1 TRAGEDI 1 PART 1

Di zaman dimana puncak ras iblis dan ras manusia saling bertarung memperebutkan kekuasaan, di Jepang di sebuah kota bernama Seto di prefektur Aichi, terdapat sebuah klan iblis yang bernama klan Kaneko. Ryoichi kaneko adalah anak dari salah satu petinggi klan tersebut sekaligus anak dari putra pemimpin klan.

Terlahir dengan bakat dan iq diatas rata-rata Ryoichi sering dipandang dengan tatapan iri oleh petinggi klan lainnya serta hal ini menjadi penambah kebencian mereka terhadap keluarganya.

Adapun ayah Ryoichi yaitu Otoichi Kaneko adalah salah satu patriak terbaik dari klan kaneko dan ibunya adalah seorang perempuan dari klan Shimizu yang bernama Okaichi shimizu yaitu anak dari pemimpin klan Shimizu yaitu juuichiban Shimizu.

Klan Shimizu adalah salah satu klan pemburu iblis yang berada di kota Chosi prefektur Chiba.

Ayah dan ibu Ryoichi bertemu saat perang besar antar ras iblis dan ras pemburu iblis dan saat itulah mereka saling jatuh cinta. Berkat upayah ayah dan ibu Ryoichi untuk menghentikan perang diantara kedua kelompok tersebut, mereka berhasil menghentikan pereng tersebut dengan jumlah korban yang terbilang sedikit tapi, hal tersebut dianggap sebagai penghianatan diantara kedu belah pihihak all-hasil Okaichi diusir dari klannya karena perbuatannya tersebut dan mengikuti Otoichi yang adalah putra dari pemimpin klan Kaneko yang dikagumi dan ditakuti oleh anggota klan mereka yaitu Ichiban Kaneko sehingga tidak ada yang berani menentang Otoichi.

Hal inilah yang membuat keluarga Ryoichi tidak disukai olah para petinggi klan yang lainnya.

Pada suatu hari para petinggi klan yang tidak menyukai keluarga Ryoichi melakukan pertemuan rahasia yang bertujuan untuk memusnakan keluarganya.

Ryoichi dan kedua orang tuanya serta kakeknya Ichiban Kaneko tidak mengetahui rencana tersebut.

Hingga pada suatu malam dibulan purnama tepat pukul 12 malam yaitu saat dimana semua kekuatan iblis dari tingkat rendah sampai tertinggi menjadi setara.

Tepat pada saat itu rumah keluarga Ryoichi telah dikepung oleh para pentinggi klan yang bertujuan untuk memusnakan keluarganya. Disertai suara bising yang terdengar dari luar kediaman, Ichiban dan Otoichi keluar dari kediamannya hanya untuk menyaksikan tatapan ganas dan sorak-sorai mengerikan dari para petinggi klan lainnya.

Beberapa saat kemudian setelah mengamati apa yang terjadi Ichiban melangkah ke halaman rumah dan meneriaki para pemberontak "Apa maksud dari semua ini, apakah kallian bermaksud melakukan pemberontakan ?" teriaknya.

Setelah teriakan nyaring dan ganas dari Ichiban sorak-sorai dari kerumunan perlahan meredah.

Setelah sorak-sorai berhenti salah seorang dari kerumunan melangkah keluar ia adalah pimpinan kedua klan Kaneko yang juga adik laki-laki Ichiban yaitu Niiban Kaneko.

Sambil terkekeh sarkatik Niiban menjawab teriakan Ichiban "hehe,,apa yang kakak maksud dengan pemberontakan ? apakah kau tidak melihat kami disini untuk menuntut agar penghianat klan dan keluarnya dihlangkan dari klan ini." katanya.

"Hmmm,,apakah yang kau maksud penghianat itu adalah Otoichi serta istri dan anaknya" balas Ichiban dengan suara teredam.

"yup,,karena kakak sudah mengerti dengan situasi nya saya harap kau tidak melakukan sesuatu yang membuat kami kesusahan, ini demi kebaikan klan" menganggukan kepalanya Niiban menjawab dengan senyum sarkatik.

Mendengar jawaban adiknya Ichiban tertawa geram sambil menjawab "Hahaha,,maksudmu aku harus diam saja menyaksikan anak dan cucuku terbunuh!!" sambil membalas jawaban Niiban, Ichiban mengrim pesan telepati kepada Otoichi "Nak setalah ayah memberi tanda, masuklah kerumah dan bawa istri dan anakmu keluar dari wilayah klan lewat pintu rahasia dibawah tempat tidurku" katanya.

"Tapi ayah-...." seblum menyelesaikan jawabannya Otoichi mendengar pesan telepati dari ayahnya lagi "Tidak ada waktu lagi, hanya inilah yang bisa ayah lakukan untukmu serta istri dan anakmu, katakan kepada Ryoichi bahwa aku sangat menyayanginya dan akan terus mengawasinya dimanapun aku berada" potong Ichiban.

Tanpa menunggu tanggapan dari Otoichi, Ichiban mulai mengamati sekelilingnya, setelah beberapa saat dengan suara yang dalam Ichiban berkata lagi "HMMM...BAIKLAH!! SEPERTINYA KALIAN SEMUA SUDAH MEMBULATKAN TEKAD KALIAN,,MAKA TIDAK ADA YANG PERLU DIBICARAKAN LAGI" setelah menyelesaikan kalimatnya Ichiban mulai melancarkan serangan untuk membuka jalan bagi Otoichi untuk melarikan diri.

Setelah mnyaksikan ayahnya menyerang Otoichi segera masuk kedalam rumah sambil menahan sakit yang mendalam didalam hatinya untuk membawa istri dan anaknya melarikan diri.

Kerumunan yang dikagetkan oleh serangan mendadak dari Ichiban tidak sempat untuk menahan Otoichi.

Setelah memasuki kediaman nya Otoichi segera bergegas kekamarnya, dimana tempat Okaichi yang sedang mengawasi Ryoichi yang sedang tertidur pulas.

Ryoichi yang saat ini masih berumur 5-6 tahun tidak mengetahui apapun yang sedang terjadi.

Setelah memasuki kamar, dengan suara rendah Otoichi berkata kepada Okaichi "bawalah Ryoichi dan ikuti aku" pintahnya.

Setelah melihat ekspresi kesedihan dan kemarahan diwajah suaminya, Okaichi hanya menganggukan kepalanya tanpa bertanya "BAIK" kemudian Okaichi segera menngendong Ryoichi yang masih tertidur lelap dan mengikuti suaminya.

Setelah memasuki kamar Ichiban, Otoichi segera menemumukan dan membuka pintu rahasia dibwah tempat tidur yang telah diberitahu oleh ayahnya.

Sebulm melangkah masuk kepintu jalan rahasia Otoichi berbalik kebelakang dan bergumam "Maaf ayah!! Jika nanti aku mendengar berita kematianmu maka saat itulah aku akan mnyusulmu,,TAPI!!! aku pastikan atas rasa hormatku padamu Ryoichi akan tetap hidup untuk membayar perjuangan kita" setelah bergumam sebentar ia segera memasuki jalan rahasia tersebut diikuti istri dan anaknya.

1 1/4 jam kemudian diluar rumah pemimpin klan Kaneko (rumah keluarga Ryoichi) setelah bertarung dengan seluruh kekuatannya akhirnya Ichiban berhasil dijatukan oleh para pemberontak.

Walapun dikalahkan pemimpin klan bukanlah sebuah gelar belaka, dengan kemampuan tempur yang hebat, Ichiban bserhasil menjatuhkan hampir setengah dari kekuatan para pemberontak, adapun Niiban telah menerima serangan yang cukup berat dan membuatnya tidak bisa bertarung untuk beberapa waktu.

Setelah berhasil menjatuhkan Ichiban, Niiban melihat sekeliling dan dengan suara berat dicampur amarah dia memerintahkan "Segera lacak jejak Otoichi bersama istri dan anak nya dan kejar mereka jangan biarkan mereka lolos" perintahnya.

setelah mendengarkan perintah Niiban para petinggi klan yang masih mempunyai kemampuan untuk bertarung mulai mencari jejak Otoichi serta istri dan anaknya. Menyaksikan para petinggi klan mulai mengerjekan perintahnya, Niiban akhirnya ambruk dan memuntahkan cukup banyak darah.

Di belakang Niiban yaitu anaknya bernama Ojiichi Kaneko, setelah menyaksikan ayahnya yang ambruk segera membopong ayahnya sambil berkata "Apakah ayah bai-baik saja?" tanyanya dengan wajah panik.

"Aku bbbbbaik-baik saja. Cepat bawa aku kkkkediaman dan segara bergabung dengan para tetua klan lainnya untuk mmmmenemukan dan membunuh Otoichi serta istri dan anaknya" jawab Niiban sambil terbatah-batah sebelum pingsan.

Setelah menyaksikan ayahnya yang jatuh pingsan Ojiichi segera membawa ayahnya kekediaman mereka dan segera bergabung dengan tetua klan lainnya untuk mengejar Ryoichi serta kedua orang tuanya.

avataravatar
Next chapter