webnovel

Membuat Perusahaan

3 Hari telah berlalu.

Zero sekarang sedang dalam sebuah ruangan di Mansion. Ia kini sedang duduk didepan Komputer yang ia dapatkan dari Sistem. Ia membuat ruangan tersebut menjadi tempat khusus untuk seluruh 10pcs Komputernya. Seluruh komputernya adalah generasi ke 20 masa depan. Yang membuatnya senang akan hal itu, dibandingkan dengan komputernya yang dulu. Ia kini sedang membuat Situs dan banyak aplikasi, ia juga dibantu oleh AI baru yang ia ciptakan bernama Pusy-chan.

Zero dan Pusy-chan membuat Situs Streaming, Social Media dan Shopping Online. Karena sebelumnya Zero mengecek dunia ini untuk mengetahui bahwa dunia ini kurang perkembangan teknologi yang membuatnya mendesah. Jadi ia berpikir bahwa hal-hal seperti di dunianya sebelum reinkarnasi dibandingkan dunia ini, lebih maju dunianya sebelumnya.

Setelah sejam lebih, ia dan Pusy-chan berhasil membuat situs-situs tersebut dengan aplikasi mereka sendiri. Untuk aplikasi mereka membuat aplikasi sistem operasi untuk Android, MacOS, Windows dan Linux. Mereka membuat aplikasi Browser, aplikasi untuk setiap situs yang mereka buat dan aplikasi untuk maps. Setiap yang mereka buat mereka menempatkan logo dan nama perusahaan mereka, Zero memutuskan nama perusahaannya adalah iNull. Logonya dibuat oleh Pusy-chan dengan sedikit intruksi dari Zero. Logonya seperti nama perusahaannya, hanya saja warna setiap huruf nama perusahaan berbeda-beda.

Setelah itu, Zero kemudian memutuskan untuk mencari lewat internet tempat menjual gedung perusahaan. Ia mendapatkan sebuah gedung perusahaan yang memiliki tinggi sekitar 100 lantai. Itu berada dipusat kota didekat ia tinggal. Gedung tersebut seharga 10.000.000 USD, jadi ia membelinya. Setelah ia membelinya, ia keluar dari ruangannya dan memanggil Diva untuk menemaninya membeli gedung perusahaan. Dia menggunakan mobilnya Bugatti Chiron bewarna putih yang berada dalam Inventarisnya, warna mobil sebenarnya bisa disesuaikan dan bahkan bisa di modifikasi olehnya tapi tanpa memodifikasi mesin didalam hanya untuk warna. Diva menyukai mobilnya, tapi ia menyuruh Zero untuk merubah warnanya. Zero menolak dan mengatakan ia akan memberikannya mobil nanti dengan warna yang ia sukai, yang membuat Diva menciumnya dengan gembira.

Zero dan Diva kini sampai didepan gedung perusahaan yang dijual itu. Kedatangan mereka membuat orang-orang dijalan menoleh untuk melihat mobil mereka. Karena mobil mereka dibilang terlalu mahal karena mobil sport yang diketahui bahwa mobil tersebut terlalu mahal. Ketika mereka membuka pintu keluar dari mobil, orang-orang disekeliling lingkungan tersebut menatap mereka tanpa berkedip dan menganga. Apa yang membuat orang-orang tersebut menganga adalah karena Zero dan Diva terlalu tampan dan cantik. Zero didambakan oleh sekelompok wanita, dan Diva diimpikan oleh sekelompok laki-laki yang membuat Zero mengeluarkan Aura Dominasi dan haus darah. Para laki-laki yang melototi Diva merasakan ini dan mereka menoleh kearah Zero untuk melihat bahwa mereka dapat mati ketika mereka mencoba untuk memimpikan wanitanya.

Diva tersenyum akan tindakannya dan mengaitkan tangannya pada tangan Zero dan mencium pipinya. Tindakan ini membuat setiap wanita menatap Diva seolah-olah ia adalah seekor rubah yang mencuri pasangan mereka, dan untuk para laki-laki hanya menangis karena mereka tidak pernah dapat melihat dan memiliki dewi seperti dirinya. Zero dan Diva mulai berjalan kearah gedung. Ketika mereka masuk kedalam, mereka melihat seorang wanita dengan menggunakan kimono datang kearah mereka.

Orang yang memiliki gedung tersebut telah memperhatikan mereka dari dalam, dan mulai juga berjalan kearah mereka berdua. Zero tahu bahwa orang tersebutlah yang menjual gedung tersebut, tapi yang membuatnya terkejut adalah ia tahu orang tersebut bahwa ia sebenarnya Yasaka. Yasaka tidak dapat memperhatikan keterjutkan Zero, tapi ia hanya merasakan bahwa ia ingin bersama pria ini untuk selamanya karena ia melihat wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang mempesona tapi tingginya masih seperti anak berumur 15 tahun.

Yang membuat Yasaka terkejut juga adalah ketika ia membuat visinya untuk membaca dan menganalisa keduanya adalah Zero hanya berumur 10 tahun, tapi jiwanya ia tidak dapat menganalisanya yang membuatnya terkejut. Ia juga terkejut akan analisanya untuk Diva, karena ia merasakan sesuatu seperti Diva memiliki Ras Iblis tapi sedikit aneh yang membuatnya tidak dapat yakin akan apa nama Rasnya. Diva dan Zero tersenyum akan tindakan analisa Yasaka.

Yasaka : "Maaf, saya mencoba untuk menganalisa kalian berdua. Maaf sebelumnya"

Yasaka menundukkan kepalanya kearah mereka dan meminta maaf.

Diva : "Ufufu, tidak apa-apa. Saya juga tahu kok, karena kau penasaran dengan kami berdua, bukan? Yah seperti yang kau lihat, bahwa ia sebenarnya suamiku, dan saya hanyalah salah satu dari istrinya."

Yasaka terkejut akan balasan dari Diva, bahwa mereka adalah sepasang suami-istri. Yang membuatnya kaget adalah Diva sebenarnya hanyalah salah satu dari Istrinya.

Diva : "Tidak usah terkejut loh. Ufufu.. sebenarnya suster-susterku sebagai istri suamiku berumlah 504. Awas terhadap tampilannya, ia sebenarnya Serigala Bajingan yang Lapar."

Zero hanya berbatuk akan kata-kata Diva karena ia tidak dapat membalasnya. Yasaka terkejut akan hal ini, yang membuatnya memiliki ekspresi aneh untuk melihat Zero.

Zero : "*uhuk* Bagaimana kalau kami mulai untuk membahas gedung ini?"

Yasaka mulai mengingat kembali keadaan saat ini dan menyesuaikan kimononya juga ekspresinya menjadi seorang penjual

Yasaka : "Seperti yang kau lihat di detail penjualan. Sebenarnya saya yang memiliki gedung ini, hanya saja saya menjualnya karena saya tidak dapat memakainya lagi. Untuk harganya seperti yang tertera dalam tabel harga pada detail penjualan, tapi saya bisa mendiskonkan untuk kalian sebesar 20%. Bagaimana?"

Zero : "Sebenarnya saya akan membelinya sekarang tanpa kau menggunakan diskon, karena saya memiliki aset sebesar 15 miliar USD."

Yasaka mendengar ini terkejut kaget dengan tangannya menutupi mulutnya yang menganga. Diva terkikik akan tindakannya.

Diva : "Ufufu.. Hubby, tidak bisakah kau berusaha menjadi low-key?"

Zero : "Percuma menjadi low-key dengan wajahku yang sangat sangat tampan."

Diva mencubit tangannya akan balasan Zero dan memutar matanya. Yasaka hanya memerah, karena sebenarnya yang dikatakan Zero memang ada benarnya.

Zero : "Kirim sini nomor rekeningmu, saya akan mentransfernya sekarang juga tanpa diskon. Karena saya ingin membuat sebuah perusahaan."

Yasaka tertarik akan kata-kata Zero tentang membuat perusahaan.

Yasaka : "Perusahaan apa itu, Tuan .."

Zero : "Zero Devour. Saya akan membuat perusahaan teknologi berbasi Web dan Aplikasi."

Sebenarnya Zero telah mengganti namanya pada waktu ia pernah masih berada dalam Dunia di jiwanya.

Yasaka : "Memangnya seperti apa itu, Tuan Zero?"

Zero : "Saya telah membuat sebuah situs web untuk Streaming, Social Media dan Shopping Online. Untuk aplikasi itu aplikasi browser, aplikasi dari setiap situs web yang saya buat dan aplikasi untuk mengetahui lokasi dengan tampilan globe yang lengkap. Aplikasi tersebut akan berada dalam seluruh OS yang kini telah ada."

Yasaka terkejut akan yang dikatakan Zero, bahwa ia telah membuatnya hal-hal tersebut. Karena menurut pengalamannya didunia perusahaan bahwa untuk perusahaan teknologi hal-hal tersebut sulit untuk dibuat, karena mereka harus memiliki tim programmer dengan keahlian dibidang masing-masing seperti editor, security, sysadmin dan lainnya. Yang membuatnya terkejut adalah bahwa Zero yang membuatnya sendiri. Untung Zero tidak memberitahunya tentang bahwa ia sebenarnya dibantu oleh AI yang ia buat sendiri. Tapi jika Yasaka mengetahui akan hal ini, ia akan lebih terkejut dan akan mengira orang didepannya adalah Orang Terpintar sepanjang masa. Karena menurutnya, membuat AI dengan kecerdasan seperti itu akan membutuhkan generasi ke-5 masa depan.

Yasaka : "Jadi, apa nama perusahaannya?"

Zero : "iNull Technology."

1114 Kata.

*2/5 Bab Hari ini.

Support me,

Patreo.n : http://bit.ly/2GrHUlK

========

Add 100 Power Stone, Get Bonus 2+ Chapter!

Add 30 Review, Get Bonus 1+ Chapter!

AraAracreators' thoughts
Next chapter