok bisa terlambat

Vhe : maaf ka, kami dari tokoh beli snack

Kaka senior : kenapa nggak dari tadi belinya?

Vhe : maaf ka, soalnya kami nggak tau bel masuknya jam berepa jadi kami main pergi aja

Kaka senior : dengar ya semuanya, kalian nggak boleh kayak mereka karena itu tidak baik, kalian harus on time karena satu detik saja itu sangat berharga, mengerti?

Semuanya dengan semangat dan kompak ngomong "mengerti kak"

Vhe orangnya cukup berani jadi semuanya dia yang jawab dan kami cuman menundukkan kepala tak berani melihat teman-teman maupun senior. Aku tak menyangka ternyata ka dewi masuk dalam panitia ospek, ka dewi merupakan spupuku dan dia tinggal serumah sama tita. Selesai di omelin sama kaka senior kami belum di suruh duduk dan tiba-tiba seorang kaka senior menanyakan kepada tita.

Ka windi : mana yang namanya tita?

Tita : saya kak

Ka windi : ohh ini yang namanya tita

Tita : iya kak

Ka windi : kamu adiknya dewi?

Tita : iya kak

Tita orangnya cepat menangis kerana nggak bisa di marahin atau yang bisa membuat hatinya sakit pasti dia langsung menangis.

Ka windi : dewi ini adik kamu?

Ka dewi : siapa?

Ka windi : Tita, yang ini kan? (Sambil nunjuk)

Ka dewi : bukanlah, anak dekil kaya gitu adik ku nggak mungkin

Ka windi : tapi dia ngomong kamu kakaknya

Ka dewi : apa? Dia ngomong kaya gitu

Ka windi : iyalah, tadi kan kamu dengar sendiri dia bilang apa

Ka dewi : heh anak dekil, kamu ngaku kamu adik ku?

Tita : iya kak

Ka dewi : malu dong, mana mungkin kakanya yang gaul kaya gini punya adik yang dekil kaya kamu

Tita hanya terdiam dan matanya sudah terpenuhi dengan air mata mungkin kata-kata ka dewi sakit bagi dia.

Ka windi : ya cengeng, baru di gituin aja uda nangis

Aku nggak suka dengan cara mereka memberikan pra ospek, kami disini untuk sekolah bukan untuk di kerjain menjadi bahan tertawa kalian, kami ingin kalian menjelaskan mengenai sekolah tersebut atau kah peraturan-peraturan yang tidak bisa di langgar. Karena udah nangis ka windi target siswi selanjutnya dan tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ternyata itu kakanya nisa.

Ka mita : permisi, maaf mengganggu

Ka windi : iya ada apa?

Ka mita : maaf ka saya disuru pak dandy untuk memanggil yang namanya linda

Ka windi : oh gitu ya, yang namanya linda siapa?

Linda : saya kak

Ka windi : kamu di panggil sama pak dandy

Linda : iya kak, makasih saya permisi dulu

Ka windi : iya

Ka mita : linda kamu di panggil sama pak dandy di ruang guru

Linda : oh gitu, makasih ka

Ka mita : sama-sama

Aku bergegas ke ruang guru ternyata pak dandy udah nunggu

Linda : pak manggil saya?

Pak dandy : iya lin

Linda : ada apa manggil saya?

Pak dandy : tadi mama nelpon kalau kamu nggak boleh ikut ospek, nggak apa-apa kan?

Linda : oh gitu ya, nggak apa-apa kok

Pak dandy : ya uda kamu liat aja mereka ospek

Linda : iya, makasih pak

Pak dandy : sama-sama

Sebuah berita yang luar biasa di pikiran ku, aku senang nggak ikut karena pra ospek aja kaya gitu gimana ospeknya nanti apakah lebih gila atau gimana? (Pikir ku dalam hati)

Pra ospek dan ospek sudah selesai akhirnya kami resmi menjadi siswa/siswi Sekolah Menengah Akhir (SMA). Nama ku tercantum di kelas X-B bukan hanya aku ternyata vhe, ria dan nisa sekelas sama aku. Sedangkan fira, vita dan indah mereka di kelas X-A, sayang sekali kami nggak berkumpul dalam satu kelas. Walaupun kami terpisah kelas kami selalu ke kantin bareng, seru-seruan bareng, pokoknya semuanya bareng. Karena di SMA duduknya sendiri-sendiri nggak kaya waktu aku SD dulu, kami berempat tempat duduknya berurutan, paling depan nisa, kedua ria, ketiga aku dan ke empat vhe. Semua berjalan dengan lancar dari tugas, catatan, dan kehadiran. Seiring berjalannya waktu kami sudah masuk ke akhir semester. Kami berempat tidak terlalu pintar tapi masing-masing mempunyai kelebihan.

Semester pun berakhir dan waktunya penerimaan rapot, semenjak papa nggak ada ka rita yang ambil rapot ku tapi setelah lulus dari SMP ka rita dan dewi pergi ke kota T. Karena dewi masuk ke sekolah perawat, mama nggak kuat jalan untuk ambil rapot ku sekolah ku terlalu jauh dari rumah, setiap hari aku berjalan kaki dari rumah ke sekolah aku nggak mengenal panas teriknya matahari maupun hujan.

Sebelum menerima lapor aku ke kantor guru untuk ngomong sama ka nina.

Linda : Assalamualaikum

Ibu ica : walaikum'salam, ada apa lin?

Linda : ibu, ada ibu nina?

Ibu ica : ohh ada kok di dalam

Linda : makasih bu saya permisi dulu untuk ke dalam

Ibu ica : iya sama-sama lin

Aku pun dengan santai masuk ke ruangan ka nina, ka nina merupakan wali kelas ku dan dia merupakan kaka spupuku.

Linda : Assalamualaikum

Ibu nina : walaikum'salam, gimana lin?

Linda : gini bu, rapot linda boleh ibu tahan?

Ibu nina : emng knpa? Mama nggak datang ya

Linda : iya bu, jadi nanti selesai penerimaan rapot baru linda ambil sendiri

Ibu nina : ya udah nanti ibu tahan kok

Linda : makasih bu, saya permisi dulu

Ibu nina : iya

Sambil menunggu penerimaan rapot aku dan teman-teman ku menunggu di depan ruang aula kami duduk di bawah pepohonan, setelah selesai penerimaan rapot mereka bergegas mencari mama dan papa mereka, aku hanya terdiam duduk termenung "senang banget deh kalau mama yang ngambil rapot di bandingkan dapat rangking" pikir ku dalam hati.

Aku padang wajah teman-teman ku yang bercanda sama orang tua mereka sungguh bahagianya mereka tak sangka air mata ku jatuh.

Vhe : lin kamu nggak apa?

Tak sadar karena termenung melihat mereka bahagia dengan orang tua mereka, ternyata salah satu teman ku melihat aku sedang meneteskan air mata padahal aku sudah menghapusnya dengan cepat takut ada yang liat.

Linda : nggak apa-apa kok

Vhe : rapot kamu siapa yang ambil?

Linda : ka nina yang tahan kok

Vhe : oh begitu

Linda : iya, aku mau ke ka nina ambil rapot ku dulu

Vhe : iya lin, kami tunggu kamu disini ya

Linda : iya vhe

Aku bergegas menujuh ke ka nina

Linda : bu

Ka nina : iya

Linda : lin mau ambil rapot linda bu

Ka nina : oh iya lin, ini rapot nya

Linda : makasih bu

Ka nina : sama-sama

Aku kembali bergegas ke arah teman-teman ku

Linda : coba aku liat nilai rapot kalian?

Vhe : Nilai ku sebagian bagus dan sebagian nggak

Ria : nggak usah bahas nilai dhe, kita bahas aja selesai ini kita piknik gimana?

Dengan perkataan itu yang tadinya semua murung karena nilai eh mala bahagia sekarang

Fira : ayok kita piknik, di mana? kapan?

Nisa : yang sabar dong, kita semua berunding dulu, kapan dan di mana tempatnya

Vita : iya nih fira nggak sabaran banget

Ida : Nanti sebentar pulang sekolah baru kita berunding, gimana?

kita semua bersorak " Oke"

Kami bukannya sedih karena nilai yang kurang memuaskan mala gembira karena kita semua akan piknik.

avataravatar