webnovel

Fight in The Bed (Irene Belserion)

{NFSW +18}

Sofya terlalu malu melihat yang lain. Zero hanya memeluknya dan melihat mereka yang memiliki banyak ekspresi dari kerinduan, malu dan nafsu. Melihat ini membuatnya gembira.

Zero : "Sofy, saya akan melepaskannya, ok. *uhuk* Banyak yang mengantri."

Sofya mendengar ini memerah dan mengangguk, karena ia juga tahu bahwa sesi untuk dirinya telah berakhir.

Zero melepaskan Penisnya yang berada dalam Vagina Sofya

Sofya : "Ahhhnn.." erangan yang Sofya, karena benda berdenyut dan tebal didalam Vaginanya telah keluar.

Zero yang telah mengeluarkan Penisnya menempatkan Sofya di tempat tidur. Pengeluaran ini membuat banyak Spermanya keluar dari Vagina Sofya. Sofya hanya merasakan bahwa ia kepenuhan dan tidak dapat menyimpan dan meminum semua Sperma yang berada dalam dirinya.

Zero kemudian berjalan kearah Irene, ia melihat Irene yang memiliki tangannya pada Vaginanya yang basah dan memiliki rambut sedikit dengan dicukur rapi bewarna merah seperti rambutnya. Ia melihat tubuhnya membuatnya mendidih bersemangat, karena putingnya tegak dan payudaranya yang bulat dan besar juga di kombinasikan tindakan Irene yang memegang Vaginanya. Irene yang melihat ini memerah, ingin melarikan diri tapi tidak bisa. Karena ia juga menginginkan Zero untuk membuat dirinya menjadi milik Zero. Setelah itu, Zero memeluknya dari belakang dan mengangkatnya ke dekat Sofya. Sofya dan Irene melihat ini, mereka berdua memerah malu.

Zero : "Irene, apakah kau benar-benar ingin menjadi milikku?"

Irene : "Ya, suamiku. Saya benar-benar dan juga ingin memilikimu."

Zero akhirnya menempatkannya disamping Sofya. Irene hanya memerah dan mengarahkan semua visinya pada Zero, agar ia tidak dapat terlalu malu. Bahkan Sofya memerah, tapi ia terpaksa memalingkan mukanya dan mencoba untuk tidur, karena ia kelelahan akan kenikmatan yang tadi ia terima.

Zero mulai dengan mencium Irene dan tangannya tak lupa untuk memainkan Payudaranya yang besar. Irene mengerang senang dari ciuman dan permainan Zero pada payudaranya. Ia tidak tahu dan pernah merasakan ini. Zero kemudian mengakhiri ciumannya, dan mulai mengarahkan mulutnya pada puting payudara Irene dan memulai mengigitnya dan mengisapnya. Irene mengerang lembut untuk mempertahankan dirinya, tapi itu tidak tahan lama ketika Zero membuat tangan kirinya agar memainkan klitoris dan bibir Vaginanya. Ini membuatnya mengerang lebih yang dapat membangkitkan seorang impoten untuk menginginkan kenikmatan.

Irene : "Ahhn.. Kuuhh.. Mmmhnn.. " mencoba bertahan dari mengeluarkan erangannya, tapi tidak dapat dia hentikan.

Zero menghentikan dirinya, dan memulai untuk mencoba memakan Vaginanya. Dia mengarahkan Penisnya yang besar pada depan pintu Vagina Sofya. Ia memulai dengan membuat Penisnya basah akan cairan cabul yang keluar dari Vagina Irene yang sangat basah sampai sekarang.

Irene melihat ini gemetar malu, tapi ketika ia merasakan bahwa tongkat Zero memainkan Vaginanya, juga membuat banyak cairannya yang cabul untuk membasahi tongkat Zero ini membuatnya malu, karena ia berpikir bahwa ia sebenarnya bukan Wanita Cabul. Tapi itu sudah kenyataan bahwa ketika ia merasakan dan melihat ini, juga mengerang seksi.

Irene : "Mmhnn.. Ahnn.. Mpphhn.."

Zero : "Saya mulai, ya? Irene." dengan mengarahkan kepala Penisnya pada pintu masuk Vagina Irene.

Irene : "Mmhh.. " mengangguk dan mengarahkan visinya pada Penis Zero.

Irene berpikir seperti Sofya, bahwa bukankah Penis Zero terlalu besar, apakah itu dapat masuk didalamnya. Ini membuatnya gemetar takut, tapi pada saat bersamaan bersemangat akan dari Bloodline Dragonnya. Karena Dragon adalah mahluk yang bangga dan untuk spesies betinanya akan menyukai pejantan yang kuat.

Irene : "Kuuhh-ahh.. Ahnn.." jeritan kesakitan dan erangan kenikmatan.

Zero memulainya dan memasukkan Penisnya pada pintu masuk Irene. Ia terkejut sedikit bahwa Penisnya penuh didalamnya, dan berpikir bahwa mungkin karena ia juga memiliki Bloodline Dragon seperti miliknya. Irene yang melihat ini dan merasakan Penis Zero memenuhi dan berakhir pada pintu Rahim miliknya mengerang tapi masih mempertahankan visinya pada masuknya Penis Zero, ia juga melihat darah yang keluar dari Vaginanya. Ia tersenyum pada Zero, dan melingkarkan lengannya pada leher Zero dan membuat kepala Zero mengarah padanya dan memulai menciumnya. Zero menanggapi dan memulai menciumnya.

Irene mengerang dari ciuman dan Penis Zero yang berada dalamnya, yang belum bergerak. Irene akhirnya menghentikan ciumannya pada Zero, dan berkata.

Irene : "Tandai aku sebagai milikmu, suamiku." dengan suara yang sedikit menggoda.

Zero mengerti ini, dan memulai untuk menandai dirinya menjadi miliknya dengan membuat sebuah Mark pada leher kanan Irene. Karena ia tahu bahwa dari arti kata Irene, mereka berdua memiliki Bloodline Dragon yang dapat di mengerti bahwa pemilik Bloodline tersebut tahu apa itu artinya menandai seseorang atau benda sebagai miliknya dengan sebuah Mark.

Irene : "Mmphnn.. " , Merasakan lehernya terbakar, ia bertahan karena ia tahu bahwa itu adalah Mark Zero.

Sebuah Mark berbentuk seperti bentuk Kepala Dragon Zero. Mark ini membuat seorang penjahat akan berusaha untuk lari atau tunduk, karena takut. Karena dari Aura yang dipancarkan oleh Mark ini, membuat penyerang atau yang lain untuk tidak dapat bergerak dari tempat mereka. Auranya berbentuk dari Dominasi, Kehancuran, dan Melahap.

Irene : "Akhirnya, suamiku! Kau bisa memulainya, saya sudah siap, suamiku!"

Irene berbicara dengan matanya yang mengeluarkan airmata akan kerinduan untuk Zero pada dirinya. Zero mananggapi dan memulai memompa pantatnya.

Irene : "Ahnn.. Mmmh.. Nnhhn.."

Erangan demi erangan dari Irene yang menggoda siapapun. Zero terus memukul Vagina Irene seolah-olah ingin memasuki rahim Irene. Irene hanya mengerang akan tindakan Zero, ia melingkari kakinya pada pinggang Zero. Lipatan akan Vagina Irene membuat Zero sedikit kesusahan untuk menarik dan mendorong Penisnya, Ia menambahkan pistonnya yang membuat Irene mengerang kenikmatan yang lebih. Otak Irene kini dipenuhi akan Nafsu dan Kenikmatan.

Setelah itu, Zero mengganti posisi mereka dari Misionaris ke posisi Duduk dengan Irene diatas pahanya dan mengarah padanya. Ini membuat Irene bersemangat dan tetap melingkari tangan dan kakinya pada Zero.

Zero memulai pistonnya pada posisi ini, yang membuat Irene merasakan kenikmatan lebih, karena ia merasakan Penis Zero bertambah Besar dan Panjang didalam.

Irene : "Ahnn.. Kuuhh.. Suami.. mmhn.. Sa-saya akan-nnhn.. Cumming!"

Zero : "Ya, saya juga, Irene! Bersama-sama Irene!"

Setelah Zero mendengar Irene berbicara bahwa ia akan cumming dan ia juga kini merasakan bahwa ia akan cumming juga, jadi ia memulai pistonnya bertambah.

Irene yang merasakan piston Zero bertambah, mengerang lebih akan kenikmatan yang ia terima. Ia mulai tidak tahan akan cumming yang menunggunya, tapi ia masih bertahan dan mencium Zero. Zero hanya menanggapi, karena ia tahu bahwa Irene berusaha untuk bertahan.

Zero : "Irene! Saya akan Cumming!

Irene : "Nhhnn.. Saya juga.. Ahnn.. Suamiku!?"

Zero menambahkan lebih akan pistonnya dan tepat pada ia akan cumming ia membuat pistonnya menguat pada titik terakhir dan berakhir memasuki rahim Irene. Irene yang merasakan ini, otaknya membuatnya tidak dapat menanggapi akan hal-hal yang terjadi, karena otaknya menerima semua informasi dan data akan kenikmatan yang lebih.

Irene : "Kuuahh!? Nhhnn!!??"

Irene merasakan sesuatu seperti sebuah air memasuki dan memenuhi seluruh rahimnya pada satu waktu.

Zero : "Cumming!"

Irene : "SAYA!!Cumming!" berusaha untuk menanggapi bersama Zero.

Air mani tersebut memenuhi setiap sudut rahim Irene, bahkan ia merasakan bahwa Air Mani Zero juga memulai invasi pada setiap dinding Vaginanya.

Irene akhirnya menangis. Zero yang melihat ini kaget dan memeluk erat pada dirinya.

Zero : "Kenapa kau menangis? SIAPA yang MENGGANGGUMU!?"

Zero kaget dan marah karena ia berpikir bahwa Irene habis atau telah diganggu oleh seseorang. Irene hanya menanggapi dengan senyum.

Irene : "Tidak ada yang menggangguku, suamiku! Hanya saja itu kau, suamiku! Karena saya akhirnya memilikimu dan kamu memilikiku!?"

Zero kaget tapi bahagia akan balasan Irene, dan ia memulai ciumannya.

1152 Kata.

Review This Novel and Add Your Power Stone on This Novel.

========

Add 100 Power Stone, Get Bonus 2+ Chapter!

Add 30 Review, Get Bonus 1+ Chapter!

AraAracreators' thoughts
Next chapter