19 Bajingan Binatang Buas Terburuk

Ketiga penyerang tersebut yang mendengar suara itu hanya pasrah. Karena kehendak mereka tidak dapat membuat mereka melanggar batas mereka pada Aura yang dipancarkan oleh Zero dan sosok Naga dibelakang Zero itu seolah-olah memperhatikan dan mengetahui semua tentang diri mereka.

Zero : "Siapa yang menyuruh kalian menyerang Salah satu dari Calon Istriku?"

Shuri mendengar ini pipinya memerah dan ia menguburkan kepalanya ke dada Zero dengan tangannya masih melingkari lehernya.

Ketiga penyerang tersebut gemetar ketika mereka di tanyai tentang ini. Tapi mereka tidak bisa menjawabnya, karena segel pada diri mereka menahan mereka untuk tidak mengatakan apapun. Zero melihat ini mengerti dan memindai seluruh tubuh dan jiwa ketiga penyerang tersebut dengan Mata Dewa Naganya. Ia akhirnya mengerti siapa dalang dibalik penyerang tersebut. Penyerang tersebut berasal dari Raiser Phenex, Diodora Astaroth, Chaos Brigade Rizevim dan Organisasi Rahasia yang terbentuk dengan diketuai 7 orang yang membuat diri mereka dikenal sebagai Seven Deadly Sins.

Ia mengetahui bahwa dalang-dalang penyerang tersebut hanya menyewa Dark Assassint Guild untuk menyerang Shuri dan Anaknya. Ia juga mengetahui alasan mereka, bahwa Raiser hanya karena sifatnya sebagai pria cabul bajingan. Untuk Diodora Astaroth yang pernah memiliki masa lalu dan sifatnya yang sering mengumpulkan Suster dan Pendeta Perempuan. Dan Untuk Rizevim karena ia hampir mati dari serangan Baraqiel, untung saja Rizevim juga melukai Baraqiel. Organisasi Rahasia tersebut hanya yang mengherankannya, karena mereka hanya meminta Guild penyerang tersebut untuk membunuh target mereka dengan bayaran tinggi.

Setelah Zero membaca ingatan mereka, ketiga penyerang tersebut terkikis dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan kikisan tersebut berubah menjadi butiran abu. Tapi ketiga penyerang tersebut juga merasakan tubuh dan jiwa mereka kesakitan yang membuat mereka bertanya-tanya apakah seperti ini rasanya berada dineraka, karena mereka tidak pernah merasakan kesakitan ini. Setelah penyerang tersebut mati dan menghilang, Zero hanya mengisap jiwa mereka, dan sebuah suara berbunyi dibenaknya.

["Host selamat telah menyelesaikan Quest :

1. Selamatkan Shuri dari kematiannya, dan membuat Akeno tetap selamat agar bisa bertemu Rias Gremory untuk membuatnya menjadi Iblis Reinkarnasi.

* Hadiah : Taman Gantung Babilonia (Grade : SS+)

2. Mencari dalang dibalik penyerangan Shuri dan Akeno.

* Hadiah : Gulungan Pendeteksi dan Pencarian (Grade : SSS)

Hadiah telah ditempatkan di Inventaris Host."]

["Host selamat telah menyelesaikan Hidden Quest :

1. Pertama kali membunuh seseorang dan melahap jiwa orang tersebut di alam dunia ini.

- Hadiah : Orb Memori untuk Berbagai Seni Beladiri (Grade : SSS)

2. Pertama kali melepaskan Aura Dragon dan Wujud Dragon Host.

- Hadiah : Tehnik Kage Bunshin no Jutsu (Grade : S+)"]

Zero terkejut dan gembira tentang hadiah dari Quest yang tersedia dengan Hidden Quest. Tapi dia sedikit aneh apakah Rias dan Akeno telah bertemu, ketika ia menerima informasi dari Pasukan Assassintnya bahwa mereka telah bertemu, akhirnya ia tersenyum. Bahwa sesuai dengan jalan cerita dari Anime yang ia nonton itu membuatnya tersenyum tapi sedikit berpikir, apakah ia akan mengikuti ceritanya atau merusak. Tapi ia membuang pikiran ini untuk nanti.

Zero : "Hei, Calon Istriku. Sudah selesai loh, apakah kau mau melanjutkan hal selanjutnya ?"

Shuri mengeluarkan kepalanya pada dada Zero dan masih melingkari lengannya di leher Zero.

Shuri : "Sayang, kau harus bertanggung jawab atas perkataanmu itu." ia berkata dengan senyum dan menatap mata Zero.

Zero membalas tatapannya dan menariknya kepelukannya dan menciumnya. Shuri terkejut, tapi akhirnya ia mengikuti lidahnya bermain. Zero akhirnya menghentikan ciuman mereka yang mesrah, dan berkata.

Zero : "Ayo kita pulang, untuk anakmu Akeno, ia sudah aman. Hanya saja ia berada pada seorang anak kecil yang berasal dari Ras Iblis keluarga Gremory sekarang. Dan kau bisa tenang, karena saya menempatkan pengawal pada putri tiriku."

Shuri mendengar ini tersenyum dan gembira dan akhirnya mengangguk pada Zero. Setelah itu, Zero dan Shuri menghilang dari tempat mereka.

.

.

Di kamar, Sofya, Irene dan Kaoruko bersama Liyana dan Melanie menunggu untuk kepulangan Zero. Karena mereka yakin bahwa ia akan berhasil 100% dan akan mengetahui kenapa Shuri dan Anaknya di serang. Tepat mereka sedang berbicara, mereka melihat cahaya dan didepan mereka dan sosok dua orang Pria dan Wanita muncul. Tapi yang membuat mereka terkejut adalah tindakan Shuri, karena Shuri masih melingkari lengannya di leher Zero, juga kepalanya berada di dada Zero. Liyana dan Melanie yang melihat ini tersenyum dan hanya menganggukkan kepala mereka. Untuk Sofya, Irene dan Kaoruko tercengang tentang hal yang dilakukan oleh Shuri pada Zero. Tapi ketika mereka mendengar suara pada benak mereka sendiri.

{"Hei, kalian tidak usah tercengang. Biar kuberitahu ya, bahwa sebenarnya suami itu Bajingan Binatang Buas Terburuk sepanjang yang kalian tahu, jadi ia tanpa malu akan mengambil istri orang. Tapi ia akan mencintai semua wanitanya. Jika kalian tidak, kalian akan tahu nantinya."}

Suara itu tersebut berasal dari Liyana. Dan Liyana tersenyum kepada mereka yang membuat mereka memerah.

Tepat Zero dan Shuri sampai, Shuri melihat sahabatnya yang sedang telanjang dan juga kedua istri Zero. Ini membuatnya terkejut dan terkikik. Sofya dan lainnya sedikit bingung tentang Shuri, ketika mereka melihat mata Shuri pada tubuh mereka dan mata Zero yang melihat tubuh mereka juga mengeluarkan air liur seperti Serigala Lapar dengan Senyum mesum membuat mereka bergidik. Dan mereka melemparkan sesuatu seperti benda-benda dan sihir kepada Zero, bahkan Liyana dan Melanie.

Zero hanya berada disitu dan menerima serangan mereka, tapi serangan mereka tidak pernah melukainya. Bahkan serangan tersebut lenyap dengan keanehan karena itu seperti sebuah animasi. Shuri yang melihat ini mencubit leher belakangnya dan punggungnya.

Shuri : "Ara ara, Sayang mukamu itu cabul tolong perhatikan ok, kau diserang dan saya masih berada dipelukanmu. Juga tanganmu itu meremas pantatku." dengan suara genit dan memerah karena sebenarnya Zero membuat tangannya menjelajahi pantatnya dan kadang membuat jarinya untuk mencoba mengelus bibir vaginanya.

Zero mendengar ini akhirnya memasang wajah serius yang terlihat sangat tampan dan berbatuk untuk menyesuaikan situasi.

Zero : "*uhuk* *uhuk* tenang, juga kalian tidak usah malu. Nanti kalian akan saling menerima melihat satu sama lain *uhuk* maksudku menerima sebagai suster dan saya sebagai suamimu yang sangat tampan dan kuat di tempat tidur."

Para Wanita yang mendengar ini memerah karena mereka mendengar dan melihat ekspresi dan suara serius dari Zero dan berkata bahwa ia terlalu tampan dan kuat ditempat tidur. Bahkan Liyana dan Melanie tidak dapat membantah atau membalas kata-katanya, karena mereka pernah merasakan Pesta bersama Zero dan semua 498 suster mereka. Dan untuk Sofya, Irene, Kaoruko dan Shuri mereka memerah karena pria yang akan mereka anggap sebagai pasangan mereka selama hidup abadi nanti bahwa pria mereka orang yang tak tahu malu dan bajingan binatang buas yang mesum.

Zero : "Kalau begitu bagaimana kalau kami melanjutkan pertarungan intens kami? dan tentu saja Shuri akan mengikuti."

Shuri bingung, tapi melihat Sofya dan lainnya yang masih berada ditempat tidur dengan telanjang membuatnya mengerti dan memerah.

avataravatar
Next chapter