webnovel

Sebuah Hadiah Misterius

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Tidak beberapa lama kemudian, Mo Ting telah selesai mempersiapkan makan malam dan menuju ke lantai atas. Ia membuka pintu menemukan Tangning duduk di ujung tempat tidur memegang seikat bunga mawar merah yang ia beli untuknya - Tangning sedang menghitungnya. Pipi Tangning kemerahan dan bibirnya sedikit terbuka dan tertutup, terlihat sangat cantik…

"Ini pertama kalinya aku menerima begitu banyak bunga!" Tangning berseru, "Mo Ting, aku benar-benar terkejut…"

Mo Ting menatap ekspresi memuaskan Tangning sambil menyilangkan kedua tangannya dan menggoda Tangning, "Mengapa kamu begitu mudah dibuat senang? Hanya beberapa bunga saja cukup membuat begitu bahagia. Masih banyak hal yang ingin aku berikan padamu, tapi kamu tidak pernah memberitahuku apa yang kamu mau. Kenapa kamu tidak seperti wanita lainnya yang meminta berlian dan perhiasan? Atau bahkan ketenaran… dan kesuksesan?"

Tangning tertawa lembut. Ia mengangkat kepala menjawab Mo Ting, "Aku telah memilikimu seutuhnya, bukankah itu sudah cukup serakah?"

"Aku memiliki pernikahan denganmu, aku mendapatkan gelar sebagai istrimu, memiliki setengah dari asetmu dan aku bahkan dapat menghabiskan seluruh hidupku denganmu. Perhiasan? Kesuksesan? Semua itu, aku bisa mendapatnya dengan kemampuanku sendiri. Apalagi yang lebih penting selain dirimu?"

Hati Mo Ting bersinar saat ia membungkuk dan mencium Tangning, "Bibirmu terlalu manis, aku mau tidak mau harus mencobanya."

Tangning meraih bahu Mo Ting dan menarik dirinya lebih dekat untuk membalas ciuman gairah Mo Ting. Dalam ciuman antara bibir dan gigi, pasangan itu tidak terkendali dan menemukan mereka berdua telah di tempat tidur dengan Tangning terbaring berada di bawah tubuh Mo Ting. Atasan Tangning telah dilepas dan tergeletak di lantai - semua hanya kurang dari waktu semenit.

Tangning tidak dapat menahan hasratnya saat ia mengikuti gerakan Mo Ting dan mengulurkan tangannya untuk membuka kancing kemeja Mo Ting. Melihat kulit Mo Ting berwarna perunggu bersinar yang terpampang di depan matanya, pipi Tangning memerah berpaling canggung ke satu sisi.

Mo Ting tertawa lembut, memegang leher Tangning dan mengalihkan perhatian Tangning kembali padanya, sebelum bertanya dengan lembut, "Kamu mau melakukannya?"

"Apa kamu mau?" Tangning melemparkan kembali pertanyaan itu padanya dengan cerdik.

"Kamu tahu apa yang sudah aku tunggu. Tangning, jika kamu mengatakannya, aku akan…" Mo Ting bersandar ke telinga Tangning dan berbisik menggoda, "Membuatmu tetap berada di tempat tidur sepanjang malam."

Tangning tahu apa yang dimaksud Mo Ting jadi ia dengan gugup menjawab Mo Ting, "Aku… masih belum 100% yakin dengan hatiku, tapi aku tahu aku ingin bersamamu untuk sepanjang hidupku, Mo Ting."

Hubungan antara mereka berdua semakin dekat; memiliki jiwa mereka bersatu menjadi satu, hanyalah masalah waktu, jadi… Mo Ting tidak ingin melepaskan Tangning kali ini. Ia ingin Tangning merasakan kemesraan sesungguhnya dan membuat Tangning menerima kebahagiaan yang pantas ia terima.

Terkadang… cara lain diperlukan untuk memuaskan pasangan…

Setelah selesai bermesraan, pasangan itu berbaring saling berpelukan. Tangning menekan dirinya pada dada Mo Ting sambil berkata dalam nada tidak puas, "Aku melihatmu membeli….barang itu… aku pikir…"

"Barang apa?" Tangan kanan Mo Ting sedang menahan kepalanya, sedangkan tangan kirinya dengan lembut mengusap punggung Tangning.

Tangning meraih bawah bantalnya dan mengeluarkan Durex. Tangning menyerahkannya pada Mo Ting, "Barang ini. Aku pikir kamu telah siap untuk memilikiku… Aku bahkan… sengaja mandi… sangat memalukan!"

Mo Ting melihat paket kecil itu di tangannya sambil mengerutkan alisnya, "Aku punya tidak sekecil ini…"

Si Lu Che…

"Berhentilah membicarakannya!"

"Tidak perlu malu," Mo Ting tertawa. Sudut bibirnya melengkung ke sudut tampannya, "Aku benar-benar tertarik melihat reaksimu."

"Tidak lagi…." Tangning menyembunyikan dirinya di bawah selimut.

Mo Ting merespons dengan cepat menggenggam istri manisnya dan menghiburnya, "OKE, mari kita bicarakan tentang bisnis. Kamu telah menerima pemotretan Majalah Secret, kan?"

"Kenapa?" Tangning akhirnya mengeluarkan kepalanya,"Apa kamu takut aku akan kalah dari Mo Yurou?"

"Jika kamu perlu berangkat ke Amerika untuk pemotretan, ketika tiketmu sudah jelas, segera beritahu aku," Mo Ting berbicara dengan sikap misterius.

"Apa yang akan kamu lakukan?" Tangning bertanya penasaran.

Ini sempurna, sebelumnya Mo Ting telah mengatakan ia akan membeli asuransi untuk kaki Tangning dan Amerika adalah tempat paling cocok untuk mencari perusahaan asuransi yang bagus.

"Bukankah kita telah menyetujuinya? Setelah meninggalkan rumah ini, kamu adalah bos dari semua orang dan aku adalah model dari perusahaan kecil, kita tidak akan mencampuri masalah pribadi masing-masing."

"Nyonya Mo, apakah aku pernah mencampuri urusanmu?" Meskipun melihat Tangning ditindas oleh Tianyi membuat hatinya sakit sampai di tahap dimana Mo Ting ingin menghancurkan mereka tapi ia tidak pernah bertindak sembrono, karena Tangning tidak menyukainya. Jika bukan karena itu, Mo Ting pasti dengan mudah menghancurkan seseorang seperti Han Yufan dengan kedipan mata.

Tangning mengerti Mo Ting sepenuhnya menghormatinya.

Ini adalah alasan mengapa Tangning begitu menghargai setiap hari yang ia habiskan bersama Mo Ting.

"Han Yufan ingin mengambil keuntungan dari popularitasku untuk meningkatkan status Mo Yurou, itulah mengapa dia menempatkan kita berdua bersama. Pada saat yang sama, dengan melakukan ini dia berharap itu akan mencegahku untuk melakukan sesuatu melawan Mo Yurou karena itu akan berdampak negatif padaku juga."

"Namun…" Mo Ting menyelesaikan apa yang akan Tangning katakan, "… dengan kemampuanmu, bahkan jika kalian berdua tampil dalam sampul sebuah majalah, kamu akan membuat Mo Yurou seperti latar belakangmu."

"Kamu begitu percaya padaku?" Tangning bertanya.

"Aku percaya padamu."

Tangning merasa puas. Dalam pelukan hangat Mo Ting, ia perlahan tertidur. Sementara itu, Mo Ting menelepon Lu Che, "Cari tahu jadwal Majalah Secret, aku perlu tahu kapan Tangning akan berangkat ke luar negeri. Ditambah lagi, kosongkan jadwalku di waktu bersamaan… sambil kamu melakukannya, bantu aku untuk membuat janji dengan perusahaan asuransi terbaik di Amerika…"

Keesokan paginya, Tangning tiba di Tianyi ditemani oleh Lin Wei dan Long Jie. Pada saat yang sama, Mo Yurou dan asisten juga berjalan melewati pintu utama Tianyi - gayanya sama seperti biasa. Melihat Mo Yurou, para karyawan menyapanya dengan hormat. Namun, terhadap Tangning mereka sangat santai bahkan beberapa memilih untuk mengabaikannya.

Mo Yurou melihat Tangning kemudian memandang seseorang di belakang Tangning yaitu adalah Lin Wei, "Tangning, terhadap seseorang yang mengkhianati pemilik sebelumnya, kamu lebih baik berhati-hati."

"Aku bahkan sudah berurusan dengan sosok wanita simpanan yang mencuri tunangan seseorang, kenapa aku harus takut terhadap manajer yang mengkhianati pemilik sebelumnya?" Tangning menyeringai.

"Aku akui, popularitasmu sekarang lumayan, tapi… tidak peduli seberapa populernya dirimu, kamu akan tetap menjadi latar belakang untukku. Tidakkah Han Yufan memberitahumu? Tujuan dari pemotretan Secret adalah untuk membantuku mendapatkan dukungan untuk Penghargaan Sepuluh Model Teratas!"

"Maka dari itu aku doakan semua yang terbaik untukmu." Setelah berbicara, Tangning melihat sekelilingnya dan mengumumkan kepada para karyawan, "Kemarin, pengacaraku telah mengklarifikasi kontrak dengan Han Yufan. Tianyi telah setuju akan memperlakukanku sepantasnya. Mo Yurou dan aku adalah model dari Tianyi jadi ketika kalian melihatku, kalian seharusnya tahu apa yang seharusnya kalian lakukan. Mulai dari sekarang, jika kalian menghormatiku, aku akan menghormati kalian kembali!"

Kata-kata Tangning tidaklah lemah ataupun sombong tapi ia berbicara dengan kuat.

Mereka yang sebelumnya memperlakukan Tangning seperti tidak terlihat segera menyadari, wanita ini tidak bisa diganggu…

Jadi, mereka sigap bereaksi dengan menyapa Tangning dengan hormat. Kali ini, suara mereka terdengar lebih besar daripada ketika mereka menyapa Mo Yurou.

Setelah Tangning merasa puas, ia mengangkat kakinya dan berjalan menuju Mo Yurou…

Menjadi latar belakang Mo Yurou?

Ia pasti sedang bermimpi!

Next chapter