18 18. Suapan jihan untuk sang ayah

Di dapur kini jihan selesai dengan masak buburnya, seger jihan menuangkan bubur yg dimasaknya ke dalam mangkuk lalu Jihan meletakkan mangkuk bubur yg dimasaknya ke nampan dan segelas air putih, setelah nya Jihan berlalu pergi dari dapur menuju kamar sang ayah.

Tak berapa lama Jihan melangkahkan kakinya, terlihat Jihan kini sudah di depan kamar Wisnu, segera Jihan membuka pintu kamar wisnu.

Ceklekkk... pintu terbuka

Jihan melihat Wisnu tertidur pulas, Jihan segera membangunkan wisnu karena Wisnu harus makan dan minum obat.

"Ayah?" ucap Jihan duduk disisi Wisnu .

"Iya sayang." ucap wisnu dengan suara serak bangun tidur.

"Ayah, makanlah dulu?Jihan sudah buatkan bubur untuk ayah ini." ucap Jihan menunjukkan bubur ke Wisnu.

"Iya sayang." ucap Wisnu.

"Ayah, Jihan suapi ayah ya?" ucap Jihan.

"Iya sayang." ucap Wisnu tersenyum.

Jihan menyuapi Wisnu sambil melakukan obrolan ringan, tak berapa lama wisnu sudah menghabiskan buburnya, segera mengambil obat di meja samping tempat tidur Wisnu.

"Ayah, minumlah obat dulu?" ucap Jihan memberi obat ke pada Wisnu.

"Iya sayang." ucap wisnu mengambil obat yg diberi Jihan dan menelannya.

"Ini ayah air putihnya?" ucap Jihan memberi air putih ke wisnu.

Tampak wisnu mengambil air putih dari jihan dan meminumnya.

"Ayah...ayah istirahatlah?Jihan mau ke kamar dulu mau ganti pakaian jihan." ucap jihan beranjak berdiri.

Wisnu mengangguk kan kepalanya saat perkataan Jihan, terlihat Wisnu membaringkan tubuhnya.

Setelah melihat sang ayah menganggukan kepalanya, Jihan berlalu keluar dari kamar Wisnu dengan membawa nampan bekas bubur dan gelas yg sudah kosong menuju dapur, saat di dapur Jihan melihat asisten rumah yang sedang memasak makan siang.

"Mbak, masak apa?" tanya Jihan melihat Yani.

"Masak ayam semur dan capcay nona." ucap Yani.

"Oh... iya mbak." ucap Jihan.

"Nona, ini sudah waktunya jam makan siang " ucap Yani melihat Jihan.

"Iya mbak, nanti saya akan makan setelah mengganti pakaian saya." ucap Jihan.

"Oh, baiklah nona." ucap Yani tersenyum.

"Saya pamit ke kamar dulu mbak." ucap Jihan.

"Iya non Jihan." ucap Yani.

Setelah berpamitan kepada Yani assisten rumah, Jihan jalan menuju kamarnya melewati anak tangga tak berapa lama Jihan jalan menuju kamarnya, Jihan sudah sampai di dalam kamarnya Jihan segera mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa.

setelah mengganti pakaian Jihan membersihkan wajahnya dari make up,setelah wajah Jihan bersih dari make up Jihan segera turun ke lantai bawah menuju meja makan.

Sesampainya Jihan di meja makan Jihan segera melahap makanannya, hampir sepuluh menit di meja makan kini Jihan sudah selesai dengan makanannya.

Jihan beranjak dari duduknya dan pergi menuju kamar wisnu untuk melihat keadaan ayahnya, saat sudah di depan kamar wisnu Jihan segera membuka pintu kamarnya, setelah pintu kamar terbuka jihan melihat ayahnya yang sedang tertidur pulas di kasurnya Jihan pun tak ingin membangun kan ayahnya,jihan kembali menutup pintu kamar wisnu.

Jihan kembali menuju kamarnya setelah melihat keadaan wisnu ayahnya.setelah sampai di dalam kamarnya Jihan merebahkan tubuhnya di kasur dengan mata Jihan melihat langit- langit atap kamar dengan pikiran Jihan.

Tak berapa lama azan Zuhur berkumandang di sekitar rumah Jihan, Jihan segera bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.selesai mengambil air wudhu Jihan menunaikan sholat Juhur

Setelah selesai dengan sholatnya Jihan kembali merebahkan tubuhnya di kasurnya tak berapa Jihan pun terlelap dengan tidurnya.

Hampir pukul empat sore Jihan terbangun dari tidurnya,Jihan segera beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yg terasa lengket oleh keringat,Jihan terlihat merendamkan tubuhnya di bathtub dengan memakai aroma terapi.

Setengah jam Jihan berada di dalam kamar mandi kini jihan tampak keluar dari dalam kamar mandi dengan memakai jubah mandinya.

Kini Jihan memakai pakaian santai nya setelahnya Jihan menunaikan sholat ashar di kamar nya. hampir lima menit Jihan sudah selesai dengan sholatnya Jihan segera beranjak menuju meja riasnya untuk menyisir rambutnya, tak butuh lama Jihan pun sudah selesai menyisir rambutnya.

Jihan segera beranjak dari kamarnya menuju lantai bawah untuk melihat keadaan Wisnu sang ayah, sesampainya di depan pintu kamar sang ayah Jihan langsung membuka pintu yang tidak terkunci dari dalam.

Ceklekkk... pintu terbuka

"Ayah, ayah sudah bangun dari tadi?" tanya Jihan.

"Iya sayang, ayah dari tadi sudah bangun." ucap wisnu.

"Oh... ayah ingin makan buah biar Jihan ambilkan?" tanya Jihan melihat Wisnu.

"Tidak sayang, ayah tidak ingin makan buah." ucap Wisnu.

"Baiklah ayah kalau ayah tidak mau." ucap Jihan.

"Sayang, besok ayah rencananya ingin makan siang bersama,apa jihan bisa besok pulang ke rumah saat jam makan siang?" ucap wisnu.

"Bisa ayah, besok Jihan akan pulang saat jam makan siang kantor." ucap Jihan.

"Baiklah sayang, besok ayah tunggu kamu di rumah." ucap Wisnu.

"Iya ayah." ucap Jihan.

"Ayah, ini sudah sore apa ayah mau mandi?" tanya Jihan.

"Iya sayang, ayah mau mandi."ucap Wisnu.

"Baiklah ayah, sebentar biar Jihan bantu ayah jalan?" ucap Jihan.

"Tidak sayang, ayah bisa jalan sendiri tadi ayah sudah mencoba jalan sendiri".ucap Wisnu beranjak dari tempat tidurnya

Jihan diam, membiarkan sang ayah beranjak dari kasurnya

Terlihat Wisnu jalan menuju kamar mandi sedangkan jihan menunggu Wisnu sambil merebahkan tubuhnya di kasur Wisnu.

Tak berapa lama wisnu keluar dari kamar mandi,Wisnu melihat Jihan tidur di tempat tidurnya.

"Jihan sayang kamu tidur?" ucap wisnu mendekati Jihan.

"Tidak ayah, Jihan hanya merebahkan tubuh Jihan sambil menunggu ayah." ucap jihan melihat Wisnu.

"Oh... ayah pikir Jihan tadi tidur, Jihan sayang udah waktunya sholat Maghrib sayang,Jihan mau sholat berjamaah sama ayah?" tanya wisnu.

"Jihan mau ayah sholat berjamaah sama ayah, tapi Jihan mau ambil air wudhu dan mukenah Jihan dulu di kamar." ucap Jihan.

"Baiklah sayang." ucap Wisnu.

Jihan pergi dari kamar Wisnu menuju kamarnya untuk mengambil air wudhu dan mukenah nya.tak berapa lama Jihan sudah selesai mengambil air wudhu di kamar mandinya, Jihan segera mengambil mukenahnya di lemari,dan beranjak keluar dari kamarnya menuju kamar Wisnu.

Setelah sampai di kamar wisnu,Jihan melihat ayahnya sudah rapi dengan pakaian Koko nya dan sarungnya.

"Ayah, mari kita sholat." ucap Jihan.

"Iya sayang." ucap Wisnu.

Wisnu dan Jihan sholat berzamaah dengan Wisnu sebagai imam.Tak berapa lama kini sholat Wisnu dan Jihan sudah selesai dengan Jihan mencium tangan Wisnu.

"Ayah...?ayah mau makan bubur?" tanya Jihan melepaskan mukenah nya.

"Tidak sayang, ayah mau makan rumahan seperti biasanya saja." ucap Wisnu.

"Baiklah ayah, makanannya mau di bawa ke sini?" tanya Jihan.

"Tidak sayang, mari kita makan di meja makan saja." ucap wisnu mengajak Jihan.

"Baiklah ayah." ucap Jihan menuruti Wisnu .

Jihan dan Wisnu pergi ke meja makan untuk makan malam yg sudah di siapkan para asisten rumah nya.

Setelah selesai makan malamnya Wisnu beranjak dari duduknya menuju kamarnya dan diikuti Jihan di belakangnya dengan membawa segelas air putih.

"Ayah, minumlah obat dulu?" ucap jihan memberikan obat ke wisnu

"Iya sayang." ucap Wisnu mengambil obat dan menelannya.

"Ini air putihnya ayah." ucap Jihan

Wisnu mengambil air putih yg diberikan Jihan lalu meminumnya.

"Ayah istirahat dulu,Jihan mau ke kamar Jihan dulu?" ucap Jihan mengambil mukenah yg di letakkan di tempat tidur Wisnu.

Wisnu mengangguk kan kepalanya saat perkataan Jihan.

Jihan beranjak dari kamar Wisnu menuju kamarnya setelah sampai di kamar Jihan duduk di tempat tidurnya sambil menunggu azan Isa.

Tak berapa lama azan isya berkumandang Jihan segera mengambil air wudhu di kamar mandinya setelah mengambil air wudhu Jihan memakai mukenah nya dan menunaikan sholat isya.

Kini Jihan sudah selesai dengan sholatnya setelah selesai sholat, Jihan mebantingkan pelan tubuhnya di kasurnya dengan mata jihan melihat atap rumah, hingga tak berapa lama Jihan terlelap dengan tidurnya.

avataravatar
Next chapter