webnovel

Ice Phoenix

Saat ini, Zero dan wanitanya sedang dalam perjalanan dengan menggunakan Taman Gantung Babel diudara dengan ketinggian 30.000 kaki. Mereka mencoba untuk menyisiri seluruh dunia. Tindakan mereka ini sebenarnya dilihat oleh mahluk-mahluk dari berbagai Ras atau orang-orang yang memiliki tingkat kekuatan diatas Sky Level. Karena orang-orang yang melihat ini terkejut akan hal ini, menurut mereka Taman Gantung Babel sebenarnya adalah sebuah Legenda yang dikatakan bahwa pemilik dan taman tersebut telah menghilang selama 10.000 tahun yang lalu.

Zero dan para wanitanya tidak tahu bahwa hal yang mereka lakukan membuat setiap orang-orang dengan kekuatan diatas Sky Level memperhatikan mereka. Tapi sebenarnya mereka masa bodoh akan hal itu, karena Zero dan para wanitanya sebenarnya sangat kuat yang salah satu dari mereka dapat menghancurkan dunia ini dengan lambaian tangan mereka, dengan pengecualian Sofya, Irene, Kaoruko dan Shuri. Tepat pada saat mereka mereka terbang, sebuah anomali datang kearah mereka, itu seekor Ice Phoenix. Zero dan lainnya melihat ini terkejut.

Ice Phoenix : "Hei! Siapa kalian ? Berani-beraninya kalian berusaha memasuki domainku!?"

Tanya Ice Phoenix pada mereka yang memiliki suara seorang wanita dewasa. Zero dan lainnya aneh pada Ice Phoenix tersebut. Mereka melihat dibawah, dan ketika mereka melihat bahwa tempat tersebut memang berisi Es dan memiliki sumber energi yang kaya akan elemen Ice.

Zero : "Hu.. memangnya siapa kau?"

Ice Phoenix : "Saya ? Saya adalah Permaisuri pada Domain Ini, Ice Phoenix."

Jawab dengan arogan dan memandang mereka seolah-olah semut.

Zero dan lainnya hanya tertawa akan tindakannya. Setelah itu Zero mengeluarkan tingkat kekuatannya sebesar 1% yang membuat seluruh mahluk-mahluk didalam dunia ini menggigil karena keberadaan dari auranya. Ice Phoenix yang merasakan ini gemetar, karena ia tahu bahwa ia akan mati pada mahluk didepannya.

Zero : "Bahkan jika kau memanggil nenek buyutmu 100 generasi, kau dan seluruh keluargamu tidak akan dapat mencoba menghalangi perjalananku dengan istri-istriku. Biarkuberi tahu padamu, bahwa sebenarnya saya hanya menggunakan 1% tingkat kekuatanku."

Ice Phoenix yang mendengar ini terkejut dan gemetar berkeringat. Bahkan Sofya, Irene, Kaoruko dan Shuri kaget tentang tingkat kekuatan yang dipancarakan oleh Zero hanya 1% dari aslinya yang membuat mereka berpikir suami mereka terlalu kuat dan sangat tampan saat ini.

Ice Phoenix : "Ya-yang Mulia. Ma-maafkan hamba ini, karena hamba ini ti-tidak tahu akan tentang diri Yang Mulia."

Ice Phoenix balas dengan suara imut dengan suara tersebut terlihat gemetar dan takut.

Diva : "Ufufu.. Hubby, kau tidak boleh mencoba memarahi wanita loh. Karena wanita itu mahluk yang lemah lembut."

Leina : "Ya, benar kata Big Sis Diva. Wanita itu lemah lembut."

Para wanita juga mengangguk pada kata-kata Diva bahkan Ice Phoenix juga mengangguk. Zero yang melihat ini merasakan bahwa ia sebenarnya yang terluka.

Zero : "Ugh.. *uhuk* Maaf saya terlalu impulsif sebelumnya."

Ice Phoenix : "Ehh.. I-itu tidak apa-apa, Yang Mulia. Karena sebelumnya yang salah itu Ais saja."

Zero : "Mmm.. tidak-tidak itu yang salah sebenarnya saya. Karena saya pernah berkata kepada seluruh istriku bahwa saya sebenarnya Pria Terhormat yang Baik dan Lembut. *uhuk* Juga yang ingin Mendominasi dan tanpa di dominasi."

Zero berkata dengan ekspresi seorang pria bermartabat dan bijak. Para wanita Zero hanya memutar mata mereka dan mendengus akan kata-kata Zero.

Ice Phoenix : "Uhh.. kalau begitu, untuk apa kedatangan Yang Mulia dan para istri Yang Mulia di tempat ini?"

Zero : "Kami sebenarnya sedang dalam percobaan untuk menggunakan Taman Gantung Babel ini hanya untuk menjelajahi seluruh dunia ini, seperti yang kau lihat kami berakhir disini ditempatmu."

Ice Phoenix terkejut kaget akan kata-kata Zero.

Ice Phoenix : "Ehh? Apakah yang mulia berkata bahwa ini Taman Gantung Babel? Bukankah itu hanya sebuah Legenda!?"

Kini giliran Zero dan Para wanitanya yang terkejut kaget selain Sofya, Irene, Kaoruko dan Shuri.

Zero : "Eh?"

Kaoruko : "Sebenarnya, suami. Taman Gantung Babel itu hanya sebuah Legenda di dunia ini, karena itu hilang pada waktu 10.000 tahun yang lalu."

Kaoruko membantunya untuk membuatnya tahu akan hal itu. Zero dan para wanitanya akhirnya mengerti kenapa mereka terkejut kaget.

Zero : "Kenapa tadi kalian tidak memberitahuku tentang hal ini?"

Zero berbalik kepada Sofya, Irene, Kaoruko dan Shuri dan berkata kepada mereka.

Irene : "Kau tidak bertanya, bukan?"

Zero : "Eh.. Ahh benar juga."

Setelah itu, Sofya, Irene, Kaoruko dan Shuri juga Ice Phoenix menjelaskan tentang legenda tersebut kepada Zero dan para wanitanya yang lain.

Zero : "Hei, Ice Phoenix. Kalau saya tidak salah kau menyebut dirimu tadi Ais, bukan? Kalau begitu, apakah kau memiliki wujud manusiamu?"

Para wanita selain Ice Phoenix yang mendengar ini melototi suami mereka, karena mereka tahu ketika kata-kata seperti ini keluar bahwa sesuatu akan terjadi.

Ice Phoenix : "Eh? Y-ya Yang Mulia. Saya memilikinya."

Setelah berkata itu, ia membuat wujudnya berubah menjadi seorang wanita.

Ketika Ice Phoenix, Ais berubah menjadi wujudnya seorang wanita. Zero terkejut akan wujudnya dan senyum mesum muncul pada wajahnya. Karena Ais sekarang berubah menjadi seorang wanita dewasa dengan tubuh menggairahkan juga bertelanjang yang membuat Zero mendidih. Karena ia melihat payudara F-Cup dengan puting mencekung (inverted nipple). Ia juga melihat vaginanya yang memiliki rambut kemaluan seperti rambutnya dikepala yang panjang bewarna putih kebiruan. Matanya yang tajam bewarna biru dengan pupil putih dengan hidung mancung dan mulut menggoda. Para wanita Zero melihatnya ini memutar mata mereka dan mendengus akan kemesuman suami mereka. Dan pada saat ini mereka yakin bahwa Ais akan dimakan oleh Zero.

Setelah bertransformasi,

Ice Phenox(Ais) : "Ini wujudku, Yang Mulia. Ta-tapi saya tidak memiliki pakaian, maaf atas wujudku ini yang bertelanjang didepan Yang Mulia."

Ais berkata dengan menundukkan kepalanya kearah Zero. Zero melihat ini hanya fokus pada payudaranya yang bergoyang dan berakhir menjadi berat karena Ais menunduk. Zero kemudian berbatuk tanpa menghilangkan senyum mesum diwajahnya.

Zero : "Tidak apa-apa. Saya tidak marah kok, lagipula apakah kau tidak memiliki pasangan?"

Ais : "Eh? Saya tidak memilikinya, Yang Mulia. Memangnya kenapa?"

Zero : "Ah tidak apa-apa. *uhuk* Bagaimana kalau kau menjadi salah satu Istriku ?"

Kini giliran Ais terkejut kaget. Para wanita Zero hanya mendengus kearah Zero dan memutar mata mereka lagi karena mereka pada dasarnya yakin bahwa wanita didepan mereka akan dimakan oleh Zero.

Ais yang masih terkejut kaget akhirnya berubah menjadi malu.

Ais : "I-itu Yang Mulia, a-apa yang bagusnya Ais ini Yang Mulia?"

Zero : "Kau tidak usah malu. Sebenarnya Kaisar ini menyukaimu saat ini, karena Kaisar ini merasakan sesuatu pada dirimu yang membuat Kaisar ini ingin memilikimu sendiri."

Zero berkata dengan merubah cara bicaranya seolah-olah seorang Kaisar yang arogan dan mendominasi. Para wanita Zero mendengus lagi tapi mereka tidak berbicara, karena mereka memutuskan untuk melihat apa yang dilakukan Zero dan ditanggapi oleh Ice Phoenix, Ais itu didepan mereka.

Ais : "I-itu.. Yang Mulia, apakah yang kau katakan sebelumnya bahwa, Yang Mulia menyukai Ais ini?"

Kata Ais dengan penasaran akan cinta.

Zero : "Ya! Kaisar ini akan mengambilmu menjadi seorang istri Kaisar ini."

Ais akhirnya bergembira dan ia mengeluarkan air mata yang mengandung kebahagiaan. Karena sebenarnya sejak ia dewasa sampai sekarang selama 5.000 tahun, ia tidak pernah memiliki hubungan antara sepasang kekasih. Ia hanya sering datang ketempat manusia dan mulai membeli komik dan novel bergenre Romance. Juga ia memimpikan akan seorang pria datang kepadanya dan mengalahkannya juga pria tersebut membuatnya menjadi istrinya. Tapi ia merasa bahwa ia tidak dapat mendapatkan impian tersebut, yang membuatnya sering terisolasi akan dunia luar tapi masih mengunjungi tempat-tempat manusia hanya untuk membeli komik dan novel.

Kini ia akhirnya merasakan bahwa impian tersebut sebenarnya akan datang walaupun harga untuk menunggu itu mengharuskannya menunggu selama 5.000 tahun. Kini ia berkata pada Zero dengan suara dan air mata kebahagiaan.

Ais : "Ya, saya akan menjadi Istrimu, Husband!"

1206 Kata.

*4/5 Bab Hari ini.

Support me,

Patreo.n : http://bit.ly/2GrHUlK

========

Add 100 Power Stone, Get Bonus 2+ Chapter!

Add 30 Review, Get Bonus 1+ Chapter!

AraAracreators' thoughts
Next chapter