62 Telepon dari Wanita Tak Dikenal

Keesokan harinya, Lisa bekerja lagi seperti biasanya dan Oscar hanya sempat mampir ke ruangannya untuk menyerahkan berkas yang harus diurus oleh Lisa kemudian pergi lagi ke perusahaan asuransi.

Siang itu, di tengah – tengah pekerjaannya, ponsel Lisa berdering. Wanita itu meraih ponselnya dan memicingkan mata. Nomor pribadi. Lisa berpikir siapa yang meneleponnya dengan menggunakan nomor pribadi? Dengan sedikit ragu ia mengangkat panggilan itu.

"Selamat Pagi dengan Lisa Soewandi ada yang bisa saya bantu?"

"Oh saya bicara dengan saudari Lisa sendiri. Nama saya Clara Gunawan, kebetulan saya sedang ada di lobby perusahaan Petersson Communication. Apaka anda keberatan jika saya ingin bertemu dan berbincang sebentar di bawah?"

Jantung Lisa mendadak berdebar – debar dengan kencang. Siapakah wanita mencurigakan di balik panggilan ini?

Ia meremas ponselnya dengan erat dan mencoba mengingat – ingat nama wanita yang meneleponnya itu. Namanya terdengar tidak asing di telinganya. Sepertinya ibu mertuanya pernah menyebut – nyebut nama wanita itu.

Ingatan Lisa kembali pada seminggu lalu, ketika Greta, ibu mertuanya datang berkunjung ke rumah Oscar secara tiba – tiba dan melabrak Lisa tanpa alasan yang masuk akal. Wanita paruh baya itu menyebutkan nama "Clara" ketika tengah berseteru dengan Oscar di ruang tamu malam itu.

Mata Lisa langsung terbelalak. Ia yakin, Clara yang menelponnya ini adalah Clara yang disebut – sebut Greta malam itu. Lisa menduga – duga, Clara adalah selingkuhan Oscar.

Tidak disangka wanita bernama Clara ini meneleponnya secara tiba – tiba. Lisa menggigit bibirnya, berusaha untuk tenang dan menjaga agar tidak naik pitam. Lisa masih ada di kanotr. Jika ia tidak berhati – hati dan keceplosan soal hubungan pribadinya dengan Oscar, ia pasti akan celaka. Semua mata yang ada di kantor itu akan melirik Lisa dengan tatapan jijik dan merendahkan. Lebih parah lagi, ia akan kehilangan pekerjaannya di Petersson Communication!

"Anda ada urusan apa dengan saya?" tanya Lisa dengan gugup. Suaranya terdengar gemetar. Ia semakin khawatir dengan nasib pernikahannya.

Wanita yang ada di seberang telepon tidak terdengar terburu – buru. Suaranya lembut, intonasinya sangat tenang. "Iya nona Lisa, saya ingin berbincang dengan anda. Ini tentang Oscar. Jika anda tidak berkenan untuk berbicara di lobby, mari kita berbincang di kafe Socialite dekat kantor anda!"

Hati Lisa serasa dicabik – cabik. Ia tidak pernah berpikir ia akan dikontak oleh mantan atau selingkuhan Oscar hari ini. "Bagaimana jika anda langsung berbicara saja di sini, lewat telepon?"

"Oh tidak tidak, saya ingin anda tahu identitas saya sebagai pacar Oscar. Saya ingin berbincang tentang hubungan saya dengan Oscar. Jika anda tidak mau bertemu di kafe, saya tidak keberatan untuk mendatangi ruangan anda. Tetapi apakah anda pikir hal tersebut akan bijak? Saya tahu anda dan Oscar bekerja di perusahaan yang sama. Jika karyawan dan karyawati lain mengetahui hal ini, apakah anda mampu menutupinya dari rekan – rekan kerja anda? Jelas Clara dengan tenang.

Lisa semakin sesak napas dibuatnya. Ia mulai kehilangan kesabarannya, ingin segera bertemu dengan wanita dari seberang telepon dan menghajar wajahnya.

"Hey brengsek, kau berani mengancamku!?" bentak Lisa kepada Clara.

Wanita di seberang telepon itu benar – benar lancang! Siapa dia berani mengancam dan menyuruh Lisa untuk bertemu dengan dirinya?

"Lisa, saya tidak bermaksud mengancam anda. Saya hanya ingin kita bertemu dan bicara tentang fakta. Terima kasih anda sudah menjaga Oscar selama saya pergi. Kini saya kembali dan kita perlu bertemu dan berbincang layaknya orang dewasa."

Suara wanita itu sangat lembut dan tenang. Harga diri Lisa seakan jatuh hanya mendengar suaranya! Mendengar suaranya saja, Lisa menduga Clara pasti sangat luar biasa cantik, ia yakin sekali dengan dugaannya itu.

"Dengarkan ini jalang, aku adalah istri sah Oscar! Tolong jauhi Oscar dan jangan menggangguku. Hubunganku dengan Oscar tidak ada hubungannya denganmu!

Walaupun Lisa tidak dapat melihat wajah Clara, ia yakin wanita di seberang telepon itu sedang tertawa culas dengan ekspresi mengejek dan merendahkan.

"Lisa, saya sudah lama jatuh cinta dengan Oscar selama 5 tahun. Aku paham semua hobinya. Aku bahkan tahu posisi seks favoritnya. Apakah anda benar – benar yakin Oscar menikahimu karena dia cinta kepadamu?" gertak Clara dengan suara lembut dan tenang.

Kalimat yang barusan dilontarkan oleh Clara sangat menusuk hati Lisa. Kepercayaan dirinya sekejap runtuh. Wanita brengsek itu sangat provokatif!

Ingatan Lisa kembali lagi saat seminggu lalu, ketika Greta berseteru dengan Oscar. Nama Clara bolak balik disebut. Meskipun malam itu ibu mertua dan suaminya berbincang menggunakan bahasa asing, Lisa dapat melihat wajah Oscar yang berubah seketika ketika nama Clara dikumandangkan. Sepertinya hubungan Clara dan Oscar dahulu sempat terhenti karena suatu hal yang Lisa tidak pahami.

Walaupun belum pernah bertemu dengan Clara secara tatap muka. Perbincangan antara keduanya terdengar seperti sebuah perlawanan sengit dan kalimat – kalimat Clara berserta suara lembut dan tenangnya seakan mengalahkan harga diri Lisa. Kesabaran Lisa sudah habis, jika ia bertemu dengan Clara di kafe, ia yakin dengan mantap akan meninju wajah wanita itu!

"Oke jika itu maumu bangsat, gue ladenin lo!" bentak Lisa kesal. Ia menggebrak meja kerjanya dengan keras.

"Hehe, saya tahu anda adalah orang cerdas dan anda tidak akan berbuat sesuatu yang gegabah demi menjaga karirmu di perusahaan milik Oscar! Kutunggu anda di kafe Socialite sepulang kerja nanti," kata Clara dengan lembut dan angkuh.

Lisa menutup panggilan itu dan melempar ponselnya ke atas meja. Ia sudah tidak sabar untuk mengajak Clara baku hantam.

Sejenak ia berpikir dahulu Karina adalah wanita yang jahat dan sangat menyebalkan. Tidak disangka bahwa Clara lebih buruk daripada Karina. Menurutnya, Karina tidak ada apa –apanya jika dibandingkan dengan Clara!

Lisa berdiam diri sejenak dan menenangkan diri. Ia mengambil napas panjang dan menghembuskannya. Ia meraih botol minumnya dan meneguk air dengan cepat. Ia mengangkat kepalanya ke atas, menatap langit – langit ruang presdir seraya menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi.

"Wanita jalang! Bagaimana mungkin dia bisa ngejatuhin kepercayaan diri gue cuma dari cara bicaranya yang tenang dan halus!?" ucapnya sangat geram. "Pokooknya sepulang kantor nanti gue nggak boleh kalah dari Clara! Enak aja, siapa dia berani – berani mengusik hubungan gue dengan Oscar!?"

Beberapa menit berlalu, Lisa turun ke kantin lantai dasar. Sudah lewat dari jam istirahat tetapi ia nekat untuk membeli makanan manis dan segelas jus jeruk untuk menenangkan pikirannya yang kacau balau.

"Awas aja lo Clara. Lo berani macem – macem sama gue dan suami gue. Habis hidup lo!" gertak Lisa dalam benaknya.

Note :

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705

- Pernikahan Tersembunyi : My Imperfect CEO https://www.webnovel.com/book/pernikahan-tersembunyi-my-imperfect-ceo_17580757105605205

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105

avataravatar
Next chapter