59 Mengapa Ada Begitu Banyak Hantu?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Malam hari tampak gelap dan daerah perumahan terasa sunyi. Orang biasa tidak dapat melihat pergerakan hantu jahat tersebut. Mereka hanya bisa merasakan angin yang kencang dan udara yang dingin.

Lan Qingling menghadapi hantu jahat dan hantu kecil tersebut, ia mengeluarkan kuku tangan kanannya yang berada di bawah jubahnya. Lalu ada kabut hitam yang berkumpul di tangannya. 

Akhirnya hantu jahat dan hantu kecil tersebut berteriak saat merasakan bahaya, dan menatap Lan Qingling dengan ketakutan. 

Hantu kecil tersebut tiba-tiba melompat. Pada saat hantu kecil tersebut melompat, terlihat sebuah tali yang menghubungkan hantu jahat dengan hantu kecil tersebut. Tali tersebut merupakan tali pusar. Ujung tali yang satunya berada di leher hantu jahat, dan ujung tali yang lainnya tersembunyi di tubuh hantu kecil. 

Hantu kecil tersebut melompat ke arah Lan Qingling. Jika Lan Qingling tidak menghalangi hantu kecil tersebut dengan kabut dari telapak tangannya, maka hantu kecil tersebut akan langsung jatuh ke arahnya. 

Lan Qingling berhasil menghalangi hantu kecil tersebut, dan membuat hantu kecil tersebut kembali ke bahu hantu jahat. 

Setelah itu, hantu kecil tersebut menunjukkan taringnya dan meraung pada Lan Qingling. Lalu hantu jahat tersebut ikut meraung. 

"Dasar bodoh!" Lan Qingling mengangkat tangannya, ia mengarahkan kabut hitam tersebut ke mata hantu jahat. Kabut hitam tersebut telah membutakan hantu jahat tersebut, lalu Lan Qingling berkata, "Lebih baik kamu pergi mencari orang lain yang ingin kamu cari." 

Hantu jahat tersebut menatap mata Lan Qingling lalu menjerit. Kabut hitamnya menghilang dan matanya pun menjadi memerah. Hantu jahat tersebut merasa tertegun selama beberapa detik, lalu tubuh hantu jahat tersebut tiba-tiba bergerak ke arah lain sambil berteriak.

Yu Dai yang sedang duduk di pohon yang letaknya tidak begitu jauh, merasa jika gendang telinganya hampir pecah ketika ia mendengar suara hantu jahat tersebut. Yu Dai bahkan merasa jika pohonnya bergerak, dan ia segera memegang erat cabang pohonnya tanpa sadar. 

Yu Dai awalnya merasa tegang, kini memperhatikan sosok Lan Qingling. Setelah itu, ia dikejutkan secara tiba-tiba oleh suara teriakan hantu tersebut. Kemudian Yu Dai merasakan ada aura aneh di sekitarnya——panca indera Yu Dai belakangan ini menjadi lebih peka. 

Yu Dai memegang erat cabang pohon dengan ketakutan, lalu ia menoleh dan melihat sesuatu. 

Di pohon besar lainnya yang ada di sebelah kanan belakang, ada seorang pria berpakaian putih yang berdiri, tetapi wajahnya tak tampak jelas, hanya terlihat matanya yang terang. 

Ternyata pria tersebut adalah seorang manusia. Yu Dai akhirnya bisa bernafas lega. 

Tiba-tiba mata tersebut menatap ke arah Yu Dai, dan mata tersebut tampak sangat tenang. Tetapi Yu Dai merasa jika ia ingin bersembunyi. 

Tidak, ini pasti hanya ilusinya saja! Yu Dai saat ini sedang mengenakan jubah dan kepalanya ditutupi oleh topi, jadi ia tidak akan mudah ditemukan! 

Ketika Yu Dai mengangkat tatapan matanya lagi, ia tidak melihat lagi sosok pria tersebut, dan ia berpikir apa yang baru saja dilihatnya hanyalah sebuah ilusi. 

Yu Dai duduk di atas pohon dan melihat sekeliling, namun ia tidak melihat orang itu lagi. Lalu Yu Dai mengesampingkan hal tersebut, dan menatap ke arah Lan Qingling lagi. 

Kemudian hantu jahat tersebut menatap ke arah Lan Qingling yang perlahan menggerakkan pergelangan tangannya, lalu tali hitam muncul dengan sekejap, dan membungkus hantu kecil di bahu hantu jahat tersebut. 

Lan Qingling segera menarik hantu kecil tersebut dari lengan hantu jahat, ia bahkan merusak tali pusar yang menghubungkan hantu jahat tersebut dengan hantu kecil. Setelah itu, ia membanting hantu kecil tersebut ke lantai. Hantu kecil tersebut menjerit kesakitan, dan segera menatap Lan Qingling dengan mata besarnya yang merah. 

Hantu jahat tersebut menjerit dengan keras, dan melompat ke arah Lan Qingling. 

Hantu jahat dan hantu kecil tersebut merupakan ibu dan anak, dan hantu jahat tersebut masih menyayangi anaknya. Jadi ketika anaknya diganggu, hantu jahat tersebut langsung datang untuk menyerang. 

Lan Qingling bergerak dengan cepat untuk menghindari serangan hantu jahat tersebut dengan gesit. 

Kemudian Lan Qingling menggerakkan tali hitam tersebut dan menarik hantu kecil tersebut ke depannya, lalu ia menatap hantu jahat tersebut dan berkata, "Biarkan saja dia." 

Hantu jahat tersebut meraung lagi dan bergegas untuk menyerang Lan Qingling lagi. Lan Qingling mengerutkan sedikit keningnya dan mengangkat lagi tangannya untuk menghentikan hantu jahat tersebut dengan kabut hitam. Hantu jahat tersebut menolak untuk berhenti, dan hantu kecil tersebut terus menyerang Lan Qingling. 

Lan Qingling menghadapi hantu jahat tersebut dan kabut hitam berkumpul lagi di telapak tangannya. Di kabut hitamnya terdapat kilatan petir, dan telapak tangannya memegang kepala hantu kecil tersebut. Hantu kecil yang ditangkap tersebut akhirnya mulai gemetar, dan hantu jahat tersebut akhirnya berhenti. 

Lalu hantu jahat tersebut membuka matanya yang merah dengan lebar. Mulutnya terus membuka dan menutup, dan dengan terbata-bata mengatakan, "Lepaskan, Lepaskan dia." 

Hantu kecil tersebut menatap hantu jahat, dan membuat suara yang tidak dapat dimengerti. 

Mata Lan Qingling menjadi terbelalak karena terkejut. Ia tak menyangka kalau hantu kecil tersebut memiliki hubungan yang begitu erat dengan hantu jahat tersebut. Lan Qingling berpikir sejenak, dan akhirnya membebaskan hantu kecil tersebut dan melemparkannya kembali ke bahu hantu jahat. 

"Kamu boleh saja membalas dendam. Tetapi, jangan lupa untuk membawanya padaku sebelum kamu mati." Ucap Lan Qingling dalam benaknya. Ucapan ini hanya dapat didengar oleh dirinya dan hantu jahat tersebut. "Kalau tidak, aku akan membiarkannya menemanimu." 

Hantu jahat tersebut terdiam sejenak, lalu menggendong hantu kecil tersebut dan pergi.

Setelah itu, Lan Qingling menggerakkan sedikit pergelangan tangannya untuk melepaskan tali hitam dan menghilangkan kuku panjangnya dalam sekejap. Tatapan Lan Qingling yang dingin menatap pintu, lalu ia membalikkan badannya dan pergi.

Song Ji membuka pintu dan ingin berteriak pada Lan Qingling, tetapi ia tidak bisa melihat sosok Lan Qingling. 

Kemudian Zhang Hua memegang pintu, ia menatap dengan curiga dan ketakutan, lalu ia berkata, "Apa yang kalian lakukan tadi? Bagaimana kalian bisa mengeluarkan layar yang begitu berkilauan? Itu tampak seperti sesuatu yang berteknologi tinggi. Aku hanya merasakan hawa dingin yang menakutkan." 

Zhang Hua menatap ke arah luar, tapi ia tidak melihat apapun. Setelah itu, ia menutup pintu dan menatap Song Ji dengan curiga seraya berkata, "Jangan bilang kalau kamu melihat hantu." 

"Apa kamu tidak melihat hantu tadi?" Tanya Song Ji yang tampak terkejut.

"Aku hanya melihat kalian berdua tadi." Zhang Hua tadi melihat giok di tangan Song Ji, dan cermin perunggu di tangan Du Ziling. "Jika bukan karena suasana mengerikan tadi, aku pikir kalian sedang syuting film fantasi." 

Du Ziling dengan khawatir menatap Song Ji dan berkata, "Kamu bisa melihat hantu jahat tersebut, karena kamu menjadi sasaran balas dendamnya, dan ia memiliki kebencian yang mendalam padamu. Tetapi aku memperhatikan jika hantu kecil tersebut tidak memiliki kebencian yang besar padamu. Jadi ketika kamu melihat hantu kecil tersebut, kamu tidak begitu marah pada hantu kecil tersebut——sebenarnya aku sebelumnya mengetahui jika di dalam tubuhmu terdapat banyak energi 'Yin'. Tetapi sepertinya sekarang kamu terlihat lebih baik." 

Ekspresi Zhang Hua akhirnya berubah ketika mendengarkan perkataan Du Ziling. Ia lalu menatap Song Ji dan berkata, "Sudah berapa hari kamu ditakuti hantu jahat? Kamu sebaiknya pergi ke Kuil untuk sembahyang besok."

"Itu bukan salahnya." Du Ziling dengan segera menjelaskan suatu hal tentang Song Ji. "Ada seseorang yang menyesatkan hantu jahat tersebut, dan mengalihkan serangannya pada Song Ji." 

"Siapa yang bisa melakukan hal sekeji itu? Dasar bajingan!" 

Du Ziling tidak tahu siapa yang melakukan hal tersebut, lalu ia menatap Song Ji dengan ragu-ragu. 

Song Ji tersenyum dan berkata, "Itu adalah sebuah bencana yang tak terduga." Song Ji tidak mengatakan siapa yang melakukan hal tersebut padanya. 

Zhang Hua menunjuk pintu dan berkata, "Bukankah kalian sudah mengatasi hantu jahat itu?" 

"Tidak." Ucap Song Ji yang merasa ragu-ragu. "Tadi ada hantu lain yang muncul dan entah apa yang dilakukannya, hingga membuat hantu jahat tersebut tiba-tiba lari." 

Kemudian Du Ziling berkata, "Tadi ia menghilangkan kesesatan hantu jahat tersebut. Hantu jahat tersebut sekarang akan menemukan sasaran balas dendamnya yang sebenarnya, dan tidak akan menghantuimu lagi." 

Song Ji menggerakkan sedikit matanya ketika ia mendengar perkataan tersebut, lalu ia bertanya dalam benaknya, apakah hantu jahat tersebut ingin membalas dendam pada Lan Junhao? Menurut Yu Dai, di ketiga keluarga terpandang tersebut ada orang-orang berkedudukan tinggi, jadi itu tidaklah mudah bagi hantu jahat untuk membalas dendam pada orang seperti mereka. 

Zhang Hua dengan terkejut berkata, "Mengapa bisa ada hantu semacam ini??" 

Lalu Zhang Hua menatap Du Ziling lagi dan berkata, "Apakah kamu bisa melihat hantu?!" 

Wajah Du Ziling menjadi pucat, lalu ia segera menatap Song Ji sambil menundukkan kepalanya dan berkata, "Aku, aku memiliki mata 'Yin Yang', jadi aku bisa melihat hantu." 

avataravatar
Next chapter