webnovel

Suddenly Rich : One Lady and Four Knights (Can I Choose 1?)

Author: lenzluph
Urban
Ongoing · 85.5K Views
  • 17 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Hidup Mayang menjadi semakin rumit setelah ia secara kebetulan menolong seorang nenek yang hampir saja tertabrak oleh mobil. Diberi imbalan dengan memberikan seluruh hartanya. Nenek Linda secara tidak terduga justru malah ingin menghadiahkan Mayang seluruh harta kekayaannya tanpa mempedulikan penolakannya. Merasa tidak masuk akal namun hal ini benar terjadi. Mayang berusaha menerima keputusan itu dengan pikiran yang logika. Dijanjikan pekerjaan mengurus cucunya, Mayang yang selama ini hidup dengan segala kesederhanaan sejak ayahnya meninggal akibat kecelakaan 6tahun yang lalu dan ibunya yang meninggal setelah melahirkan Juju, adik satu-satunya. Tidak pernah membayangkan akan diribetkan dengan tingkah ketujuh Linda yang unik! "Aku hanya ingin meminta bantuanmu kali ini. Cucu-cucuku memang pintar dan berbakat. Tapi aku belum bisa mempercayakan seluruh yang kumiliki pada mereka. Hanya kali ini saja aku mohon padamu, Mayang. Seluruh hartaku ini, harus kutitipkan padamu. Jagalah sampai aku bisa memberikan ini pada mereka," Permintaan yang bagaikan bom waktu berjalan karena harus bertarung melawan tujuh orang sekaligus. Mayang harus menerima kenyataan bahwa memiliki uang dan menjaganya tidak semudah yang ia bayangkan. Akankah segala sesuatunya menjadi mudah untuk Mayang? Dan seperti cerita novel romance pada umumnya, tentu harus ada kisah cinta yang unik dan menarik di dalamnya bukan? Jika begitu... kepada siapa hati Mayang akan jatuh? Akankah ia jatuh cinta justru pada salah satu dari cucu nenek yang tampan-tampan? Atau malah ....?? Penasaran? Simak aja ceritanya!! penulis 'nikah kontrak' lets read my another novels. tq ^^

Tags
4 tags
Chapter 1Chapter 001 ( Permulaan )

"Awas, Nek!!" teriak Mayang sambil menarik seorang nenek ke pinggir jalan. Mayang terlihat begitu was-was, begitu pula dengan orang yang ditariknya itu. Rasanya cukup melegakan begitu mengetahui bahwa ia berhasil menolong seorang nenek dari sebuah tabrakan yang nyaris saja merengut nyawa orang itu.

Mayang menatap pinggir jalan itu dengan cemas. Seseorang sudah memakinya.

"Woi!! Cari mati, ya? Nyebrang lihat-lihat!" teriak seorang pria dari dalam mobil box yang hampir menabrak Si Nenek. Tanpa melihat keadaan orang yang hampir ditabraknya itu, begitu selesai mendumel, orang itu langsung melaju pergi.

Mayang menatapnya sinis.

"Heran! Jelas-jelas dia yang salah karena melajukan mobil dengan kecepatan penuh ditikungan tanpa melihat-lihat dengan baik. Ini 'koq malah menyalahkan oranglain sih?! Dasar!!" ujarnya sewot setengah mati.

Inilah prilaku para pengendara di Indonesia yang kebanyakan tidak punya etika dan rasa tanggung jawab. Bagaimana mungkin ada orang yang bersikap tidak bertanggung jawab seperti itu di situasi seperti ini?

Walaupun korbannya tidak apa-apa, setidaknya dia bisa 'kan mengucapkan kata maaf?

Atau jika korban memang juga sebenarnya bersalah karena menyebrang di sembarang tempat, setidaknya orang itu bisa 'kan bersikap ikut prihatin atau paling tidak menegur dengan cara yang lebih sopan?

Bagaimanapun juga, orang yang hampir mereka tabrak adalah seorang wanita tua. Mereka seharusnya menunjukkan rasa hormat.

"Terima kasih 'Nak," ujar nenek itu penuh rasa syukur, "Kamu sudah menolong nenek dari bahaya. Nenek sungguh berterimakasih. Jika tidak ada kamu, nenek sungguh tidak tahu bagaimana nasib nenek setelahnya."

Mayang tersenyum ramah, "Iya, Nek. Sama-sama. Ini sudah sepatutnya saya lakukan 'koq."

Nenek itu masih sedikit terguncang. Ia masih merasa sedikit ngeri membayangkan apa yang mungkin terjadi padanya, jika saja wanita yang di depannya ini tidak menolongnya.

"Untungnya tadi saya melihat laju mobil yang begitu kencangnya dari arah sana, sehingga saya bisa menarik nenek untuk tidak menyebrang. Tapi sebaiknya lain kali nenek harus lebih hati-hati. Di sini memang bahaya sekali untuk menyebrang. Soalnya tikungan tajam sih, Nek," seru Mayang lagi mencoba memberitahu.

Dan nenek itu sependapat dengannya. Mungkin ini terakhir kalinya ia berbuat nekad seperti tadi.

"Iya, Nak. Kamu benar. Untung saja, ya. Nenek kira tadi tidak ada mobil yang akan lewat. Untung ada kamu. Makasih, ya. Kamu memang anak yang baik," balas Nenek itu merasa amat bersyukur. Mayang ikut merasa senang dan lega mendengarnya.

"Ah, bukan apa-apa koq, Nek. Itu memang sudah seharusnya saya lakukan," tutur Mayang sopan dan menambahkan, "Nenek mau nyebrang?" tanya Mayang.

"Ayo, biar saya temani. Kebetulan saya juga mau menyebrang 'koq, Nek. Bagaimana kalau kita sama-sama?" tawar Mayang.

Si Nenek menggeleng, "Tidak jadi saja, Nak. Biar Nenek menunggu jemputan nenek di sini saja."

Nenek itu menolak.

"Nenek dijemput?" tanya Mayang dengan mata yang membulat.

"Iya, Nak. Tadi nenek mau menyebrang hanya supaya nanti supir yang menjemput nenek tidak repot-repot memutar balik. Tapi karena cukup membahayakan, sebaiknya nenek tidak usah menyebrang saja deh," terang Si Nenek yang membuat Mayang sedikit menggeleng.

Nenek ini ternyata wanita yang cukup perhatian dan rajin. Sampai-sampai dia begitu tidak ingin membuat supirnya terlalu repot. Padahal, memutar balik sedikit saja bukannya tidak masalah?

"Kalau begitu, aku temanin nenek sampai jemputan nenek datang ya?" tanya Mayang menawari diri lagi. Sejujurnya, ia merasa tak cukup tega meninggalkan seorang nenek begitu saja di pinggir jalan seperti ini.

Walaupun nenek di depannya ini cukup terlihat segar bugar dan baik-baik saja, sekalipun rambutnya sudah dipenuhi banyak uban. Tapi rasanya tidak baik jika ia membiarkan nenek itu menunggu seorang diri.

Mayang melirik jam tangannya. Sebenarnya ia sedang terburu-buru, tapi mudah-mudahan saja masih keburu sampai ke tempat kerjanya nanti. Dan nenek itu ternyata menyadari itu.

"Tidak perlu, Nak. Jika kamu sedang buru-buru, kamu bisa pergi. Nenek masih bisa menunggu di sini sendirian. Sebentar lagi juga supir nenek sampai," tolak Nenek yang menghargai niat baik Mayang tapi tetap tidak ingin merepotkan.

Mayang masih merasa tidak yakin.

Tapi kemudian Nenek tersenyum dan berkata lagi, "Hahaa... kau tidak perlu mengkhawatirkan Nenek. Saya benar baik-baik saja. Nenek akan menunggu di bangku yang ada di sana itu dan tidak akan beranjak sedikitpun dari saja sampai supir nenek datang. Bagaimana? Itu ide yang baik bukan?"

Mendengar ucapan Nenek itu, mau tak mau Mayang jadi ikut tertawa.

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu, ya, Nek. Saya mau ke halte yang ada di sana itu untuk menunggu bus. Nenek baik-baik saja disini. Permisi, Nek," pamit Mayang sopan lalu berlari dengan tergesa-gesa menuju ke halte, karena waktunya sudah semakin menipis sekarang.

Sementara Si Nenek duduk di bangku pinggir jalan sambil melihat kepergian gadis yang sudah menolongnya itu dengan senyuman.

Nenek itu membatin.

Gadis yang baik, batinnya..

***

Mayang yang dikejar waktu, berlari tergesa-gesa masuk ke dalam sebuah restoran tempat ia bekerja sekarang. Ia baru bekerja di sana sekitar 4bulan yang lalu. Dan masih terbilang cukup baru tentunya.

Sebelum ini, ia bekerja di salah satu perusahaan swasta menengah sebagai pegawai di bagian administrasi penjualan. Tapi karena perusahaan itu bangkut, terpaksa seluruh karyawan dan para pekerja harus di PHK.

Dan karena ia hanya wanita 23tahun dengan ijasah lulusan SMA, hanya pekerjaan inilah yang tersedia untuknya saat ini, sampai ia benar- benar bisa menemukan pekerjaan yang lebih baik lagi daripada hanya menjadi sebagai seorang waiters.

Bukannya ia merendahkan pekerjaan ini. hanya saja ia memang kurang menyukai pekerjaan itu. Ia lebih suka bekerja di atas meja kantor ketimbang harus membereskan tumpukan makanan di atas meja restoran.

Dengan kecepatan maksimal, Mayang berlarian masuk ke dalam, menyapa beberapa pekerja yang lain, lalu buru-buru berganti pakaian.

Hingga sekarang ia sudah rapi dan manis dengan seragam restorannya yang berwarna pinksoft. Sungguh melegakan ia berhasil melewati amukan burdozer.

Setidaknya ia beruntung karena Pak Mustika, manager resto-nya, berhalangan hadir hari ini. Jadi ia tidak perlu mendapat teguran halus darinya. Mayang cukup senang mendengar itu.

Bisa dikatakan Mayang memang tidak datang terlambat. Hanya saja, ia memang hampir saja datang terlambat. Tapi Pak Mus –panggilan singkat managernya itu- tidak akan mentolerir siapapun yang datang kurang dari lima belas menit sebelum jam operasional dimulai.

Seperti itulah kenyataannya, jadi... kalian pasti bisa membayangkannya 'kan? Betapa lega hati Mayang hari ini karena Si Ubur-Ubur –panggilan hangat dari para pekerja lain, yang tentu saja tidak diketahui oleh orang yang bersangkutan- itu hari ini tidak masuk hari ini.

***

You May Also Like

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Urban
5.0
529 Chs

Serangan Balasan Ibu Tiri: Membesarkan Anak di Era yang Telah Berlalu

[Isteri Lembut VS Pria Tangguh, Memanjakan Istri + Kedua Berbudi + Kehidupan Sehari-hari Mengasuh Anak] Pembawa acara livestream makanan Shen Mingzhu tertransmigrasi menjadi ibu tiri jahat dari novel masa lampau, menjadi tokoh yang kontras dengan Shen Baolan dari desa tersebut. Shen Baolan baik dan berbudi, memperlakukan anak tirinya seperti anak kandungnya sendiri, sementara tokoh asli itu kejam dan bengis, selalu memukuli atau memarahi anak tirinya. Shen Baolan menikmati masa tuanya yang indah berkat anak tirinya yang menjanjikan, sementara tokoh aslinya terbakar hidup-hidup oleh anak tirinya yang terpilu dan jahat. Untuk mengubah hasil tragis tersebut, Shen Mingzhu menggulung lengan bajunya, siap untuk mengurutkan semuanya dengan benar. —— Shen Baolan memiliki mimpi. Pria yang akan dia nikahi akan meninggal setengah tahun kemudian, meninggalkannya menjadi janda tanpa apa-apa, terikat untuk menjalani hidup penuh kesengsaraan. Sementara itu, Shen Mingzhu, karena menikah dengan pria yang tepat, menjadi wanita kaya yang diidamkan. Keduanya dari desa yang sama, keduanya menjadi ibu tiri bagi seseorang, mengapa Shen Mingzhu harus hidup lebih baik darinya? Dia akan menikah dengan pria yang Shen Mingzhu nikahi, dan menjalani kehidupan baik Shen Mingzhu! —— Lima tahun berlalu. Shen Mingzhu telah menjadi mahasiswa, suami Shen Mingzhu tidak meninggal tapi malah menjadi bos besar, dan anak tirinya Shen Mingzhu menjadi anak ajaib. Shen Baolan, yang mendambakan kesuksesan suaminya, masih menunggu dengan pahit hari di mana suaminya akan meningkat menjadi hebat.

Seven Queens · Urban
Not enough ratings
710 Chs

Nyonya Mengejutkan Identitasnya Seluruh Kota Lagi

Qiao Nian tinggal di rumah keluarga Qiao selama 18 tahun sebelum orang tua kandungnya menemukannya. Tiba-tiba, semua keluarga kaya di kota itu tahu bahwa keluarga Qiao memiliki anak perempuan palsu! Anak perempuan sejati dari keluarga yang berkecukupan pasti berbakat, lembut dan baik hati. Anak perempuan palsu pasti tidak akan bisa menguasai kemampuan apa pun dan tidak mencapai apa-apa. Semua orang ingin melihat betapa sengsaranya dia ketika dia harus kembali ke lembahnya setelah diusir dari keluarga kaya! Qiao Nian juga berpikir bahwa orang tua kandungnya adalah guru-guru miskin dari Kabupaten Luohe. Siapa sangka bahwa kakaknya mengendarai Phaeton yang harganya tiga ratus ribu yuan! Ayah kandungnya juga seorang profesor yang mengajar di Universitas Tsinghua! Bos besar dari keluarga penjahat itu menjadi penjilat dan membungkuk di depan kakeknya... Qiao Nian terperangah. Ehm... ini tidak sama dengan mengatakan ya! Setelah terbebas dari keluarga penjahat, Qiao Nian bisa menjadi dirinya sendiri. Dia adalah siswa terbaik dalam ujian masuk perguruan tinggi, bintang siaran langsung dan pewaris warisan budaya yang tak ternilai... Identitasnya terungkap dan ketika dia mulai muncul di pencarian teratas di kota, keluarga penjahat itu menjadi pucat. Anti-fans mengejek: Apa gunanya berpura-pura? Bukankah kamu hanya terus mengikuti kakakku setiap hari? Qiao Nian menjawab: Maaf tapi saya sudah punya pasangan. Kakak Sempurna: @Qiao Nian. Izinkan aku memperkenalkannya kepada semua orang. Ini adalah adikku. Kakek Kaya Raya: Cucu kesayanganku, kenapa kamu bekerja keras? Kalau kamu mau sepeda, kakek akan belikan untukmu! Orang kaya dan berpengaruh di Beijing menyebarkan rumor bahwa Master Wang menyembunyikan seorang istri di rumah mewahnya. Tidak peduli seberapa keras orang mencoba membujuknya, dia tak pernah membawanya keluar untuk bertemu orang lain. Jika ditanya, dia akan mengatakan kalimat yang sama. "Istri saya dari pedesaan dan dia pemalu." Itu sampai pada suatu hari ketika seseorang melihat Master Wang yang mulia dan dingin memegang pinggang ramping seorang gadis sambil bersembunyi di sudut dinding dan bergumam dengan mata merah. "Sayang, kapan kamu akan memberiku gelar?" [Anak perempuan palsu yang sebenarnya berasal dari keluarga kaya] + [Dua bos besar]

Brother Ling · Urban
Not enough ratings
827 Chs

SUPPORT

empty img

coming soon