webnovel

Hurt(?)

hai hai gaiss baca lagi sama aguuu...

oke cekidot gaisss...

.

.

.

.

.

.

"gue takut Demamnya makin tinggi"

dengan kecepatan penuh merza memutar mobilnya menuju RS.

______________________________

tn.grizelleMengecek kamar putrinya ini sudah malam dan hanya ada Zulfha yang dikamar diantar seorang pria tadi,lalu dimana putrinya itu,apakah ia marah karna dirinya tak pernah memperhatikan nya.

tn.grizelle mengacak rambutnya frustasi,ia sangat khawatir malam ini,ia takut jika kejadian yg menimpa istrinya terulang lagi pada putrinya.

_________________________

"Bagaimana mau pulang sekarang"

tawar merza yah kini mereka berada ditaman anak"duduk diayunan besi setelah mengantar salsha ke RS.

"Makasih"

Merza tersenyum lalu melihat wajah gadis dihadapanya yang tengah menunduk sedih.

"terus lo sekarang mau pulang gk?

"gk"

"lo gk khawatir nanti orang tua lo nyariin"

Salsha tersenyum sinis lalu mendongkak menatap hamparan bintang dilangit,merza sendiri bingung saat air mata nampak turun dari sudut mata gadis.

"Ibu gue udah ninggal,dan ayah gk bakalan ngekhawatirin gue"

tutur salsha dngan logat barunya(lo,gue),ia sendiri pun agak aneh pada dirinya kenapa ia bisa sedekat ini dengan play boy bernama merza.

Sedih,tentu kini merza sedikit bersalah ia mengayun tubuhnya disana lalu ikut memandang langit.

"gue gk tau klo lo broken home.tapi gue gk nyangka lo disekolah bisa kaya orang gk punya masalah" ujar Merza santai

"semua harus ditutupi,gue mending jadi,pribadi tertutup dari pada terbuka" ucapnya dengan senyum devil

senyum samar tercetak diwajah tampan merza,ia tak menyangka gadis dihadapanya lebih berpikir dewasa dibanding Zulfha.

"Yuk pulang"

Salsha masih,betah disini tapi ia juga tak boleh menyita waktu merza.apalagi pria itu pulang pakai gojek nanti karna merza mengantar dengan mobilnya.

"Iya"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[Berikan dia padaku!!]

Merza sampai dirumah salsha,ia menemani gadis itu masuk dan saat pintu dibuka tn.Grizelle sudah berdiri disana.

"Kenapa pulang lama?

Salsha berhenti didepan pintu dengan merza dibelakangya suara barinton dingin itu membuat salsha terdiam.

"Siapa pria ini"

Salsha melihat ayahnya menunjuk merza dengan tatapan mengintimidasi.

"Saya mer...

"Dia merza..temen acha"

potong salsha cepat.(acha?yaa nama panggilan Salsha dirumahnya)

PlAKKKKK!!!!

Merza menganga,saat salsha ditampar,oh jadi ayah salsha ini,sungguh merza tak percaya.

"Bilang saja kau pergi kelayapan"

bentak tn.Grizelle,salsha terisak kecil merasakan perihnya tamparan itu.

"Ikut ayah"

Dengan geram tn.Grizelle mencengkram pergelangan anaknya,ia khawatir hanya saja ia tak tau harus bagaimana kecuali memberi tau dengan kekerasan.

Salsha tersentak saat merza menghentakan cengkraman ayahnya di sana,merza marah entah apa yang dilakukan merza sekarang,tapi ia sungguh tak terima.

"lancang!!!

"siapa yg lancang?om sendiri tiba"menampar putrimu tanpa mendengar penjelas,ia sakit dan aku baru saja mengantarnya dari rumah sakit"

"ini bukan urusanmu,dia putriku"

Merza menggenggam tangan salsha lalu menatap bengis ayah salsha.

"Berikan dia padaku!!"

Salsha Pov.

"Berikan dia padaku!!

Deg...

aku tak tau kenapa merza berbicara seperti itu pada ayahku,

kenapa ia sangat marah bukankah aku yg dimarahi.

"Siapa kau hah"

ayah membentak dengan sorot mata kesal,kuharap ibu(Zulfha)dan kak zulfha tidak bangun dengan suara ayah.

"Aku Merza David Orlando Penerus dari Perusahaan Property terbesar Seasia"

Ayah terdiam kulihat ia tak percaya dengan penuturan merza,

"A..apa maksudmu?

"aku putra dari tn.orlando dan aku putra tunggalnya"

aku hanya bisa diam,mendengar penuturannya tapi genggaman merza sangat hangat rasanya aku ingin selalu seperti ini.

Ayah terdiam cukup lama seraya menyorotku lalu berbalik membelakangi ku dan merza.

"Jangan urusi urusan pribadi ku nak,atau bisnis ayahmu terancam"

"terancammm??walaupun aku sangat nakal disekolahan pengetahuanku tentang bisnis tak bisa diremehkan tn.ku rasa bukankah perusahaanmu kini tengah berusaha mnjalin merge dengan perusahaan ayahku"

[author pov]

tn.Grizelle menggeram tak senang,ia tak menyangka merza yang kelihatan seperti berandalan ini adalah putra calon mitra kerjanya.

"Sebenarnya apa maumu?

"aku hanya tak suka kau melakukan putrimu seperti ini,jika aku tak boleh mngurusi urusan keluargamu,biarkan aku jadi menantu mu?" ucap Merza spontan

to be continued?

Oke karna kalian bnyak yg minta up, aku bakalan bom part okee;-)

Next chapter