45 #45

" Gue perlu ngomong sama lu, " kata Zergio yang langsung menarik Ziona keluar kelas begitu bell pulang sekolah berbunyi

" Lah? Zergio ngapa dah? " tanya Aalisha saat melihat Zergio menarik Ziona keluar dari kelas

" Mau pedekate kali " balas Avariella acuh

" Lo ga cemburu? " tanya Bella

" Hah? Cemburu apaan? Bukannya Ava masih setia dengan babang Jayden? " tanya Jennie

" Babang Jayden hoek, jijik, " balas Aalisha

" Kalian zolimi sekali, btw hari ini club basketnya Jayden en pren bakal tanding sama club sebelah, " kata Avariella mengingatkan

" Iya? Kok gue ga tau? " tanya Bella yang sudah selesai membereskan buku - bukunya

" Entah, gue sih di chat sama coach soalnya dari kemaren si Jayden gagal fokus, jadi gue disuruh kesana, " balas Avariella

" Mikirin lu terus tuh dia, " celetuk Nathan yang datang bersama dengan gerombolannya

" Mau langsung berangkat? " tanya Bara

" Sebentar mau ngambil baju ganti di loker, " kata Jennie

" Sama aku? " tanya Jayden setelah semua temannya keluar kelas dan tersisa dirinya dan Ava yang masih memasukkan buku ke dalam tas

" Itu gu- "

" Va ayo ! Katanya mau nonton gue tanding sama sebelah, " teriak Zergio yang tiba - tiba saja datang dan memotong ucapan Ava

" Sama dia? oke gue duluan, " ucap Jayden dan langsung pergi meninggalkan Avariella dan Zergio

" Lah? Dia ngapa? Sensi? " tanya Zergio

" Aduhh banyak tanya, udah ayok, entar lu telat, " ucap Ava lalu mendorong Zergio keluar kelas

Sesampainya mereka di parkiran, mereka bertemu dengan Jennie, Aalisha, dan Bella bersama dengan pasangannya masing - masing kecuali Jayden yang sendirian di atas motor menunggu teman - temannya yang lain untuk melaju duluan,

Baru saja Ava ingin menghampiri motor Jayden untuk meminta maaf, Jayden langsung melajukan motornya dan meninggalkan Avariella yang kebingungan disana.

" Woey Va ! Ayo entar telat, " panggil Zergio membuat Ava tersadar dari lamunanya dan pergi menghampiri Zergio yang sudah siap dengan motor ninjanya

" Ett, lu ga bisa apa beli motor beneran dikit, susah gue naeknya, " oceh Avariella

Karena malas menanggapi omongan sahabatnya yang akan panjang selama perjalanan, Zergio menutup kepala Ava dengan jaket yang ia bawa,

" Gosah bacot, tuh pake, entar aset suami lu di masa depan keliatan, " kata Zergio

" Nyenyenye, udah ayo jalan, " titah Avariella dan Zergio langsung menancapkan gas keluar dari halaman sekolah

.

.

.

" Jay yang fokus dong ! " bentak coach saat melihat Jayden yang terus saja bermain dengan asal - asal sehingga membuatnya naik darah

" Kamu ini kapten Jay ! Kalo kamu main aja ga bener gimana sama yang kamu pimpin !, " tegas coach

" Kalo gitu saya mengundurkan diri dari ketua, " ucap Jayden lalu melepaskan dan membanting headband yang ada di kepalanya

Avariella yang melihat Jayden pergi dengan langkah yang tak biasanya bergegas menghampiri coach yang sedang bingung menghadapi tingkah muridnya itu.

" Coach? " panggil Avariella

" Eh Ava, bisa tolong bujuk Jayden? " tanya coach

" Maaf coach tapi saya sama Ja- "

" Coach mohon, dia keras kepala, mungkin kalo sama kamu keras kepalanya bisa sedikit runtuh, " kata coach membuat Avariella bingung

" Tolong Vaa, kamu doang harapan anak - anak, " ucap coach sambil melihat kearah Nathan, Bara, Reynard dan teman - teman lainnya yang tetap berusaha untuk fokus ke permainan yang sebentar lagi akan dimulai

Merasa tidak enak akhirnya Avariella mengiyakan permintaan coach dan berusaha mencari dimana Jayden pergi saat ini.

" Jay " Avariella mengecilkan suaranya begitu melihat bahwa Jayden sedang tidak sendirian, tapi sedang bersama dengan Austin.

" Gue menang, Ava jadi punya gue, " ucap Austin yang masih samar - samar dapat di dengar Avariella

" Kesayangan gue? " ucap Jayden

" Ga ada yang bisa ngambil dia dari gue " sambung Jayden

Setelahnya Jayden pergi meninggalkan Austin yang masih diam berdiri disana dengan wajahnya yang merah padam. Ava yang melihat Jayden mulai menjauh berlari kecil menyusul Jayden.

Austin yang melihat Ava berlari mengeluarkan smirknya, " You'll be mine Ava, " gumannya

. . .

" Jayden ! " teriak Ava membuat Jayden menghentikan langkahnya dan berbalik

" Hm? Knp? " tanya Jayden dengan nada yang sangat dingin

" Eummm itu, "

" Itu? " tanya Jayden lagi

" Minta peluk boleh? " tanya Ava ragu sambil melihat ekspresi Jayden

Jayden terkekeh sebentar lalu berjalan mendekat ke arah Ava dan memeluknya, " Why so suddenly? " tanya Jayden

" Gapapa, kangen aja, " balas Ava yang mulai mengeratkan pelukannya

" Kenapa ga latihan disana? " tanya Ava mendongakkan kepalanya untuk melihat Jayden

" Ga mood, " jawab Jayden singkat

" Ayo kedalem bentar lagi mulai, " ajak Avariella yang mulai menarik Jayden untuk kembali ke lapangan

" Ga mau tau lo harus menang !! " ucap Ava tegas namun terkesan lucu di mata Jayden

" Kalo kalah? "

" Kalo kalah aku pacaran sama Gio, " celetuk Ava tiba - tiba membuat rahang Jayden mengeras

" Kenapa sih mau berhubungan sama dia? "

" Dia temen kita Jay, Kita sahabatan udah bertiga, kenapa sih kamu ga mau maafin dia, lagipula itu bu- "

" Gue duluan, bentar lagi mulai tanding, " kata Jayden tiba - tiba dan langsung meninggalkan Ava sendirian di koridor

" Huft keras kepala dasar, " guman Avariella lalu berlari menyusul Jayden ke dalam lapangan

" Dari mana aja lo? " tanya Zergio ketika melihat Ava berjalan ke arahnya

" Biasa ke sebelah, " balas Avariella lalu mengambil tempat duduk di dekat tas Zergio

" eh ada Ava, " sapa Austin sambil mencolek dagu Ava

" Apaan sih " risik Ava

" Masa sama masa dep- "

" Kalo Ava ga suka jangan di paksa, " ucap Zergio lalu menarik Ava menjauh dari Austin

" Nih sapu tangan, " kata Zergio lalu menyodorkan sapu tangannya yang masih bersih ke Ava

" Buat apaan? " tanya Ava

" Lapin keringet gue, ya buat lap dagu lo lah, " balas Zergio

" Perhatian banget a'a " goda Avariella sambil mengedipkan sebelah matanya membuat Zergio merinding

" Ih serem, dah ah udah mau mulai gue ke lapangan, " pamit Zergio

" Bye pendek, " sambungnya lalu mengacak - acak rambut Ava

" Ga Jayden, Ga Zergio, suka banget bikin rambut gue kayak singa, " guman Ava

.

.

.

" Weits kapten? " sindir Austin yang tiba - tiba saja datang ke tempat kubu Jayden

" Ini orang gila ngapain kesini sih? " tanya Nathan menatap sinis ke Austin

" Hey Sha, " sapa Austin

" Hai juga tin, " balas Aalisha yang langsung mendapat tatapan sinis dari Reynard

" Apa? " tanya Aalisha polos tanpa mempedulikan tatapan Reynard

" Semangat Ya kalian, semoga aja kalian menang, " ucap Austin

" Iya, makasih ya, semangat juga lo, takutnya nanti kebalap mereka lagi, " balas Jennie sambil mengeluarkan smirknya

" Dan inget, kalo gue menang, Ava buat gue, " bisik Austin tepat di telinga Jayden

" Austin kenapa dah? Gila otaknya? " tanya Bella saat melihat Austin sudah pergi dari tempat mereka

" Biasa kekurangan otak, " jawab Jayden menatap punggung Austin penuh kebencian.

avataravatar
Next chapter