webnovel

Selamat Ulang tahun Hajar

Hajar saat ini masih saja menangis karena Ilyas tidak kunjung jiga mebuka matanya, dan diam kaku dengan mata tertutup, Bahakan Ilyas yang biasanya sangat peduli dengan Hajar dan juga Yakub Kanya terdiam kaku dengan tangannya yang masih terasa hangat.

"Aku sangat yakin kamu akan baik-baik, saja... aku bisa merasakan bahwa tangan mu uang sangat halus dan hangat ini... bangunlah.... bangunlah..... aku sudah ada disini sekarang!" ucap Hajar sambil menangis dan memeluk Ilyas tidak hanya itu Hajar juga meletakan tangan besar Ilyas dipimpinnya.

Setelah jam menunjukkan pukul 12 malam dimana Hajar berganti berganti usia yang semangkin dewasa. Tangan Ilyas pun bergerak dengan perlahan mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Hajar yang sepertinya sedikit terkejut dengan reflek dari Ilyas.

"Jangan menangis lagi adik cantik, Kakak Ayub gak bisa bernapas jika kamu terus menangis dengan memeluk erat tubuh kakak dengan tubuh gempal mu ini." Canada Ilyas yang berusahalah untuk mengingat Hajar bahwa Ilyas adalah kakak Ayub yang dulu.

"Kak Ayub....?, bagaimana selama ini kamu baru datang dan mengatakan semua ini pada ku.... kakak Samagat jahat. Bahkan kakak pura-pura menjadi orang lain.... hiks...hiks...hiks....." ucap Hajar yang malah semangkin menangis.

"Maafkan kakak ya Hajar, selama ini kakak juga baru mengetahui bahwa orang tua yang Selena ini mengadopsi ku ternyata adalah benar-benar kelugar ku yang sengaja membuang ku sejak kecil karena mereka ingin menguasai kekayaan milik orang tua kandungku.

Tapi aku telah memaafkan mereka semua yang telah meninggal dunia dengan tenang saat ini aku telah telah menjadi milyarder dadakan banyak belajar tentang bisnis dan pahit manis kehidupan ini tapi aku hanya tetap bisa mencintai seseorang wanita bertubuh gempal yang dulu selalu melangil ku kakak dan selelu bersikap Maja pada ku ." ucap Ilyas yang mencoba menjelaskan.

"Hiks....hiks... hiks..... mereka sangat jahat....., aku sekarang tidak bertubuh gempal.... hiks....hiks....hiks...." ucap hajar yang mereka hajar sambil terisak saat ini dalam pelukan Ilyas.

Tentunya pasti hajar menangis karena hajar mengangap mungkin Ilyas hanya mencintai Hajar yang dulu yang bertubuh gempal dan mengemaskan. Bukan Hajar sekarang yang memang kurus bahkan sering bersikap galak pada Ilyas.

"Iya aku sudah memaafkan mereka. Jangan menangis aku mencintaimu dari dulu kini dan nanti sampai hari tua dan Allah memanggil kita untuk kembali." ucap llyas.

"Hiks...hiks..... hiks.... terimakasih kakak...." ucap Hajar yang malah menangis semangkin kencang sambil mengeratkan pelukannya pada Ilyas.

"Selamat ulangtahun Mama....., Ups... maaf aku lupa jika Papa raja yang harusnya mengucapkan ulangan pada Mama." ucap Yakub yang datang tiba-tiba bersama dengan seorang perempuan mungil yang merupakan salah satu anak pantai asuhan yang kemarin pernah mereka temui.

"Kakak Yak sangat payah, seharusnya memang Papa yang mengatakan hal itu terlebih dahulu." keluh perempuan mungil yang datang bersama dengan Yakub itu.

"Maafkan Kakak dek Hamsah." ucap Yakub yang merasa sedikit bersalah karena membuat Hamsah terlihat kecewa padanya.

Bahkan kedua anak kecil itu tampak sama-sama membawa kue ulang tahun untuk Hajar tentunya tanpa lilin karena Yakub sangat paham dengan Mamanya yang selalu mengajarkan berdoa pada Allah jika berdua sebelum meniup lilin itu sama dengan telah mempersembahkan Allah.

"Tidak apa-apa nak, ayo kesini bantu Papa untuk menenangkan Mama kalian." ucap Ilyas pada kedua bocah mungil itu.

Ilyas sangat senang melihat meliat kedua bocah mungil itu, Memang sebenarnya Ilyas telah mengundang beberapa anak yatim kerumahnya untuk bermain. Dan Hamsah adalah salah satu anak yatim yang paling dekat dengan Ilyas.

Ilyas sangat melihat Hamsah kecil yang sangat mirip dengan Hajar kecil selalu sajak suka mendengarkan celotehan dari Hamsah yang memang selalu ceria dan Ilyas telah menganggap Hamsah sebagai anaknya dan bahkan Ilyas juga telah menyuruh Hamsah memanggilnya dengan sebutan Papa.

"Kakak aku sangat malu.... Jika wajah ku yang Sembab dilihat anak-anak." bisik Hajar.

"Kalau berhentilah menangis sekarang." ucap Ilyas.

"Papa Raja....mengapa kalian terus berpelukan Tampa mengajak kami?" tanya Yakub.

Sontak Hajar yang tersadar pun langsung berusaha untuk melepaskan pelukannya pada Ilyas, Tapi Tentu Ilyas tidak memberikan hal itu.

"Sini anak-anak Papa Mama dan letakan kuenya dimeja, kita akan berpelukan bersama." ucap Ilyas yang tersenyum manis pada kedua anaknya itu.

"Yea....ye.... Selamat ulang tahun Mama..." ucap Hamsah yang senang karena diizinkan untuk berpelukan juga.

"Iya... terimakasih nak.... kalian adalah orang sepesial pertama yang mengingat hari ulang tahun Mama...." ucap Hajar dengan haru.

"Tidak Mama Papa Raja lah yang telah merencanakan semua ini, aku bahkan lupa sebenarnya jika hari ini hari ulangtahun Mama... maaf." ucap Yakub dengan jujur.

Sontak Hajar menoleh kearah Ilyas, sebenar Hajar sangat malu saat ini menunjukkan wajah nya yang acak-acakan habis menangis tapi semuanya itu. Hajar lupakan setelah ingat bahwa selama ini Kakak Ayub yang saat ini tidak lain adalah Ilyas selalu saja menunjukkan kasih sayang nya pada Hajar walaupun Hajar dalam keadaan yang paling jelek sekalipun.

Memang sebelumnya seluruh anak pantai asuhan memanggil Ilyas dan hajar dengan panggilan Mama Papa sesuai dengan keinginan Hajar dan Ilyas, beberapa waktu yang lalu saat mereka berkunjung.

Sehingga tidak heran jika tadi Hamsah tiba-tiba menagihnya Mama sama seperti panggilan untuk Yakub yang selalu memangil Hajar dengan panggilan nama.

"Jangan melihat wajah ku seperti ini..... saat ini aku memang terlihat sangat jelek." ucap Hajar yang telah berubah menjadi galak.

Tentu saja saat ini Hajar telah menyadari bahwa Ilyas sedang ngerjainnya membuatnya mengis dan terlihat sangat memalukan pastinya karena Hajar telah mengakui perasaannya pada Ilyas. Hamsah dan Yakub memang telah pergi untuk membagikan kue yang sebelumnya telah di potong-potong oleh jajar sebelanya.

"Maafkan aku jika rencana ku ini sedikit keterlaluan..." ucap Ilyas sambil memegang kedua tangan Hajar.

Hajar masih saja dia dan sangat malas bicara dengan Ilyas saat ini, Karena memang menurut Hajar Ilyas sangat berlebihan bahkan sengaja berpura-pura koma dan sekarat didepen mata Hajar sendiri. Tentunya tidak akan adanya seseorang yang waras tidak sedih jika mereka melihat orang terdekat yang sekarat dan mengatakan bahwa orang tersebut sangat mencintainya selama ini.

"Tapi aku tidak berbohong Nama ku yang sebenarnya Memang Ilyas Ayubian Mudin. Putra dari Ilyasah Mahesa Mudin dan Ibu Biaca Ayuna dan kebetulan seorang milyarder." ucap Ilyas bercerita dengan jujur.

Ilyas hanya tidak ingin Hajar salah paham dan menjauhinya tentunya Ilyas ingin Hajar selalu ada disampingnya dan menjadi istrinya nanti ketika Hajar sudah siap.

"Miliarder?".... tanya Hajar yang paham tapi juga merasa sangat bingung.

Bagaimana pendapat kalian Tentang kejutan untuk hajar dari Ilyas ini?

Chesi_putricreators' thoughts
Next chapter