1 part 1

"Lisa... Lisa... cepat bangun ini sudah jam berapa, memang nya kamu tidak mau ke sekolah apa". Begitulah di setiap harinya ibuku selalu mengomel dan meneriaki ku yang tidak kunjung-kunjung bangun, karena ibu tau bahwa aku kalau sudah tidur pasti susah banget di bangunin.

" Pagi mamaku yg cantik", sapa kakak ku yang sudah siap mau ke kantornya. "Pasti Lisa belum bangun lagi ya ma? , kata kakak Dimas yang tau kebiasaan adik semata mayangnya kalau sudah tidur seperti orang mati susah banget di bangunkannya.

" Mau gimna lagi kamu kan tau adikmu itu seperti apa kalau udah tidur" jeda ibunya "kalau gak disiram air gak bakalan bangun-bangun, entah dia tidur jam berapa setiap malam bingung mama huuuff" ibunya mendesah kesal karena putri semata wayangnya ini belum berubah sama sekali, dari kecil sampai sekarang masih tetap manjanya sama mereka.

"Ya sudah ibu mau ke atas dulu mau bangunin Lisa takutnya nanti dia malah terlambat".

" Kalau gitu Dimas pamit kerja dulu yaa ma, Assalamu'alaikum" Dimas menyalami ibunya dan langsung pergi ke kantornya. "waalaikumsalam, hati-hati yaa nak". Kakakku yang bernama Dimas Sanjaya adalah seorang CEO di perusahaan PT. Mutiara Jaya, sejak lahir kakakku memang lebih unggul dariku dari SD sampai kuliah pun dia selalu mendapatkan nilai terbaik dari sekolah nya dan universitas nya. Tak heran mengapa ibuku selalu membandingkan aku dengannya, katanya "kamu itu pada dasarnya pintar Lisa, tapi kamu nya aja yang gak mau berusaha", memang sih aku akuin kalo aku memang malas dalam belajar, tapi pada saat ujian mendatang aku terus konsentrasi dan serajin mungkin belajar, dan Alhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan.

Namaku Lisa Sanjaya aku berumur 17 tahun, aku putri bungsu dari dua bersaudara dan aku sekolah di SMA 1 UNGGUL Kota Bandung. Aku sudah kelas 3 sekarang, aku bagian dari OSIS aku adalah seorang Wakil Ketua SIS yang ketuanya adalah sahabat ku yang bernama Radit Saputra. Bukannya memuji diri sendiri, tetapi aku termasuk salah satu wanita yang terbilang cantik hehehe, yang kedua pipi ku terdapat lesung tinggi badanku juga gak pendek-pendek amat sih sekitaran 168 lah.

Mamaku Dewi Ratna Sanjaya Sp. Gk. yang mana adalah seorang dokter spesialis gizi. Beliau kerja di RS. Bunga Melati yang merupakan salah satu rumah sakit terkenal di Indonesia, bagaimana tidak itu adalah rumah sakit orang-orang kaya, hanya orang-orang dari golongan atas dan elit saja yang berada disana. Mamaku bersyukur karena dia bisa bekerja disana karena katanya disana gak begitu capek kerjanya, yang penting cukup ikuti peraturan saja. Aku juga bersyukur setidaknya mama gak kecapean, aku sering kasian liat mama yang pulang kerja sambil pegangin bahu yang pegal katanya. Karena kasian liat mama yang sakit aku sebagai anaknya inisiatif pijitin mama, walau terkadang mama suka gak bolehin karena putri semata wayang nya itu ikut ngerasain apa dia rasakan, hhmmm jadi terharu yaa.

Papaku Tomy Sanjaya adalah pemilik Perusahaan PT. Mutiara Jaya, papaku butuh proses dalam mencapai kesuksesan nya hingga bisa seperti sekarang ini. Papa adalah orang yang paling dekat denganku, di saat aku sedih dan terkadang cengeng, papa yang selalu nenangin aku. makanya aku agak sedikit manja kalau sama papa.

Okee kembali ke realita...

"Lisa bangun sayang sebentar lagi udah mau jam 08.00 loohh nak, kamu gak mau ke sekolah heemm" aku tak kunjung bangun, setelah agak lama ibuku membangunkanku, akhirnya aku pun terbangun dan sontak kaget karena melihat 20 menit lagi aku akan terlambat ke sekolah.

"Aduuhhh mama kok gak bangunin Lisa dari tadi sihh ma, Lisa kan jadi telat" kataku sambil mengucek-ucek mata yang masih mengantuk.

"kamu ini yaaa, dari tadi mama bangunin kamu gak mau bangun-bangun sekarang nyalahin mamanya haahh" ucap mamanya sambil menjewer telingaku.

"Auuuu sakit tau ma" sambil memegangi telinga, yaa padahal gak sakit sih cuma aku nya aja yang lebay hehehe.

"Buruan nanti kamu telat loohh inikan hari terakhir kamu ke sekolah udah mau libur loohh nak, ayoo cepat bangun" mama terus menarik tanganku hingga aku dibawa ke kamar mandi. "sana cepatan mandi nanti kamu telat". aku pun masuk dan langsung mandi.

" huuufff akhirnya bangun juga anak itu" , "cepat yaa sayang mama ke bawah dulu siapin bekal buat kamu sekolah" mama langsung ke bawah mempersiapkan bekal untukku. Tak lama kemudian aku turun ke bawah dan memakai sepatu, mama yang melihatku turun langsung memasukkan bekal ke dalam tasku. "kamu pergi diantar mang Odi aja yaa, mama takut kalau kamu bawa mobil, karena lagi banyak begal di mana-mana, mama gak mau putri semata mayang mama sampai kenapa-kenapa",

"iyaaa mama ku syg, udah ahhh nanti Lisa telat lagii, dah ma Assalamu'alaikum" sambil menyalami mama dan mengecup pipi mama yang merupakan kebiasaan ku, dan aku segera pergi pergi karena memang sudah mau terlambat.

"hhuuhhh telat gak ya hari ini, kenapa sih aku kok susah banget bangun, pantesan aja mama selalu ngomel bangunin aku orang aku yang salah kok" ujar batinku.

Bel pun berbunyi "woiyy Lis, loo dari mana aja aku kangen tau, loo gak kangen apa sama aku, aku tambah cantik kan Lis" sapa sahabatku Dina, dia memang seperti itu kepedean nya memang berlebihan, tak salah aku sering menjahilinya, bukan yang negatif yaa, gak kelewat batas kok hehe kan kasian sahabatku.

"iyaa din loo emang tambah cantik pantesan gua mau muntah dari tadi, rupanya loo sadar juga" ujarku menjaili dina. "iihhh resek loo Lis sebel gua sama loo", " udah ahh bosen aku disini kita ke kelas yuuk" sambil menarik tangan dina yang lagi kesal karena ulahku.

Karena hari ini hari terakhir sekolah, semua anak kelas 3 IPA maupun IPS pergi ke pantai melanjutkan aksi turun menurun dari kakak kelas, yaitu mencoret-coret baju. Kalau belum mencoret sepertinya belum afdhal rasanya.

avataravatar
Next chapter