72 Aji dan Panji Si Penggosip

Flashback on.

Seorang lelaki dengan gagah melambaikan tangannya ke arah Aji dan Panji dengan sangat tegas. Dia sambil bersembunyi-sembunyi agar tak ada yang melihatnya. Cukup Aji dan Panji saja yang tau akal bulusnya, yang lain jangan, itu akan merusak citranya sebagai orang yang terpandang di kantor itu.

"Ada apa, Pak?" tanya kedua orang penggosip itu dengan serempak.

"Kalian lakukan tugasku dengan baik ya, harus bisa menfitnah Khaibar dengan sangat bagus, tanpa menimbulkan keraguan di hati semuanya, apa bisa? Dengan begitu seluruh kantor ini tidak akan ada yang menyukainya lagi," balas lelaki yang gagah itu dengan senyuman yang menyeringai.

Kedua penggosip itu mengangguk patuh. Mereka memang senang melakukan itu, ditambah kalau bayarannya mahal pasti akan semakin semangat dan berjalan dengan lancar rencana itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter