3 LIBURAN BERUJUNG SIAL

Rencana yang indah tidak selalu berakhir indah. Jika harus terluka kembali, mengapa aku dipertemukan dengan dia lagi?

Zanna

***

Zanna bisa bernafas dengan lega. Tugas yang dibebankan kepadanya telah selesai dan dia bisa pergi liburan dengan tenang. Pemindahan pemilik perusahaan membuat Zanna akhir-akhir ini disibukkan dengan lembur laporan keuangan.

Di dalam kamar, Zanna menyiapkan semua keperluan yang diperlukannya selama di Bali. Cukup beberapa helai pakaian dan beberapa bikini yang dia bawa.

Tubuh Zanna yang sekarang tidak seperti saat masih kuliah dulu, tubuh Zanna cukup berisi dan terlihat seksi. Zanna yang dulu adalah gadis lugu yang mudah di bodohi orang, bahkan dengan orang yang di cintai Zanna menjadikannya bahan taruhan dengan teman-temannya. Zanna mencintai pria itu dengan tulus, bahkan mahkota Zanna satu-satu nya dia berikan dengan tulus kepada pria itu.

Ah.... Sudahlah. Biar menjadi masa lalu yang tidak perlu di kenang. Karena pria itu Zanna berusaha untuk berubah. Zanna merubah penampilannya demi untuk menunjukkan kepada orang-orang yang dulu menghinanya bahwa Zanna juga bisa berubah menjadi gadis yang cantik dan diperebutkan banyak orang.

Zanna kini bermetamorfosis menjadi wanita yang cantik dan cukup terbilang seksi. Zanna yang ramah membuat dirinya mempunyai banyak teman meski dia hanya dekat dengan Sella dan Fika, sahabatnya sejak duduk di bangku kuliah.

***

Angin pantai menerpa wajah cantik Zanna dan teman-teman nya. Mereka bertiga memutuskan untuk menikmati keindahan pantai Jimbaran setiba nya mereka di hotel tempat mereka menginap. Zanna ingin menikmati makan malam yang berbahan seafood yang ada di sekitar pantai Jimbaran. Setelah mencari beberapa referensi mereka bertiga memutuskan pergi ke pantai Jimbaran, disini terdapat restoran yang terkenal dengan kelezatan seafood dan dinikmati di tepi pantai dengan live music.

Di tempat lain, Bos baru perusahaan yang Zanna tempati sedang marah besar. Sang Bos mempermasalahkan laporan yang Zanna selesaikan karena menurutnya masih banyak kesalahan dalam laporan. Sang Bos meminta si pembuat laporan segera menghadap dia secepatnya.

"Halo. Kemana dia? Apa saja yang kamu lakukan sehingga tidak tau apa yang dilakukan Kiran?" Kenan menghubungi anak buahnya yang dia tugaskan untuk mengawasi Zanna. Hari ini Zanna keluar dari rumahnya hanya dengan menenteng tas ransel biasa, tidak terlihat akan pergi sehingga anak buah Kenan berpikir Zanna pergi ke tempat kerja seperti biasa jadi mereka tidak mengikuti lagi.

"Panggilkan Direktur keuangan agar menemui saya, segera!" Perintah Kenan kepada sekretaris barunya.

Mita, sekretaris yang baru di dapatkan Kenan di perusahaan itu adalah sekretaris lama yang mengabdi pada Bos yang sebelumnya. Mita, tertarik dengan Kenan saat melihat wajah tampan Kenan berusaha mencari perhatian Kenan dengan berbagai cara.

Mita berjalan kearah Kenan setelah menghubungi direktur keuangan dengan melenggak-lenggokkan pantat sintal nya berusaha menggoda Kenan.

"Bos, Direktur keuangan sudah menghadap." lapor Mita tetapi hanya diangguki kepala oleh Kenan tanpa melihat ke arah Kenan.

***

Kenan menatap sang Direktur keuangan yang baru saja masuk keruangannya dengan tatapan tajam.

"Siapa yang mengerjakan laporan ini?" Tanya Kenan datar.

"Salah satu staff kami."

"Panggilkan dia kemari, cepat!"

"Ma... Ma'af, Pak ..... Zanna mengajukan cuti selama dua hari, karena pekerjaan Zanna sudah selesai maka saya menyetujui ajuan cuti Zanna." Jelas Bahri selaku Direktur keuangan.

"Siapa yang memberikan anda ijin cuti? Anda tau kalau dia sedang mengerjakan tugasnya yang belum tentu benar!"

"Ma'af, biasanya yang Zanna kerjakan selalu benar."

"Benar? lalu apa ini?" Kenan membanting laporan yang sejak tadi ada ditangannya dengan keras.

Dengan penuh kekesalan Kenan menyuruh pak Bahri untuk kembali ke ruangannya lalu dia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja kerjanya.

"Cari kemana Kiran pergi! Aku akan segera menjemputnya." Kenan memutuskan sambungan telpon dengan asisten pribadinya, Beni. Beni adalah bodyguard sekaligus asisten pribadi yang bekerja dengan Kenan sejak lama bahkan saat dia masih kuliah Beni sudah dengan setia mendampingi Kenan. Beni juga mengetahui siapa Kiran karena saat mereka menjalin hubungan Beni lah yang selalu mengantarkan-jemput Kiran setelah bertemu dengan Kenan.

Dua jam berlalu dan Kenan sudah tersenyum sambil melihat foto yang ada di galeri ponselnya. Beni sudah menemukan dimana Kiran berada dan saat ini Kenan sudah berada di jet pribadi yang akan mengantarkannya bertemu dengan Kiran. Senyum indah menghiasi wajah Kenan, wajah tampan itu terlihat semakin tampan saat senyuman itu menghiasai wajah Kenan. Selama ini Kenan jarang tersenyum, Kenan terkenal sebagai pengusaha muda yang tampan dan juga bertangan dingin karena itu banyak sekali perusahaan yang dipegang oleh Kenan menjadi perusahaan yang sangat maju.

***

Kenan menatap marah kepada wanita yang ada di depannya. Disana ada Zanna yang memakai bikini two piece yang cukup membuat tubuhnya terekspos cukup jelas.

"Brengsek! Apa yang sedang dia pakai?" Geram Kenan menatap tajam ke arah depannya. Dengan langkah lebar Kenan menghampiri Zanna yang sedang asik berjemur dengan ditonton para pria hidung belang di sekitar pantai.

"Hai, Sayang. Ma'af aku datang terlambat." Kenan menghampiri Zanna dengan memeluk erat pinggang Zanna dengan erat.

"Ma'af, anda salah orang. Saya tidak kenal dengan anda, dan saya juga tidak pernah bertemu dengan anda." ucap Zanna sambil berusaha melepaskan tangan Kenan yang melingkar erat di pinggangnya.

"Oh kamu masih marah denganku?" Suara Kenan yang keras menarik perhatian orang-orang disekitar mereka membuat para pria yang tadi nya melihat Zanna dengan penuh minat kini memalingkan wajahnya.

"Masih ingat dengan orang yang kamu tampar kemarin, Kiran sayang?" Zanna shock mendengar bisikan Kenan dengan panggilan yang biasa dia gunakan untuk Zanna. Bukan tentang tamparan tetapi tentang panggilan Kiran, karena hanya satu orang yang memanggilnya dengan nama Kiran, dan dia adalah mantan kekasihnya yang juga cinta pertamanya dan sialnya lagi Zanna masih sangat mencintainya.

Zanna masih tidak sadar dan masih kaget dengan panggilan itu dan dijadikan kesempatan untuk Kenan meraup bibirnya dan melumat bibir Zanna dengan rakus, menunjukkan kepada para pria yang menatap Zanna penuh minat jika wanita yang sejak tadi dilihat sudah memiliki pasangan.

avataravatar
Next chapter