2 Pernikahan ke-2

Pesta pernikahan mewah yg di hadiri para petinggi dan selebriti Top papan atas sudah memenuhi aula putih di salah satu hotel terbaik di ibukota korea selatan, pernikahan hebat itu sudah tersohor sampai ke pelosok negeri, tak dapat di pungkiri selain untuk mempertanggung jawabkan kesalahan yg perbuat oleh jungkook pernikahan itu juga menjadi ajang pundi-pundi penghasil duit bagi agency-agency yg ikut terlibat di dalamnya.

Orangtua jungkook sudah duduk di kursi depan khusus untuk keluarga besar yg ikut berpartisipasi dalam acara pernikahan antara aktor tampan Jeon Jungkook dan Min Yoongi.

Jimin tidak ingin bergabung bersama di kursi depan, hatinya sangat pilu jika harus menyaksikan dari dekat acara suci tersebut, sedangkan saat ini dadanya sudah terasa sesak dan air matanya siap tumpah kapan saja.

Jungmin menggenggam erat tangan eommanya yg gemetar, jungmin bukan anak bodoh yg tak mengetahui jika saat ini mereka berada dimana dan apa yg mereka lakukan di tempat tersebut, tapi sejak dari rumah jimin sudah berpesan kepada anak pintarnya untuk tidak membuat keributan dan bersikap baik.

"eomma... "

"Heum?"

Pilu hanya kata-kata itu yg dapat mewakilkan perasaan namja mungil itu saat ini, ingin rasanya jimin berteriak kepada dunia di depan ribuan kamera yg saat ini merekam acara suci pernikahan suaminya dengan lelaki lain, jimin ingin mengatakan bahwa ia adalah istri sah Jeon Jungkook, tapi apa daya. Jimin hanyalah seorang pemeran pendamping yg berada di balik layar.

Seketika suasana menjadi hening menandakan acara sakral tersebut telah di mulai, Jungkook dengan gagahnya memasuki gedung pernikahan dan berjalan di altar layaknya bintang halyu, pakaian yg di kenakan suami Jimin itu sangat cocok dengan tubuh tegap dan wajah tegasnya.

Mata jungkook liar mencari keberadaan sang istri hingga ia menemukan jimin dan jungmin duduk di meja paling belakang, percayalah saat ini Jungkook juga merasakan kepedihan yg sama dengan yg di rasakan jimin.

Tak lama kemudian alunan musik pengantar mengalun merdu seiring dengan masuknya calon pengantin pendamping hidup Jungkook ( lebih tepatnya pengantin kedua) dengan pakaian serba putih yg membungkus tubuh yoongi, saat ini namja mungil tersebut akan menjadi tranding topic   dengan pencarian teratas untuk kategori orang paling beruntung se-Asia karena bisa memiliki Jeon Jungkook.

Jimin berpikir bahwa semua orang hanya akan mengetahui yoongi sebagai istri jungkook dan peran jimin sebagai istri pertamapun tak akan ada orang yg mengetahuinya. Jungkook meraih tangan Yoongi dan bersiap mengucapkan janji suci pernikahan.

"Eomma, jungmin mau pulang, eomma"

"Sebentar lagi ju.. jungminahh"

"Eomma ayo kita pulang, jungmin sangat membenci appa"

Jungmin menarik lengan jimin dan segera beranjak pergi dari aula pernikahan jungkook, melihat jungkook mengucapkan janji suci dengan orang lain akan terasa lebih menyakitkan dan jungmin mengerti jika saat ini eommanya sudah mencoba tegar agar tidak menangis.

Tepat di depan hotel mewah itu, jimin tak lagi bisa menahan rasa sesak di dadanya, tubuhnya bergetar hebat dan kakinya terasa lemas, jimin terduduk di tengah halaman hotel tempat di langsungkannya pernikahan sang suami

"Aahh... appo.. hiks... appo, tuhaan ini sakit sekaliii... hiks hiks" jimin tak dapat lagi menahan tangisnya

"Jungminaahh... appo, sakit sekalii... aku.. jungkookaah... aahh appo" jimin meraung di tengah keramaian orang-orang yg berlalu lalang.

"Eomma... jungmin disini bersama eomma"

Jimin memeluk tubuh kecil anaknya dan menangis dalam pelukan bocah 5 tahun tetapi seperti memiliki peran seperti orang dewasa. Jungmin mengusap lembut rambut sang eomma

"Ahh jungminahh... hiks hiks... jungminaahh mianee... eomma mianee eoh hiks"

"Eomma tidak salah apa pun" jungmin menghapus air mata yg mengalir di pipi lembutnya, anak kecil itu tak ingin terlihat cengeng di hadapan sang eomma, ia sudah berjanji akan menjaga eommanya dengan baik.

"Jungkookaah... astaga ini menyakitkan hiks, ahppo... jungminaaah... hiks"

"Ayo eomma kita pulang, nanti jungmin akan bernyanyi untuk eomma sepanjang malam heum?"

Jungmin dan jimin menaiki taxi yg sempat melintas di hadapan mereka, sepanjang perjalanan pulang jimin masih terus menangis tanpa bisa menghentikan air matanya.

★★★★★★

Jungmin dan jimin sudah sampai di kediaman keluarga Jeon, mereka memasuki rumah besar itu agar segera mengistiahatkan tubuh. Jimin merebahkan tubuh lemasnya di sofa tengah sementara jungmin sibuk menuangkan minum untuk eommanya.

Jimin meraih remote Tv sekedar melepaskan pikiran kalutnya namun yg muncul di semua saluran berisi topik pernikahan terhebat aktor terkenal Jeon Jungkook, dan itu menusukan luka lain berlipat kali di dada jimin.

"Eomma minum dulu, ah jungmin punya koleksi film baru kita nonton bersama nde"

Jungmin meraih remote Tv yg ada di genggaman eommanya lalu menyetel CD pororo yg kemarin baru di belinya, dengan senyuman khas anak kecil, jungmin mencoba sekuat tenaga untuk menyenangkan hati eommanya walau hanya sedikit saja.

"Jungminaah... apa sebaiknya kita pergi heum?"

"Eomma mau kemana?"

"Kemana pun asalkan berdua denganmu"

"Baiklah, jungmin akan membawa eomma ke pulau tak berpenghuni dan isinya hanya ada kita, tapi eomma tunggu sebentar lagi nde? Saat jungmin bisa menghasilkan uang sendiri maka jungmin akan membawa eomma pergi dari sini"

Jungmin memeluk eommanya, saat ini juga ingin rasanya anak kecil tersebut membawa eommanya menjauh dari kehidupan sang appa tapi mereka masih terlalu minim akan pengetahuan kehidupan dunia luar, mengingat jimin dan jungmin harus tetap terjaga dari pandangan orang-orang jungkook agar media massa tidak menyoroti mereka dan jungmin berfikir jika ia belum sepenuhnya bisa melindungi sang eomma.

"Eomma saranghae"

"Eomma juga mencintaimu nak"

Jimin mengecup surai jungmin, mereka kembali focus untuk menonton film pororo yg sedari tadi asik berbicara sendiri tanpa ada penontonnya

Tak lama kemudian jungmin dan juga jimin memilih untuk tidur melepaskan beban fikiran walau sejenak sebelum hari esok menyambut dengan segala kejutan yg sudah di persiapkan oleh sang pencipta.

Jimin tidak melihat hpnya yg sudah mengabaikan 25 kali panggilan tak terjawab dari Jeon Jungkook, bagus saja jika ia tak mengetahui karena jimin juga tidak akan siap mendengar ucapan jungkook jika saja suaminya itu akan mengatakan 'besok yoongi akan tinggal bersama kita'

Hanya satu kata itu saja sudah membuat pikiran jimin bercabang dan tersayat-sayat apalagi jika memang benar maka setiap hari ia akan melihat Jungkook dan Istri mudanya di dalam kehidupan RT tangga mereka.

Jimin menepis semua pikiran buruknya, ia memandangi wajah polos anak tampannya yg saat ini memeluk tubuh jimin dan terlelap dalam kehangatan tubuh sang eomma

"Aku kuat, aku akan kuat untuk jungmin dan diriku sendiri" jimin memejamkan matanya setelah membulatkan tekad untuk melawan takdir yg menghadang RTnya.

To be continue..

QaraTanjung

avataravatar
Next chapter