webnovel

Fight in The Bed (Sofya Obertas)

{NFSW 18+}

Zero sekarang berada didalam kamarnya dan bersama wanitanya. Wanitanya adalah Liyana, Melanie, Sofya, Irene, Kaoruko dan Shuri. Mereka saat ini berada diatas tempat tidur dengan tubuh mereka telanjang. Zero yang melihat ini tersenyum mesum karena ia melihat wanitanya bertelanjang didepan dirinya. Wanitanya melihat senyum mesum Zero memerah karena mereka tahu bahwa ia akan menerkam dan memakan mereka.

Zero : "Jadi, siapa duluan ?" sambil memandang mereka.

Mereka hanya memerah dan tidak menjawabnya. Zero hanya tersenyum bahwa mereka tidak menjawabnya.

Zero : "Jadi kalian memutuskan untuk membiarkanku memakan kalian semua? Hehe.. besok tidak ada yang tidur."

Setelah itu, ia pergi menuju Sofya. Dan ia memeluknya dan menempatkannya diatasnya sambil mencium bibirnya. Sofya menerimanya dan memeluknya, ia masih memerah tapi ia akhirnya pasrah dan menerima karena ia juga merasa bahwa ia juga gembira dan senang akan Zero yang pergi duluan kearahnya.

Setelah sesi ciuman, Zero membuat Sofya untuk berhadapan dengan Penis Besarnya.

Zero : "Sofy, isaplah seperti menjilat es krim loli."

Sofya mendengar ini hanya memerah dan melakukan hal tersebut, karena ia pada dasarnya yakin bahwa ia akan berakhir pada dirinya. Sofya memegang batang Penisnya dan merasakan denyut pada Penis Zero.

Dia berpikir bahwa apakah Penisnya muat pada mulutnya dan vaginanya, karena ia melihat bahwa Penisnya terlalu besar dan panjang, tapi ia akhirnya memutuskan menerimanya. Ia memulai dengan menjilat kepalanya dan melanjutkan menjilat sampai kebawah penisnya.

Zero merasakan lidah Sofya yang menjilat Penisnya merasakan bahwa ia berada disurga dan terbang. Ia memegang kepala Sofya dan menempatkan didepan kepala Penisnya, dan membuatnya Penisnya memasuki mulut Sofya. Sofya yang melihat tindakan ini memerah dan menerimanya dan mulai menelan Penisnya.

Sofya : "Habuufhh.. Mmphhn.. Sluurgghh.." suara mengerang dari Sofya yang menelan dan menjilati Penis Zero didalam mulutnya.

Zero : "Ugh.. Sofy, Saya Cumming!" kata Zero dengan membuat kepala Sofya menelan setengah Penisnya.

Sofya yang menerima seluruh bibit Zero menelannya sampai ia menelan seluruh tetes dan tidak akan memuntahkan atau menumpahkannya.

Setelah Sofya berhasil menelannya semua, ia mengeluarkan Penis Zero dari mulutnya dan berbicara.

Sofya : "Hubby, kau bajingan, kau hampir membunuhku!"

Zero : "Tapi, kau akan menyukainya loh, juga kau menerimanya kan? Kau pernah berjanji padaku bahwa kau akan membantuku dan melayaniku selama keabadian kita nanti." , balas Zero tanpa tahu malu dan tersenyum.

Sofya hanya memerah. Zero akhirnya melanjutkan dan membuat Sofya tidur.

Zero : "Sofy, lebarkan kakimu, my lil bro akan memasuki dan mengirim bibit, siapa tahu kau akan memiliki anakku? hehe~"

Sofya memerah dan mengikuti perintah Zero. Zero melihat tubuh telanjang Sofya didepannya dengan payudaranya yang besar dan puting merah mudanya yang menegang dan kini ia melebarkan kakinya dan melihat Gua Rahasianya, Vagina yang basah sampai becek juga memiliki rambut halus seperti warna rambutnya mendidih dan tidak tahan akan Penisnya, karena Penisnya sekarang seperti ingin lepas dari tempatnya.

Zero : "Sofy, saya akan memasukkannya, Ok!"

Sofya : "Ya, Hubby. Pelan-pelan ok, karena.. sebenarnya ini pertama kalinya bagiku." dengan wajah memerah, tapi membuat fokusnya pada kedua mata Zero.

Zero menerima anggukan tersebut akhirnya menempatkan pada pintu masuk Vaginanya. Ia perlahan memasukkan kepala Penisnya kepada Gua Vagina Sofya yang basah. Ia menerima tanggapan bahwa Vagina Sofya memudahkannya masuk melewati pintu. Setelah itu ia melawan selaput dara pada dalam Vagina Sofya.

Sofya yang merasakan sesuatu masuk pada dalam Vaginanya, mengerang sensual dan merasakan hal tersebut tiba-tiba berhenti dan melihat Zero.

Zero : "Sofy, saya akan mengambil pertama kalinya kamu, jadi ini pada dasarnya sakit. Tapi saya yakin bahwa itu tidak akan sakit, hanya sedikit."

Setelah Zero berkata begitu, ia langsung mencium Sofya dan menusuk Penisnya sekali jalan kedalam Vaginanya sampai kepala Penisnya bertemu pintu Rahimnya.

Sofya mengerang akan hal ini dan melepaskan diri dari Zero dan melihat kebawah. Ketika ia melihat kebawah, bahwa sebenarnya Vaginanya hanya menerima setengah dari Penisnya dan ia juga melihat darah keluar dari Vaginanya dan batang Penis Zero. Ia tersenyum bahagia dengan matanya merah dan mengeluarkan sedikit air mata.

Sofya : "Saya mencintaimu, Zero Suamiku!"

Zero : "Ya, saya juga mencintaimu, Sofya Istriku!"

Setelah itu, Zero menarik Penisnya dan mendorong lagi kedalam. Sofya mengerang dari sedikit kesakitan dan berakhir menjadi erangan sensual yang akan menggoda tetangga sebelah.

Sofya : "Ahnn.. Mhhnn.. Mpph.."

Suara erangannya yang sensual bertambah keras, yang membuat tetangga sebelah atau seseorang yang dekat dengan mereka mendengar erangan tersebut tergoda dan bernafsu satu kali.

Sofya : "Ahh.. Ahn.. Mmmnn.. Cu-cumming.. Urrghhnn"

Sofya Cumming, tapi Zero belum berhenti yang membuatnya ingin menggila akan kesenangan yang berlebihan dari dorongan dan ketahanan Zero. Zero mengganti posisi mereka berdua, dari Misionaris ke Doggy Style dan Woman on Top. Ini membuat Sofya bersemangat dan mengeluarkan erangan demi erangan yang tiap dari erangan tersebut memiliki nada yang membuat jiwa seseorang akan teransang. Zero tidak melupakan untuk bermain pada kedua payudara Sofya, kebanyakan dari itu ia mengigit dan mengisap puting kedua payudara tersebut yang membuat Sofya semakin bernafsu dan mengeluarkan erangan.

Sofya : "Ahn.. Hubby. Saya akan... mhnnn.. cumming lagi.. Ahh" yang akan cumming pada ke-2 kalinya.

Zero juga membalas.

Zero : "Ahh.. saya akan Cumming, bersama-sama, Sofy."

Sofya mendengar ini, mempercepat gerakan pantatnya, karena ia berada diatas dan ia memperketat ikatan Vagiananya pada Penis Zero. Zero yang merasakan hal ini, akhirnya tidak tahan dan menjerit.

Sofya : "Hubby, Saya Cumming!"

Zero : "Saya juga! Terima bibitku, Sofy! Cumming!"

Zero membalas dan mengeluarkan seluruh bibitnya. Pada saat bersamaan Sofya membuat gerakan terakhir dari pantatnya menelan seluruh Penis Zero pada Vaginanya, yang membuat kepala Penis Zero memasuki rahimnya.

Sofya membuat wajah Ahegao dan mengeluarkan erangan, badannya melengkung kebelakang karena ia berada diatas Zero. Karena ia merasakan kepala Penis Zero berada dalam rahimnya dan mengeluarkan bibitnya yang membuat otaknya tidak dapat memproses seluruh data yang diterima karena kesenangan berlebihan dari aktivitas tersebut.

.

.

Setelah beberapa menit kemudian, Sofya mendapatkan kembali akalnya karena Zero membantunya untuk menenangkan dan menyembuhkan kelainannya. Sofya menatap Zero dengan tampilan penuh rindu dan nafsu.

Sofya : "Uhnn.. saya merasakan banyak didalam. Hubby, saya merasakan bahwa saya tidak dapat berjalan untuk sementara waktu, karena saya tidak dapat menggerakkan kakiku." sambil ia mencium Zero, karena ia berada diatasnya dengan Penisnya masih berada dalam dirinya.

Zero membalas ciumannya dan membalas kata-katanya.

Zero : "Hei, itu tidak apa-apa. Tenang bahkan jika kau tidak dapat berjalan, saya bisa melakukan pertarungan lagi bersamamu karena kau tidak dapat berlari pada waktu itu, Ouch!"

Tepat setelah itu Zero menerima cubitan berasal dari Sofya. Dan melihatnya mengubur kepalanya didadanya.

Sofya : "Bajingan, kau jangan menggertakku.. lihat nanti kau tidak dapat merasakanku untuk minggu ini."

Zero langsung memeluknya erat dan mengangkat kepala Sofya pada satu tangannya.

Zero : "Tenang, sayangku. Saya tidak akan menggertakmu, karena saya seorang pria yang berkemauan tinggi."

Tepat pada setelah ia berkata begitu, ia melihat Wanitanya yang lain. Ketika ia melihat mereka, ia melihat bahwa Vagina mereka sangat basah dan mereka membuat kedua tangan mereka masing-masing bermain pada Klitoris atau bibir Vagina dan Puting Payudara mereka.

1100 Kata.

Ughh.. *uhuk* jangan menghinaku ok, saya hanya menulis dengan sedikit membaca referensi dari berbagai novel *uhuk*.

AraAracreators' thoughts
Next chapter