webnovel

KESAN PERTAMA

Aku membuka kaca jendela mobil, kurasakan angin berhembus menerpa wajah mungilku. Kurasakan udara mengisi diriku. Oh, segarnya. Aku menuju rumah baru yang akan aku tinggali beberapa tahun kedepan.

Keesokan harinya...

Di sebuah ruangan, ada seseorang yang sedang menghadap kesebuah layar kaca sembari tertawa ria. Iya, dia adalah Aca teman serumah Arasely yang sedang asyik menonton tv.

" Perkuliahan baru dimulai satu minggu kemudian. Kita kemana ya, Ca? Ajakku kepada Aca.

"Gimana kalau kita mengitari kota Bandung, sepertinya seru dan menyenangkan melihat suasana baru." Aca mengutarakan pendapatnya dengan wajah yang sumringah.

"Boleh juga tuh, Tapi kan kita gak paham kemana saja tempat yang bagus di Kota Bandung." Aku mulai berpikir

"Kamu kan ada cerita kalau ada teman di sini. Gimana kalau ajak dia aja." Aca mulai menyarankan.

"Oh iya, kan ada Azky. Katanya dia mau mengajak keliling Bandung. Tapi, sepertinya dia lupa, Ca."

"Kumaha atuh jadinya ini teh." Aca yang lucu mulai menirukan logat orang Sunda.

Tiba-tiba layar handphone Arasely berbunyi tanda ada pesan dari seseorang.

"Ara, sudah sempat keliling kota Bandung belum?" Tanya Azky di direct message instagram.

" Belum nih, karena masih baru menjadi warga disini. Jadi belum paham mau kemana-mana." Jawabku mulai antusias.

" Ayo kalau begitu, gimana kalau nanti sore?"

"Sebentar ya, aku tanya teman serumahku dulu."

" Oke baiklah, boleh minta nomer whatsappnya?"

"Ini nomernya 0812xxxxxx"

Aca menghampiri Ara yang sedang senyum-senyum menghadap layar ponselnya.

"Cie, kenapa nih senyum-senyum sendiri."

"Enggak, siapa yang senyum-senyum. Aku kan lagi nonton video lucu." Ara malu dan mulai mengelak.

"Iya deh, video lucu." Aca tertawa kecil melihat tingkah Ara.

" Yaudah nanti sore kita jalan ya Ca, nanti kita dijemput sama temenku."

"Yeay, okee deh." Aca tanpa komentar menyetujui ajakanku. Ajakan yang menyenangkan dan memang dinanti-nantikan.

Sore hari ditempat yang sama. Ara dan Aca mulai bersiap-siap. Bergaya dan mulai mematut diri di depan cermin.

"Aku udah di depan ya Ra, Rumah nomer 07 kan?" Pesan WhatsApp dari Azky.

"Iya benar, Ky. Tunggu sebentar ya, kami keluar." Jawabku membalas pesannya.

Aku dan Aca keluar dari pintu depan, melihat sesosok pria tampan yang sedang berdiri memainkan ponselnya.

"MasyaAllah, ganteng banget ya." Aca mulai bersuara kemudian terhenti ketika Azky menghampiri mereka.

"Ayo kita pergi." Ajaknya mempersilahkan masuk ke dalam mobil.

Di dalam hati, Ara mulai bergumam sendiri. Bagaimana tidak, kejadian ini hampir sama dengan kejadian konyol ketika mereka pertama kali bertemu saat SMA. Seperti wajahmu mengalihkan duniaku.

Flashback 7 tahun silam...

"Ayo anak-anak kembali duduk ke kursinya masing-masing, kita akan segera memulai acaranya." Pengumuman dari panitia Acara mulai menertibkan peserta lomba.

Aku yang sedang mencari kursi, tiba-tiba teralihkan dengan seseorang yang menarik hatiku. Aku mengikutinya supaya bisa duduk bersebelahan dengannya. Ternyata orang itu adalah Azky Daffa. Tapi, akhirnya aku malah tidak mendapatkan kursi karena mengikutinya. Konyol sekali memang.

Flashback berakhir...

*....

Beberapa jam mengitari kota Bandung membuatku sedikit mengerti kemana aku harus membeli barang bagus dengan harga yang lumayan murah. Tempat makan enak dan juga ekonomis yang cocok untuk anak rantauan. Serta berbagai tempat lainnya.

Berakhirlah perjalanan kami hari ini dengan sangat menyenangkan.

"Terima kasih ya, sudah membawa kami keliling kota Bandung dan di kenalkan dengan tempat dan makanan yang enak." Ungkapku kepada Azky sebelum masuk ke dalam rumah.

"Terima kasih kembali, senang melihat kalian juga menikmati perjalanan ini." Balas Azky dengan senang hati.