webnovel

Dia yang Berbeda

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Penjaga keamanan panik ketika melihat wajah Bosnya yang sepertinya sedang marah. Hey! Jangan marah Bos. Memalukan sekali karena memiliki Nyonya seperti itu, selalu bermain-main di bawah pengawasan cctv. Jika belum ada konfirmasi bahwa Nyonya tidak sakit jiwa, aku pasti akan mengira penyakit mentalnya sedang kambuh. Batinnya.

"Bos, saya bukannya sengaja tidak melaporkan kejadian ini kepada anda, tapi..." Tanpa instruksi dari Bosnya, tidak akan ada yang berani berbicara panjang lebar di depan Bosnya itu tentang istrinya.

"Jelaskan semuanya, untuk selanjutnya apapun yang dilakukan oleh istriku, tutup mata kalian!" Billy Li dengan mudah mengatakan perintahnya, lalu berbalik, dan melangkah pergi.

Penjaga keamanan masih dalam keadaan syok, lalu ia membatin, Ketika nyonya sekali lagi muncul di cctv, berarti kami semua harus memejamkan mata, begitu? Kalau tidak ingin Nyonya berada dalam pantauan cctv, langsung saja bilang agar aku mematikan cctv dalam waktu tertentu, beres kan? Kenapa malah menyuruh kami semua memejamkan mata?

Di tempat itu Shia Tang seperti sedang menemukan posisi terbaik, ia berbaring di atas tikar yang ia bawa, lalu tasnya di jadikan bantal, dan kini ia sedang memandang matahari terbenam berwarna merah dengan santai. Orang-orang juga tidak akan percaya bahwa ini adalah Shia Tang yang biasanya lembut, tenang, dan bermartabat.

"Dengar-dengar, ada orang yang pernah melihat daun maple berbentuk hati, tetapi tidak ada satupun yang dapat ditemukan dari berjuta-juta helai daun. Apa daun di atas ini ada yang berbentuk hati atau tidak ya?" Shia Tang bergumam sendiri sambil memutar kepalanya melihat daun maple yang indah di pinggir jalan itu.

"Cari saja!" kata seseorang menanggapi perkataannya.

"Aku tidak bisa menemukannya. Daun maple berbentuk hati adalah yang paling indah dan paling sulit ditemukan. Aku dengar orang yang benar-benar ingin menemukannya, maka akan dapat menemukannya." Shia Tang tenggelam dalam pemandangan yang indah, merespon tanpa sadar ucapan dari seseorang itu.

Hanya saja suara ini…

Shia Tang tiba-tiba duduk dan menoleh ke belakang, ia langsung melihat setelan celana dan kemeja hitam Billy Li sedang berjalan menuju arahnya. Lengan bajunya digulung sampai siku, tidak ada dasi di lehernya, mengurangi keseriusan tampilan Billy Li, beberapa kancing kemejanya juga dibiarkan terbuka, ia terlihat sangat santai.

Bagaimana mungkin dia ada di sini? Dan dia turun dari Star Garden? Gawat! Aku lupa kalau hari ini adalah akhir pekan! Dia yang pecandu kerja ini, mungkin akan mengambil hari liburnya sendiri kan? batin Shia Tang kemudian.

Melihat Billy Li yang akan sampai di depan matanya, lalu Shia Tang melihat matahari yang akan terbenam, dan menghela napas dengan sedih. Ia berdiri dan akan melipat tikar, tapi tiba-tiba Billy Li sudah sampai di depannya.

"Apa aku memintamu membereskannya?" tanya Billy Li, kemudian melihat wanita itu yang seolah-olah berubah menjadi landak ketika melihat dirinya,

"Jika kamu ingin melihatnya, aku akan pinjamkan tikar ini padamu!" kata Shia Tang, lalu menggelar tikar itu lagi, kemudian ia mengambil tasnya dan bergegas pergi. Tetapi tiba-tiba Billy Li merentangkan kaki dan menghalanginya untuk pergi, lalu merebut tas Shia Tang.

Shia Tang yang dihalangi seperti ini hanya bisa menyerah, tepat ketika tubuhnya ingin berbalik pergi, menuju Star Garden. Tapi Billy Li tiba-tiba mengulurkan tangannya, membawa Shia Tang kedalam pelukannya, dan lengan kokoh itu melingkar kuat di tubuh Shia Tang.

"Lepaskan..." kata Shia Tang mencoba melawan.

"Bukankah ini saat yang kamu tunggu?" kata Billy Li, memalingkan wajahnya, dan menghadap ke arah matahari terbenam. Entah mengapa hanya melihat matahari terbenam perlahan menuju cakrawala, tapi hari ini tampaknya matahari terbenam itu lebih indah dari biasanya.

Shia Tang tertegun, ia lupa dengan gerakan melawannya. Kemudian, ia tidak bisa menahan diri untuk berseru, "Indah sekali!"

Billy Li menyesuaikan posisi yang paling nyaman untuk Shia Tang, memeluknya dan melihat bersama matahari terbenam itu di langit. Selama bertahun-tahun, ini pertama kalinya baginya melihat langsung matahari terbenam. Mungkin karena selama ini dirinya selalu sibuk, itu semua membuat Billy Li merasa hal ini sangat menarik. Matahari terbenam memang memiliki waktu yang sangat pendek, tetapi matahari terbenam pada hari ini dapat membuat kenangan di hati mereka seumur hidup.

"Tidak ada lagi." kata Shia Tang, hanya ada cahaya senja yang tersisa di langit, ia sedikit menyembunyikan ekspresinya.

"Besok masih ada lagi." Billy Li berkata dengan santai untuk menghibur Shia Tang.

Shia Tang tiba-tiba tersadar dirinya sedang berbaring di dada Billy Li, sikap mereka sangat intim dan alami. Ia sedikit terkejut dan ingin segera menyingkir dari tubuhnya, tapi Billy Li malah memeluk seluruh tubuh Shia Tang. Mata hitam Billy Li tiba-tiba menatapnya sejenak...

Next chapter