1 Pernikahan

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo

070220

Pernikahan yg sakral dan khidmat seharusnya tak ada kata pihak lain, percekcokan dan pengkhiatan melaikan hidup berdampingan, saling melengkapi dan mencintai sampai maut menjemput, tapi sekarang pernikahan nan suci itu telah ternoda hanya karena setitik alcohol yg merusak kesadaran.

Pernikahan yg sudah berlangsung 6 tahun itu kini sedang diterpa badai diambang perpisahan, luka yg di sayatkan dalam sebuah ikatan suci tersebut menghasilkan luka dan tak ada obat penawarya.

Jimin menangis terisak di kamar sambil memeluk lututnya, tak disangka olehnya jika gosip yg menyebar benar adanya. Sudah cukup berat bagi jimin menutupi pernikahannya dengan seorang aktor terkenal dan sekarang kesabarannya di uji dengan masalah lainnya.

Waktu menunjukan pukul 11.00am namun jimin belum memasak apapun untuk di hidangkan sebagai makan siang, matanya sudah sembab dan hatinya juga perih.

"Eomma" jimin mengalihkan tatapannya keasal suara

"Jungmin sudah pulang nak?" Jimin memeluk anaknya dan jungkook yg baru pulang dari TK.

"Eomma urro?? Wae??"

"Anni... eomma hanya kelilipan, ahh eomma belum masak, anak eomma mau makan apa?"

"Eomma tidak perlu berbohong"

"Jungminahhh... hiks.. ahhh... mianah eomma hiks lagi sakit" jimin menangis tersedu sambil terus memeluk anak semata wayangnya.

"Menangislah eomma, jungmin sayang eomma"

Jungmin mungkin masih berusia 5 tahun tapi pemikirannya sangat luas dan ia juga merupakan anak yg pintar, jungmin tidak memiliki ekspresi wajah sama seperti jungkook tapi hatinya selembut jimin.

Jungmin lebih dekat kepada eomma mengingat appanya selalu sibuk syuting untuk berbagai macam drama yg di bintangi, disaat semua teman-temannya membanggakan appa mereka masing-masing, jungmin hanya memilih bungkam.

Anak polos itu tidak bisa mengungkapkan siapa appanya dan bagaimana kehidupan keluarga yg di jalani, eommanya selalu berpesan jika appanya tidak boleh di ketahui siapapun padahal hampir semua teman-temannya mengaku bahwa appanya adalah Jeon Jungkook si Aktor tampan yg sangat terkenal.

"Appa melukai eomma lagi??"

"Mwo?? Hiks... anni jungminaah... appa itu lelaki yg baik, eomma hanya sedang sakit saja heum" jimin mencoba bersikap normal kepada sang anak.

"Appa bodoh sekali jika melukai eomma... jungmin akan memukulnya"

"Anni jungminahh... jjah eomma buatkan makan siang untukmu"

Jimin menghapus air matanya dan menggenggam tangan jungmin menuju dapur untuk memasak makanan bagi buah hatinya dan juga untuk suaminya jika saja jungkook pulang.

Jimin menyajikan makanan untuk sang anak yg sedari tadi menatap kesal kearah sang eomma, jungmin masih mencari tahu kenapa eommanya menangis, sebenarnya jungmin sering melihat eommanya menangis tapi kali ini tangisan eommanya di rasa berbeda.

"Eomma tidak makan??"

"Anni... eomma sudah kenyang"

Jimin memperhatikan anaknya melahap makanan yg di masak olehnya, ia mengusap rambut jungmin lembut. Wajah jungmin potocopy jungkook, melihat wajah sang anak mengingatkan jimin kembali pada suami laknatnya itu.

Jimin menahan air matanya agar tidak tumpah kembali, dengan sekuat hati jimin ingin melepaskan beban di otaknya sejenak saja, ia ingin menghabiskan waktu bersama sang anak.

Jimin mengikuti jungmin selesai makan menuju kamarnya yang tak jauh dari taman belakang rumah mereka, jungmin anak yg dingin tapi penuh perhatian, ia menginginkan kamar yg tenang seperti kemauannya.

Jimin duduk di kasur jungmin dan melihat anak pintarnya itu berganti pakaian, menata barang sekolahnya dan duduk dimeja belajar untuk mengerjakan tugas yg tadi di berikan oleh saemnya di sekolah. Niatnya ingin menemani jungmin malah berakhir dengan jimin yg tertidur nyenyak.

Satu jam kemudian jungmin sudah selesai mengerjakan tugas-tugas sekolahnya, ia menuju kasur dan memperhatikan wajah eommanya yg terlihat sedih, jungmin mencium pipi eommanya dan menyelimuti tubuh sang eomma.

Jungmin keluar kamar untuk mengambil minuman kedapur, ia merasa haus. Pada saat yg bersamaan pintu utama rumah besar itu terbuka dan munculah sesosok pria tampan yg tak lain adalah jungkook.

"Jungminah... appa pulang" jungkook menyapa anaknya yg asik meneguk segelas air.

"Nde... makanlah appa, eomma sudah memasak makanan untuk appa"

"Kau tidak ingin menemani appa?? Eomma mana?"

"Eomma tidur, jangan ganggu eomma"

"Aahh arra... ayo duduk bersama appa"

Jungmin ikut duduk bersama sang appa di ruang makan, jungkook menyantap makanan yg tersaji, tak dapat di pungkiri lagi jika masakan sang istri adalah yg terbaik.

"Appa, kau menyakiti eommaku lagi?"

Jungkook menghentikan suapannya ketika mendengar ucapan sang anak, jungkook tidak heran karena anaknya memang pintar tapi apa di ucapkan jungmin membuat jungkook merasa tertusuk.

"Eomma kenapa??" Jungkook mencoba bersikap tenang

"Saat aku pulang sekolah, eomma menangis seperti merasakan kesakitan"

"Be.. benarkah??"

"Nde.. kau apakah eommaku appa?"

Jungmin menatap jungkook penuh penekanan, sedangkan jungkook tak mampu menjawab pertanyaan sang anak. Jika seperti ini maka jimin pasti sudah tahu skandal yg melibatkan namanya.

Selesai makan jungkook menuju kamar sang anak dan melihat istrinya yg tertidur pulas, jungkook meminta izin untuk membawa sang istri kepada anak tampannya yg terlihat sangat marah itu.

Jungkook menggedong tubuh jimin menaiki anak tangga menuju kamar mereka yg berada di lantai 2, jungkook merasa sedih melihat kondisi istri yg sangat di cintainya itu.

Jungkook menidurkan tubuh jimin di ranjang lalu memeluk tubuh mungil sang istri seakan meminta ampun karena kebodohan yg di lakukannya.

Jimin membuka matanya karena ada yg mengusik tidurnya, jimin kaget ketika mendapati wajah sang suami yg menatapnya dengan air mata, tak lama jimin ikut terhanyut dengan suana yg terlahir.

"Hiks kau jahat kook-ah, kau jahattt"

"Ampun jim, aku salah, ampuni aku sayang"

"Tak ada yg perlu di sesali jika memang itulah kebenarannya.. hiks aku kecewa kook-ah"

"Kumohon jangan meminta pisah dariku jim, aku bisa mati tanpamu" jungkook menangis sambil memeluk sang istri.

"Hiks kau egois kook, kau pikir aku mau dimadu hah?? Hiks cukup untukku menutupi pernikahan kita hiks dan.. dan sekarang kau menyakiti ku lebih dalam"

Jimin menangis terisak-isak dalam pelukan jungkook, tak dapat di gambarkan bagaimana kepedihan yg saat ini dirasakannya.

"Kumohon sayang, 1 tahun saja, aku meminta pengampunan. Setelah anak itu lahir aku akan bercerai dengannya. Jim ku mohonnn, kau adalah hidupku"

"Kau gila kook hiks.. hiks aku punya hati kook"

"Arra jiminahh... ini kebodohanku sayang, kumohon jangan tinggalkan aku, aku salah jim aku salah"

Kedua pasangan suami istri itu terlarut dalam kepedihan yg mendalam, jungkook bukanlah sosok lelaki yg gampang tergoda oleh siapapun, karena bagi jungkook mendapatkan jimin sama seperti menjalani perang untuk meraih kemerdekaan negara. Meluluhkan hati jimin tidak lah mudah, jungkook membutuhkan 3 tahun untuk meyakinkan jimin menjadi miliknya secara utuh.

Jika saja bukan karena alcohol semua tidak akan seperti ini, jungkook menyadari bahwa dirinya salah dan ia menyakiti jimin sangat banyak. Jimin seorang yatim piatu, ia tak punya tempat lain untuk bergantung kecuali kepada jungkook suaminya tapi sekarang jungkook melakukan kesalahan besar.

Qara Tanjung

avataravatar
Next chapter