webnovel

Kakak Ipar, Kamu Sangat Beruntung

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Jadi ketika Di Yanfeng berbicara dengannya, reaksi pertama dari Lin Qianyi adalah menghindar dan tidak mempedulikannya. Gadis ini berharap Di Yanfeng juga tidak terlalu memperhatikannya!

Walau demikian, ada pepatah yang mengatakan bahwa terlalu sering menghindar juga bukan cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah. Jadi, ia lebih baik langsung menghadapi Di Yanfeng.

"Pertama, aku dan Yanmo baru kemarin malam bertemu. Kedua, aku juga belum pernah bertemu denganmu. Ketiga, Kakak iparmu ini sudah 22 tahun. Aku tentu sudah dewasa! Apa kamu mau kalau Kakak iparmu ini membawamu ke dokter mata?" 

Saat mengatakan itu, Lin Qianyi menatap Di Yanfeng sambil tersenyum. Walau demikian, senyumannya itu tampak begitu dingin dan giginya mengerat rapat, seakan berharap Di Yanfeng tidak lagi bergosip tentangnya lagi.

Sayangnya, Di Yanfeng dari kecil sudah terkenal suka bergosip. Jadi, bagaimana mungkin lelaki itu dapat membiarkan hal ini dengan mudah?

Jawabannya tentu saja tidak mungkin!

Lalu Di Yanfeng berpura-pura tidak melihat tatapan dan nada bicara dari kakak iparnya. Ia masih terus bertanya lagi kepada Lin Qianyi.

"Jadi, kalian baru bertemu kemarin?"

Mata Di Yanfeng langsung melebar dan terkejut menatap Lin Qianyi, "Apakah kalian jatuh cinta pada pandangan pertama? Wah, bukankah kejadian ini baru terjadi pertama kali, bahkan terlalu cepat untuk dipahami!?"

Di Yanfeng masih terus berbicara dan tidak memberikan Lin Qianyi kesempatan untuk berbicara sama sekali.

"Aku tidak menyangka bahwa kakakku ternyata orang yang begitu terbuka dan apa adanya. Walau begitu, Kakak ipar, Kakakku yang terlihat sangat dingin ini sebenarnya masih menjaga keperjakaannya hingga sekarang. Dia tidak pernah ternodai sama sekali. Jadi Kakak Ipar, kamu beruntung sekali."

Sembari memikirkan kakaknya yang suka bersikap dingin itu, Di Yanfeng seketika berubah menjadi seperti binatang yang sedang bersemangat. Ia pun memandang Lin Qianyi dengan ekspresi nakal.

Wajah Lin Qianyi agak terkejut ketika mendengarkan perkataan dari Di Yanfeng. Tatapannya segera berpindah dari Di Yanfeng ke suaminya sendiri. Ia pun memperhatikan sosoknya yang keren itu dengan tatapan curiga.

Ya, Lin Qianyi ini merasa bahwa suaminya itu begitu sempurna. Jadi, bagaimana mungkin tidak pernah meniduri seorang gadis? Apakah lelaki itu memiliki penyakit yang disembunyikannya?

Lin Qianyi langsung tampak membelalakkan matanya saat memikirkan kemungkinan itu.

Di Yanfeng yang ada di sampingnya memperhatikan wajah Lin Qianyi yang tampak tidak percaya dengan ucapannya. Di Yanfeng pun melanjutkan ceritanya tentang kehidupan kakaknya itu.

"Kakak ipar, kamu tidak perlu curiga seperti itu. Kakakku itu dari kecil sudah begitu dingin dan memiliki standar kebersihan yang sangat tinggi. Ibuku pernah bilang bahwa sejak dia kecil sudah tidak memperbolehkan orang lain untuk menyentuhnya." Ucap Di Yanfeng panjang lebar.

Sambil melirik ke arah Lin Qianyi, Di Yanfeng pun melanjutkannya lagi, "Jadi … seperti yang aku jelaskan tadi, Kakakku yang sudah hampir 29 tahun ini masih tetap melajang. Namun sekarang dia sudah bertemu Kakak ipar dan Kakakku ini akhirnya melepaskan status lajangnya itu!"

Di Yanfeng yang berbicara terus itu tampak semakin lama semakin heboh. Nada bicaranya bahkan terasa semakin nyaring dan membuat orang lain yang sedang bekerja di dekatnya dengan serius saja dapat mendengarnya dengan sangat jelas.

Di Yanmo yang mendengar ocehan Di Yanfeng yang berbicara tentang dirinya di depan istrinya itu langsung menatapnya dengan sangat tajam. Di Yanmo menatapnya seolah pandangan matanya itu bisa menusuk adiknya itu.

Merasakan bahwa dirinya sedang diperhatikan dengan tajam, Di Yanfeng langsung menoleh ke arah Di Yanmo dengan tubuh gemetar. Ia pun melihat tatapan kakaknya yang sangat berbahaya itu dan langsung menyadari kesalahan yang diperbuatnya. 

Dalam kondisi seperti ini, Di Yanfeng pun perlu mencari tindakan penyelamatan yang baik sebelum mendapat ganjaran yang berbahaya dari kakaknya.

"Kakak ipar, sebenarnya Kakakku masih memiliki banyak kebaikan. Salah satunya, Kakakku sangat berbakat dalam berbisnis dan bisa membawa Kakak ipar berkeliling dunia. Walaupun Kakakku punya sikap yang sangat dingin, tetapi sebenarnya adalah tipe pria yang sangat hangat." Ucap Di Yanfeng dengan nada agak takut.

Di Yanfeng pun dengan agak tegang melanjutkan ucapannya kepada Lin Qianyi, "Ehm … Kakak Ipar, ucapanku ini memang benar. Kamu harus percaya padaku!"

Merasakan tatapan kakaknya semakin dingin dan hampir saja membuat Di Yanfeng mengompol, ia pun hanya ingin berada di depan kakak iparnya. Ah … situasi yang sungguh menyusahkan sekali.

Lin Qianyi tentu merasakan interaksi kedua bersaudara ini. Dalam hati, ia merasa lucu dan tanpa sadar tersenyum. Kedua saudara ini memiliki sikap yang berbeda sekali. Kakaknya tampak pendiam dan dingin, sedangkan adiknya nakal dan suka pamer. Hubungan saudara yang bagus ini tentu susah sekali ditemukan.

Next chapter