8 Papa Raja, Mama Ratu dan Pangeran kecil bagian 1

"Apakah kau sudah merasa kenyang Pangeran kecil?" tanya Ilyas kepada Yakub yang tampaknya sudah sangat kekenyangan.

"Iya Papa raja, perutku terasa sangat kenyang lihatlah berikut terlihat sangat gendut?" ucap Yakub sambil menunjukkan perutnya yang memang terlihat sedikit buat mengembung karena kekenyangan.

"Wah iya baru Pangeran kecel Papa, ini terlihat sangat gendut. Apakah setelah ini Pangeran kecil sudah siap untuk bermain Timezone?" ucap Ilyas sedikit terkekeh dan kemudian bertanya pada Yakub.

"Iya aku ingin bermain Timezone, sekarang mungkin dengan bermain Timezone perutku yang kekenyangan ini makanannya akan sedikit turun dan aku tidak akan terlalu terlihat gendut." ucap Yakub.

"Bagaimana jika aku mau bungkusnya, Apakah kau mengijinkan ku tuan Ilyas, maksudku, apakah Papa rajanya Yakub mengizinkanku?" tanya dari Hajar dia sampai hampir saja tadi salah bicara dengan mengucapkan kata tuan.

Karena ucapan dari Hajar membuat anaknya tersebut terlihat kembali dengan wajah sedih seakan Yakub mengingat bahwa saat ini memang Yakub tidak memiliki Papa, Hajar paham bahwa anaknya tersebut memanggil Yakub dengan panggilan paparadja nanya tersebut pasti merasa saat ini dia telah memiliki Mama dan Papa yang lengkap.

"Pangeran kecil Papa, mengapa wajahnya terlihat sangat murung. Ayo kita pergi bersama dengan Mama dan Papa Raja ke zona permainan Timezone." ucap dari Ilyas yang langsung menggendong tubuh gempal dari Yakub lalu seperti tadi menarik tangan Hajar dengan sebelah tangannya padahal Hajar sebelumnya ia ingin membungkus sendiri makanan yang ada di atas meja tersebut.

"Mengapa laki-laki ini jadi berlaku seenaknya kepadaku, lupakan dia tidak meminta persetujuanku terlebih dahulu untuk saja aku tadi belum sempat memegang makanya itu jika tidak mungkin makanan itu akan dibiarkan saja." Batin Hajar dengan kesal.

"Lihatlah itu Pangeran kecil, ada permainan tukul buaya cobalah kau mencoba permainan itu Papa Raja dan Mama Ratu akan mengawasimu dari sini." ucap dari Ilyas yang baru saja membelikan koin untuk Yakub dan menyerahkannya kepada Yakub tersebut sehingga bisa bermain permainan Timezone.

"Siapa Papa Raja, perhatikanlah nanti aku bakal menang dan akan memberikan hadiah boneka untuk Mama Ratu." ucap Yakub sambil tersenyum manis memperlihatkan giginya yang putih dan rapi terdapat satu gigi yang tanggal yang mulai akan berganti dengan gigi baru.

Walaupun Hajar merasa sedikit kesal kepada Ilyas, tetapi ia tetap berusaha untuk tersenyum kepada Yakub dan mengizinkan anaknya yang aku untuk bermain permainan yang diinginkan oleh anaknya tersebut.

"Kamu tidak perlu khawatir dan menunjukkan muka kesal seperti itu. Aku telah menyuruh pelayannya untuk membungkus semua makanan tadi, lalu menaruhnya di mobil untuk mu dan Yakub nanti jika kita sudah pulang." ucap Ilyas.

Sebenarnya Hajar sedikit merasa heran, bagaimana bisa Ilyas tahu bahwa saat ini Hajar sedang kesal ataupun marah kepadanya dan bagaimana juga ya aku tahu bahwa dia sangat ingin membungkus makanan tersebut padahal sebelumnya tidak berbicara banyak padanya dan tidak pernah menceritakan hobi nya yang memang sangat berhemat dan tidak suka membuang-buang makanan.

"Anda terlalu sok tahu." ucap dari Hajar dengan ketus dan kemudian mengabaikan iris dan fokus kepada Yakub yang ada tidak jauh dari mereka.

"Aku memang sangat tahu dan sangat mengenalmu adik kecil." ucap dari Ilyas sambil berbisik di dekat telinga Hajar.

Tentu saja apa yang dikatakan oleh Ilyas tersebut membuat Hajar sangat merinding, apalagi mengetahui bahwa jarak dari Ilyas dengannya terlalu dekat bahkan hampir saja Ilyas berbicara menempel pada telinganya,yang membuat Hajar merasa sangat merinding di bagian telinga sampai ke leher.

"Jangan terlalu dekat jangan mentang-mentang Anda bisa mengambil hati Putra saya, lalu Anda seenaknya saja bersikap kepada saya." ucap dari Hajar dengan marah.

Menurut Hajar tingkah dari Ilyas sangat keterlaluan karena dia salah bersikap tidak wajar bahkan dengan berani-beraninya dia berbicara sangat dekat dengan Hajar dan membuat hajar menjadi sangat buruk dan bukan hanya itu bahkan jantungnya pun seakan-akan ingin melompat dari tempatnya karena terlalu gugup.

"Aku tidak berniat untuk mengambil hati siapapun aku membantu untuk membahagiakan ya aku karena memang aku menyukai anak-anak bahkan setelah ini aku berencana untuk mengajak kalian ke panti asuhan dan memperkenalkan anak-anak panti yang biasanya aku kunjungi." ucap dari Ilyas sambil tersenyum manis.

Tentunya mendengar ucapan Ilyas tersebut tentu hajar merasa sedikit tidak enak hati karena sudah seenaknya saja menuduh Ilyas dengan tuduhan yang tidak pantas. Padahal Ilyas dengan baik hati telah mengajak Yakub dan juga Hajar untuk makan bersama dan kemudian bermain Timezone hanya demi untuk membahagiakan Yakub.

"Maafkan aku telah berburuk sangka kepada anda tapi aku mohon jaga jarak dan jangan terlalu dekat kepadaku, Karena saat ini aku membawa hati seseorang yang harus aku jaga." ucap Hajar.

Tentunya perkataan dari Hajar tersebut sanggup membuat perasaan dari seorang Ilyas menjadi sedikit remuk dan setelah mengetahui bahwa Hajar ternyata telah memiliki seorang laki-laki yang bermana dalam hidupnya.

"Apakah kamu memiliki calon pendamping hidup?" tanya Ilyas.

"Anda tidak berhak tahu, anda hanya orang asing yang hadir dalam hidupku dan tidak perlu mengetahui tentang masalah pribadi ku." Ucap dari Hajar singkat padat dan jelas dan juga sangat menusuk.

Perkataan Hajar tersebut berhasil membuat mood seseorang Ilyas khusus hari ini selalu saja tersenyum dan tidak pernah memudarkan senyumnya kali ini berwajah sangat datar setelah mendengar ucapan dari seorang hajar tersebut.

Tapi tentu saja Ilyas tidak akan menyerah begitu saja dia akan tetap memperjuangkan cintanya pada hajar sampai benar-benar mengetahui siapa laki-laki tersebut yang dimaksud oleh hajar.

Hajar langsung pergi mendekat ke arah anaknya karena tidak ingin berbicara banyak hal dengan Ilyas, memang keberadaan Ilyas membuat Hajar mengingat seseorang tetapi seseorang tersebut tidak mungkin adalah Ilyas karena selain nama mereka berbeda tentunya.

Kakak laki-laki di masa kecil Hajar tersebut pasti saat ini telah bahagia bersama keluarga yang telah mengadopsinya dan mungkin sedang memperjuangkan Hajar saat ini dan Ilyas hanya kebetulan orang kaya lama yang kebetulan berhati baik pada Yakub dan dirinya.

"Sebenarnya kamu di mana Kakak. Aku telah menunggumu lama bukankah kau berjanji setelah kau menjadi seseorang yang sukses kamu akan datang kepadaku dan kita akan menikah. Aku yakin kau pasti akan menerima keberadaan dari Yakub karena dia sama seperti kita dulu, dia sangat polos dan tidak mengetahui apapun tetang dunia yang kejam. Kita akan mengasuhnya bersama-sama dia akan menjadi anak kita ." gumam dari Hajar sambil merenung ke arah putranya Yakub.

Tampa Hajar ketahui ternyata tepat dibelakangnya, Ilyas telah ada di belakangnya dengan posisi yang sangat dekat bahkan jika secara tidak sengaja Hajar berbalik sudah pasti mereka akan sangat dekat.

"Ternyata aku salah paham...ternyata aku masih ada di hatimu....., ternyata laki-laki yang kau maksud aku..... dan hatinya ingin Kamu jaga itu untuk ku.....," Batin Ilyas dalam hatinya yang saat ini sedang berbunga-bunga.

"Astaghfirulla halazim, sejak kapan anda berada tepat di belakang ku?" ucap dari Hajar ya langsung maju kedepan terkejut dengan keberadaan dari Ilyas yang berada tepat di belakangnya.

avataravatar
Next chapter