webnovel

bab satu

Naina hanya bisa terdiam di kursi yang kini tengah di didudukinya.

mata gadis itu hanya bisa menatap tajam ke arah seorang lelaki yang kini tengah duduk di depannya.

Naina di buat tercengang dengan perbincangan kedua orang tuanya itu.sedangkan sang kakak hanya duduk manis sambil menikmati makanan yang ada di atas piringnya.

" jadi,sudah kita pastikan Naina dan Derren akan bertunangan Minggu depan" kata mama Rita yang merupakan mama dari Derren.

" tunggu,kenapa cepat sekali" kata Naina mencoba bernegosiasi.

" Naina,bukannya tadi pagi kita sudah sepakat" kata ayah membuat gadis itu kembali menciut.

" terima ajalah dek" kata Nilam yang merupakan kakak kandung Naina.

" kakak aja yang terima" ketus Naina yang kini kembali melihat lelaki yang ada di hadapannya.

lelaki yang bernama Derren yang akan menjadi calon suaminya.

~flashback on~

hari ini adalah hari Minggu,Naina nampak selesai berlari.kini gadis itu tengah berjalan memasuki rumahnya.

dia tersenyum saat melihat kedua orang tuannya dan kakaknya tengah berkumpul.

" kamu sudah pulang nak" kata bunda Nilla .naina hanya menganggukkan kepalanya.

" mandilah,setelah itu ikut kumpul disini" kata bunda Nilla lagi,

" baik Bun" kata naina yang kini berjalan ke ara h kamarnya dan memasuki kamar itu.

" apa Naina bakal menerimanya yah" kata bunda Nilla yang sepertinya nampak mutung.

" semoga saja" kata ayah Rully yang mencoba meyakinkan istrinya itu.

~30 menit kemudian~

Naina kini sudah bergabung bersama orang tuan dan kakak perempuannya bernama Nilam.

" kak,ini hari Minggu masih saja melihat laptop" kata Naina ke kakaknya yang umurnya beda 10 tahun itu.

" namanya juga wanita karir na,gak ada hari libur" kata Nilam yang masih fokus dengan laptopnya.

" Naina,ayah mau bicara sama kamu" kata ayah Rully membuat Naina menoleh ke arah ayahnya.

" ada apa yah" kata Naina yang kini memposisikan duduknya dengan benar.

" sebelum kakek meninggal,kakek punya permintaan" kata ayah Rully,Naina masih saja diam karena tak mengerti apa yang di katakan ayahnya.

" kakek ingin cucunya menikah dengan cucu teman kakek" kata ayah Rully lagi,kini Naina hanya manggut-manggut karena paham apa yang di katakan ayahnya.

" jadi,kamu yang di jodohkan dengan cucunya kakek" Jedar Naina seperti di sambar petir di siang bolong...gadis itu diam mematung dan semua orang di sana nampak diam melihat ke arah Naina,karena ekspresi wajah gadis itu nampak tak menentu

" hahahaha" Naina tertawa di atas kesunyian di ruang tengah itu,gadis itu tertawa dengan keras sedangkan ketiga orang yang lebih tua dari dirinya itu hanya bisa diam

" ayah kalau bercanda itu yang benar dong,Naina hampir aja percaya dengan perkataan ayah" kata Naina di sela-sela tawanya.

" ayah tidak bercanda,ayah serius" kata ayah Rully membuat tawa gadis itu hilang,dan kini berubah menjadi terkejut.

" apa" teriakan Naina yang tak percaya

" tunggu,Naina masih sekolah.lagi pula Naina bisa cari pasangan sendiri tanpa di jodohkan" kata Naina yang masih tak percaya.

" tapi ini permintaan kakek nak,kakek punya hutang Budi ke keluarga temannya." kata bunda membuat kepala Naina terasa penuh

" dulu saat kakek miskin,temannya yang menolong kakek.samapi kakek bisa punya perusahaan sendiri dan kini tengah di lanjutkan oleh ayah dan kakak kamu" kata bunda membuat Naina terdiam karena gadis itu tak mengerti sama sekali.

gadis yang biasanya pintar kini seperti orang bodoh hanya karena sebuah perkataan saja.

" jadi kamu mau ya nak,di jodohkan" kata bunda membuat Naina tersadar.

" gak mau,aku masih sekolah Bun umurku juga baru mau 18 tahun.aku masih ingin menikmati masa mudaku" kata Naina yang menolak dengan tegas.

" lagian kenapa gak Kak Nilam aja,kak Nilam juga belum nikah dan gak punya pacar" kata Naina yang kini melihat ke arah kakaknya,Nilam langsung melihat ke arah adiknya.

" aku,gak bisa" kata Nilam yang kini juga melihat ke arah adiknya.

" kenapa kakak gak bisa,umur kakak juga udah mapan buat nikah" kata Naina yang kini sedikit meninggikan suaranya.

gadis itu tak terima,kenapa dia yang di jodohkan bukan kakaknya.karena kakaknya juga masih jomblo belum memiliki kekasih.

" aku gak mau sama brondong" kata Nilam yang membuat Naina membulatkan matanya.

" kalau calonnya umurnya seumuran kakakmu,pasti ayah akan menjodohkannya dengan Nilam .tapi umur anak mereka beda 3 tahun sama kamu jadi beda 7 tahun sama kakakmu" jelas ayah Rully membuat Naina tak percaya...

" apa mereka tak punya anak lain" tanya naina yang masih saja menolak

" anak pertama mereka perempuan seumuran kakak kamu,jadi gak mungkin mereka di jodohkan" kata ayah Rully lagi,membuat Naina tak percaya.

" tapi aku masih muda,masih sekolah yah.masak aku sudah nikah" kata Naina yang masih mencoba mencari alasan.

" kalian tidak menikah sekarang,kalian akan menikah setelah kamu lulus sekolah nak" kata bunda Nilla membuat Naina membulatkan matanya.

" kelak kalian tunangan dulu,bunda kemarin bertemu dengan dia,anaknya baik kok" kata bunda membuat Naina masih tak terima.

" tapi Naina gak ada rasa cinta sama dia,Naina juga gak kenal dia" kata Naina yang masih setia membantah.

" maka dari itu,kamu ketemu dulu,kenalan,kalian masih punya waktu 3 bulan sebelum menikah" jelas bunda Nilla

" bagaiman kalau tiga bulan aku masih gak ada rasa sama dia,apa aku boleh membatalkan pernikahannya" kata Naina yang nampak bernegosiasi.

" kalau itu..." kata bunda Nilla terpotong.

" tidak ada negosiasi,ini permintaan terakhir kakek kamu" kata ayah Rully yang tegas.

" tapi yah" kata Naina yang terpotong.

" selama ini ayah gak pernah meminta apa-apa sama kamu,sekarang ayah cuma minta kamu memenuhi permintaan kakek.apa salahnya sih" kata ayah Rully yang kini tengah berdiri,Naina menyadari ayahnya selama ini selalu menurut apa yang di katakan Naina dan memang tak meminta apapun ke anak bungsunya itu.

" jadi sudah di putuskan,nanti malam kita makan malam bersama dengan keluarga dirgantara" kata ayah Rully yang beranjak dari duduknya dan berjalan meninggalkan Naina yang masih saja tak terima jika dirinya di jodohkan

" Bun, Naina gak mau nikah muda" kata Naina yang kini melihat ke ar

ah bundanya.

" bunda tahu na,tapi maafkan bunda .karena gak bisa bantu kamu" kata bunda yang mengusap rambut anaknya itu.

"percayalah nak,ini yang terbaik buat kamu.jalanilah dulu,pasti nanti kalian akan saling kenal dan cocok" kata bunda,tetapi Naina hanya bisa diam.

gadis itu tak mau berbicara sama sekali.

.

.

.

.

.

kamsahamida 🙏