webnovel

gagal(?)

salsha berjalan menuju lorong tempat loker -loker para siswa,hari ini zulfha pulang duluan jadi ia terpaksa pulang sendiri sedangkan dari kejauhan seorang pria seperti tengah memperhatikan gerak geriknya.

"ah dia sedang kesini"

pria itu bergumam dan segera berlari kecil dan merunduk di pot besar yang tak jauh dari sana,entah apa yang ia lakuan tadi di loker Salsha.

"semenjak ibu meninggal ayah selalu memperhatikan kak zulfha"

salsha membatin lemah,mata itu memandang sayu loker dihadapanya,ia cukup lelah dengan semua kehidupanya yang bisa dibilang broken home bahkan smpai hanya ingin membuka lokernya saja ia malas.sedangkan pria yang sedari tadi mengintip dari balik pot besar disana seakan sangat berharap jika gadis imut itu membuka lokernya.

Cklekk...

salsha menaikan alisnya bingung saat membuka loker dan mendapati sebuah Bunga mawar segar disana beserta surat berbentuk hati.

"Yaampun bunga siapa ini??sepertinya aku tidak punya ini"

tungkasnya sedikit bingun dengan mata yang masih setia menyorot bunga itu,ia tersenyum lalu dengan cepat ia mngambil bunga itu dan berjalan mendekati pot besar yang tak jauh dari lorong loker disana.

"Astaga!!!kenapa dia malah kesini??apa gue ketahuan??"

pria yang sedang bersembunyi itu terus berkeringat dingin ia belum pernah se panik ini jika sedang menguntit wanita.

Eh...

pria itu terhenyak saat salsha malah menancapkan bunga itu di tanah pot di tempat persembunyian dan malah membuang surat itu sembarangan dan takdir memang kejam karna surat itu tepat mengenai pucuk kepalanya.

"Huh.sayang sekali bunga secantik ini malah ada dilokerku"

dengan entengnya salsha langsung menancapkanya didalam pot dan berlalu padahal tadi ia berniat mengambil novel dan sekarang ia lupa dan berlalu dari sana.

Merza pov.

"apa-apa an ini bagaimana seorang gadis sepertinya bisa sepolos itu tak bisakah ia ah..cukup aku tak bisa mengatakan apapun lagi..."

Jauh" aku membeli bunga mawar ini dan sekarang ia malah menancapkanya dipot dan kertas ini oh ya tuhan,sepertinya tantangan yang diberikan william memang membuatku naik darah,dan sepertinya aku harus ganti tak tik yang lebih wow.

Setelah itu aku berbalik dengan tampang kesal dari pot besar tempatku bersembunyi dari target ku yang bernama Pratista Salsha grizelle.

Eh...aku kembali berhenti saat mataku melihat gadis itu terdiam didepan gerbang sekolah,bukankah ia tadi bersama zulfha apakah gadis itu pulang sendiri sekarang,,,,yes ini kesempatan ku dan dengan perlahan aku segera menghampiri mobil sport silver kesayangan ku itu.

[merza pov end.]

salsha sudah menelpon supirnya agar menjemputnya tapi sedari tadi ia belum datang juga.sekolah pun sudah sepi sungguh suasana seperti ini membuat nya ingat dengan webtoon berjudul psycho yang ia baca semalam.

"Pulang ama siapa non"

suara satpam sekolah mengagetkanya dari khayalan hiperbola yang tengah ia putar di otaknya dengan cepat ia menoleh tapi perkataanya terhenti saat mobil sport silver berhenti disampingnya dan perlhan kaca mobil itu turun dan memperlihatkan pemiliknya.

"Dia pulang sama saya pak"

Satpam itu membeliak lalu tersenyum,saat pria yang ia kenal itu untuk pertama kalinya bernada lembut pada orang tua karna setau dia,Merza adalah murid dari kelas kakap yang terkenal urakan.

"Oh..silahkan den"

setelah itu sang satpam pergi ke tempatnya duduk tadi.

salsha kini mencebik kesal yah pria itu Merza ,kekasih kakaknya "Ckkk...Pergilah aku tak butuh tumpanganmu"

ketus Salsha sedangkan Merza hanya terkekeh kecil mendengarnya apa lagi ekspresi gadis dihadapanya sangat imut saat sedang memanyunkan bibir peach alaminya itu.

"gue disuruh kakakmu,jadi jangan berpikir gue yang sukarela nganter lo gadis manis"

dusta Merza,dengan nada selembut mungkin,salsha sedikit menaikan alisnya lalu dengan malas ia terpaksa memasuki mobil play boy itu.

"manis??maaf tapi gue bukan gula"

Merza kembali terkekeh yaampun sudah 2 kali ia terkekeh karna ulah konyol gadis dihadapanya dan dengan senyum penuh kemengan ia melajukan mobilnya.

"loe udah makan?"

"sudah"

"makan apa"

"bakso 2 mangkuk dan snack 3 bungkus"

merza hampir mengerem mendadak tadi saat mendengar jawabanya gadis ini yang benar saja padahal tubuhnya bagus seperti model dan makanya seperti porsi pamanya yang bernama pak boni.

salsha menoleh kearah merza "kenapa"

"tidak apa...

Ckitttt...

Dukkk..

Awwww...

salsha memegang kepalanya saat tiba" merza mengerem mendadak saat meliriknya tadi.

merza terdiam,ada apa dengan jantungnya barusan saat melihat salsha oh ya tuhan ia hampir saja mati barusan.

"lo gk papa kan?"

to be continued?

Next chapter