webnovel

Kebahagiaan yang Palsu

Editor: Wave Literature

"Bos, kontrak untuk tanah itu telah diubah oleh seseorang. Fendi Lu telah menandatangani kontrak dengan grup Tang atas nama KY Group." Kalimat pendek itu malah berhasil memulihkan kesedihan pria bermata hitam itu.

"Aku mengerti." Billy Li dengan dingin menutup telepon dari Steve. 

Billy Li membelai nama yang tertulis di batu nisan itu, "Bintang kecil, bukankah kamu saat ini sangat kesepian? Kakak tahu kamu paling takut sendirian, jadi kakak akan pergi dan membawa orang yang telah menghancurkan hadiahmu, aku akan membawa dia untuk menemanimu!" Karena Billy Li tahu bahwa gadis kecil itu takut kesepian, maka dari itu gadis itu dimakamkan di pemakaman yang besar ini.

Karena sebentar lagi akan ada seseorang yang tidak sabar datang untuk menemani si bintang kecilnya. Bagaimana mungkin Billy Li akan mengecewakan si bintang kecilnya itu? Sosok pria berjas hitam itu menghilang menembus hujan dan hanya menyisakan payung hitam di batu nisan …

Di tempat lain, terdengar hujan di luar masih belum berhenti. Di dalam ruang kaca ini terdapat Shia Tang yang sedang merawat bunga dan tanaman dengan hati yang sedang kalut. 

Bunga baby breath itu tumbuh dengan baik di dalam rumah kaca. Semenjak tangan Shia Tang bisa bebas bergerak, ia pergi membeli bibit bunga lalu membersihkan rumput liar yang mengganggu, dan menanam semua jenis bunga sesuai dengan musim. Tapi, kebanyakan jenis bunga yang ditanam adalah bunga baby breath.

Beberapa orang mengatakan bahwa bunga baby breath melambangkan kepedulian, kemurnian, dan cinta sejati. Lambang tersebut sangat sesuai dengan arti bunga baby breath dalam buku "To Youth" yang pernah ia baca. Shia Tang dengan senang hati memutuskan untuk merawat bunga baby breath di dalam rumah kaca ini. Karena sejak awal, memang kebanyakan yang ditanam di rumah kaca star garden ini adalah jenis bunga baby breath.

Ekspresi saudari Liu menjadi sangat aneh ketika mendengar Shia Tang akan mengurus rumah kaca itu. Untungnya, saudari Liu tidak banyak bicara dan melarang Shia Tang untuk mengurus rumah kaca. Jika tidak, Shia Tang tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghabiskan waktu.

Setiap hari, Shia Tang harus membuat dirinya sibuk dan sangat lelah. Supaya dapat tidur dengan lelap di malam hari di depan foto itu, lelah sampai tidak tahu bagaimana rasanya ketakutan.

Meskipun Shia Tang telah berlari ke rumah kaca di tengah hujan, ia masih merasa gelisah tentang hasil konferensi penandatanganan KY Group. Bahkan, sekumpulan bunga di rumah kaca itu tidak bisa menghilangkan kegelisahannya. Sungguh tidak ada jalan keluar, akhirnya Shia mengeluarkan ponsel dan menelpon Sheryl Xia, yaitu seorang gadis yang sangat disesali oleh Shia Tang, karena tidak bertemu dengannya lebih awal. 

"Shia ... Kamu pasti ada masalah yang membuatmu kebingungan." Di ujung sana, suara Sheryl Xia terdengar cepat. 

Shia Tang bukan tipe orang yang akan menelpon seseorang untuk mengobrol ketika tidak ada kerjaan. "Sheryl, seandainya jika kamu tidak hati-hati melakukan sesuatu dan sangat merasa bersalah dengan seseorang, bagaimana caranya membuat orang itu tenang?" Bagi Shia Tang, Sheryl Xia telah menjadi seperti penasehatnya.

"Yang kamu maksud dengan seseorang ini suamimu kan? Mudah saja, selama kamu bukan istri yang tidak setia, kamu bisa melakukan apa saja! Selama kamu..."

Shia Tang mendengarkan saran Sheryl Xia dengan sungguh-sungguh. Semakin ia mendengarkan perkataan Sheryl Xia, itu membuat wajahnya semakin memerah. Shia Tang benar-benar tenggelam dengan pembicaraan di telepon. Ia bahkan tidak menyadari bahwa badai sebentar lagi akan datang.

Mobil hitam masuk dari depan pintu gerbang berukir itu, lalu berhenti di depan bangunan mansion. Saudari Liu melihat awan yang sangat gelap yang dibasahi oleh hujan, dengan segera ia mengambil handuk bersih dari tangan pelayan lalu memberikan handuk itu kepada tuan Billy Li.

"Dimana, dia?" Dengan nada bicara yang menakutkan saat Billy Li tiba dan melangkah ke teras yang langsung mencari sosok Shia Tang.

"Nona Tang ada di rumah kaca, Tuan." Kata-kata Saudari Liu, menghentikan langkah Billy Li menuju ke lantai atas.

"Rumah kaca?" Alis tebal itu mengerut dengan mata yang dingin. 

"Beraninya dia, menyentuh rumah kaca!!!" Billy Li berkata dengan marah.

Billy Li menarik sudut bibir dengan kejam dan menolak siapapun untuk mengikutinya, kemudian langsung pergi ke rumah kaca di belakang mansion.

Di ruang kaca itu, Shia Tang masih menelpon dan mendengarkan kata-kata Sheryl Xia. Ia tidak memberi tahu Sheryl Xia tentang bagaimana hubungan yang sebenarnya, dengan suaminya itu. Jadi, Sheryl Xia hanya mengira bahwa Shia Tang sangat mencintai suaminya dan suaminya juga sangat mencintainya.

Dalam hati Shia Tang berkata, Terkadang memberi tahu kebahagiaan palsu kepada orang lain itu perlu, bukankah itu adalah salah satu cara untuk menghibur diri sendiri...?