webnovel

Dijodohin (?)

happy reading gaisss 🙏

.

.

.

.

.

.

.

.

"aku hanya tak suka,kau melakukan putrimu seperti ini,jika aku tak boleh mengurusi urusan keluargamu,biarkan aku jadi menantumu"

Astaga,merza merutuki mulutnya sendiri,kenapa ia bisa mengatakan hal segila ini,dan itu sama saja ia melamar targetnya sendiri,tapi ada satu hal yg mulai ia ketahui tentang perasaanya.

"perkataan yg barusan kau katakan adalah sebuah lamaran nak,hhhhh...kurasa aku akan membicarakanya dengan ayahmu"

tungkas ayah salsha dengan raut muka yang agak bersahabat,kemana amarahnya tadi pikir merza dan salsha.

Salsha bengong,apa maksudnya itu,ia akan menikahi Zulfha atau dirinya.

"Masuklah"

suruh merza lembut lalu pergi tanpa pamit dari sana.sedangkan salsha terus menyorot punggung laki"itu,dan jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya.

"Masuklah,maaf ayah menamparmu tadi"

Salsha menoleh kearah ayahnya lalu tanpa ekspresi ia melewati tn.Grizelle dengan penuh kebencian dan tn.Grizelle merasa sakit melihat ekspresi benci putrinya itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Merza pov.

Arghhhh....hari ini gue harus sekolah, rasanya pengen sirna dimuka bumi ini,yang bener aja gue semalam dengan beraninya ngomong kek gitu di depan bokapnye...

tapi gue,,merza dan gue gk bakalan mundur dari perkataan gue,lagian juga si salsha lumayan.

cklekk...

"Mama"

aduh kenapa ini,papa ama mama tiba"masuk kekamar sambil pasang senyum manis,gue langsung duduk di sofa diikutin ama mereka

Merza pov end.

"Ayah dengar kau semalam dengan berani melamar putri tn.Grizelle yah"

tn.Orlando terkekeh kecil diikuti istrinya,sedangkan merza hanya memutar bola matanya malas.pasti si tua bangka itu sudah mengatakan pada orang tuanya...damn it!!makinya.

"Kami ingin mengajak calon menantu kami makan malam nanti"

tungkas ibu merza sambil bertepuk tangan gembira dan ayahnya itu merangkul mesra pundak ibunya.

"Apa!!!

"kenapa??bukankah kau yg melamarnya,ayah gk nyangka kamu sekarang dah dewasa"

"Iyah,mungkin nanti malam kita mau tunangin kamu ama calon menantu kami,karna kalian masih SMA jadi kami membuat perjanjian kalian akan menikah setelah lulus"

seketika raut wajah merza menjadi setengah bahagia dan murung....

Bahagia??yah..merza sudah menetapkan hatinya untuk manda karna menurutnya salsha cocok jadi istrinya.

Ia murung karna pernikhan nya masih 1 tahun lagi.

"Hmmm..yasudah..aku mau sekolah dulu"

Ujar merza sambil mengibaskan tanganya pada kedua orang tuanya.

"Ahh..aku tak sabar melihat mereka menikah"

ujar kedua orang tua merza sambil terkikik sedangkan merza hanya memandang heran kedua orang tuanya.

.....

Salsha berjalan sendirian di koridor ia gugup mengingat bahwa ayahnya akan mentunangkan dirinya dengan Play boy bernama merza itu,salsha sebenarnya tak ingin hal ini tapi pria bodoh itu malah asal ceplos semalam yah wlaupun itu juga untuk kebaiknya.

"Salsha!!!

ini suara jesper,salsha menoleh dan melihat kakak kelasnya itu tengah tersenyum manis sambil menghampirinya.

"Sendirian aja?"

Salsha mengangguk,ia tak mau meladeni jesper,karna menurutnya kakak kelasnya ini Agak membuatnya jadi sorotan para siswi ketika jesper menghampirinya sambil berbasa basi.

Zulfha yg melihat salsha berjalan bersama jesper sedikit bingung,sejak kapan jesper jadi akrab pada salsha.Baru selangkah ia ingin menghampiri adiknya ekor matanya malah mendapati merza berjalan dengan langkah lebar dengan alis yang bertaut kesal,para siswi disana ada yg histeris melihat ekspresi merza yg keren menurut mereka.

"Ngapain lo deket"calon istri gue"

deg...

Bagaikan tersengat listrik salsha dengan cepat menoleh kebelakang dan mendapati merza kini berdiri disampingnya sambil menyuruh jesper mengambil jarak dari tubuh mereka,jesper tersenyum sinis.

"Istri??aneh banget si lo,kesambet apa lo hari ini"

ejek jesper,sedikit jengkel karna merza langsung nimbrung aja.

Sedangkan salsha kini sedikit cemas karna merza dengan spontan berbicara seperti itu alhasil kini ia dikerubungi seperti tontonan.

"Udah...sanalah!!hush..hush""

"emang lo kira gue anak ayam,asal usir aja"

"bodo amat,udahlah yuk kita pergi aja sayang"

ujar merza sambil mengedipkan sebelah matanya sedangkan salsha rasaya ingin muntah sekarang.

"Bubar!!

jengkel jesper saat melihat semua anak berkerumun disekitar mereka tadi.

"Sam lo denger gk si merza ngomong apa"

(tanya william masih tak percaya)

"gue gk denger"

[jawab Sam sambil ngupil gaya sengak]

dengan keras brayen memukul punggung Sam "ngupil aja sih lo"

"Uhuk..sakit sableng"

oceh Sam sedangkan Filo,diam saja melihat zulfha yang terdiam disana jadi ia menghampiri gadis itu.

"Kita makan gratis"

(tungkas william tiba")

"maksud lo?" Ucap sam

"tadi merza bilang si salsha calon istrinya itu sama aja dia kalah taruhan pea"

Sedetik kemudian brayen tersenyum sambil menyeringai

"Hari,ini gue mau makan bakso 3 baskom supaya isi dompetnya si kadal itu habis"ujar brayen

"nanti aja menghayalnya kalian berdua mending liat itu" ucap Sam

ujar Sam sambil menunjuk Filo disana bersama Zulfha.

"Enak amat mereka berdua,dapet adek dapat kakaknya"

&&&&&&&

Merza melepaskan salsha,kini mereka di rooftop,dengan jengkel salsha meninju perut merza sambil memanyunkan bibirnya lucu.

"Aduh..sakit tau"

"bodo amat...lo gila yah.."

"emang gue gila.gila karna lo"

seketika wajah salsha blushing merza yang melihat itu tidak mau meninggalkan kesempatan jadi dengan cepat ia mengambil androidnya dan memfoto salsha.

Ckrrkk...

"Manis"

gumam merza pelan,sedangkan salsha yang melihat itu langsung berusaha mendekati merza mencoba meraih android itu,.

"lo foto gue yah"

"emng kenapa"

"hapus"

"gk mau"

Salsha melompat berusaha mengambil android merza yang sengaja ditinggikan agar salsha tak mengambilnya.

"Balikin atau lo dikeluarin dari sekolah,lo tau kan bukan cuman pembisnis, ayah gue juga kepala sekolah disini"

ancam salsha,merza berhenti lalu mengantungi android dan mendekati Salsha.

Dengan lembut merza menarik Salsha dan memeluknya erat seraya berbisik ditelinga Salsha.

"gk mungkin dia berani ngeluarin gue dari sekolah,karna gue calon menantunya dan lagian klo gue di keluarin dari sekolah anak kita mau jadi apa nanti"

degg..

to be continued?

Next chapter