3 3. Lifestyle

Kampus nya masih sepi bahkan disaat 4 jam pelajaran pertamanya selesai. Dia hendak pergi ke kantin untuk bertemu dengan salah satu teman nya yang ingin mengembalikan buku musik nya. Tumben sih biasanya mah ga di balikin sama dianya.

Keributan terjadi disana semuanya berkumpul membentuk lingkaran besar dengan pria tampan yang berdiri dengan sangat tegap nya. Yah, sebut saja itu Jerome. Pria yang sangat menyebalkan sekali meski agak ganteng dengan tinggi badan nya yang mencapai 180 cm itu. Disebelah nya adalah primadona kampus, namanya Ailee gadis centil yang usia nya 2 tahun lebih tua darinya.

"Ga jelas banget." Ketus Rose dengan menatap dua orang yang ada di depan nya ini biasa saja.

"Eh jangan lewat sini dong orang miskin. Noh! Lewat sana!" Bentak bodyguard nya Ailee.

Yah circle nya tidak bisa dilawan. Jika ada yang melawan maka mereka tak akan segan segan untuk berbuat yang lebih besar dan lebih menyakitkan dari hal itu.

Rose menghembuskan napas nya, 'sabar Rose Lo kan waras, ngalah deh...' kata Rose dalam hatinya dengan meremas-remas telapak tangan nya. Uh! Sebel banget lihat orang yang mendamba-dambakan orang gila yang ada di tengah lingkaran besar itu. Ada yah orang yang suka sama 2 orang itu?

Jerome? Cowok ganteng yang kaya karena kedua orang tua nya. CEO dari produk minuman keras ternama di Amerika dan ibunya adalah seorang CEO dari salah satu brand ambassador terkenal dan terkaya di tahun 2019 ini.

"Hai Rose! Apa kabar? Lama ga ketemu." Sapa teman nya yang tingginya sekitar 162 cm an. Dia mengenakan rok pendek mini warna merah dan Hoodie kardigan nya warna cream. Serta topi ala-ala seniman warna coklat.

"Lifestyle baru? Chika. Apa yang kau bawa itu?" Tanya Rose dengan menatap kotak kecil yang dibawa oleh cewek satu ini.

Mata coklat dari Chika itu berbinar binar mendapati hasil buku musik nya Rose yang sangat bagus dan sungguh meng-inspirasi nya saat ini.

"Hebat sih kamu---"

"Stop deh bilang aku-kamu. Kita kan udah kenal 3 tahun, masa mau panggil gitu terus sih? Lo udah makan? Makan yuk." Ucap Rose kebanyakan aturan.

Chika hanya bisa tersenyum tipis menatap teman nya yang tak pernah berubah. Lifestyle nya bahkan masih memegang prinsip hidupnya dulu.

'SWAG'

Chika menatap beberapa orang yang ada di tengah-tengah kantin yang berjajar lurus dengan sangat heboh nya. Dia tidak yakin apa yang terjadi di tengah tengah kantin ini, entah apa yang terjadi dengan semua orang itu hingga heboh di tengah kantin.

"Ey. Jangan bengong aja kali. Ayo makan. Gue pesen mie instan aja sih. Gue traktir tenang..." Kata Rose dengan mengedipkan matanya.

Rose baru saja 22 tahun saat ini tapi dia sangatlah tegas sekali, seperti orang dewasa pada umumnya. Bahkan dia bisa mentraktir teman teman nya, meski kebanyakan masih ngutang sama ibu kantin.

"Kamu udah tau-- eh maksud gue Lo udah tau sama dosen baru? Yang katanya ganteng banget itu." Kata Chika.

Jangan salah paham, meski wajah nya imut seperti anak remaja, dan tingkah nya yang lucu, serta wajah nya yang polos ini... Dia adalah seorang yang sangat suka sekali dengan semua cowok ganteng. Siapapun itu.

Bahkan dengan Jerome. Dia pernah meminta tanda tangan cowok itu sebanyak 20 kali dalam 1 tahun. Centil dikitlah...

"Ga tau. Dan ga peduli." Ucap Rose dengan menunjukkan lifestyle nya itu.

Selain gaya baju nya yang swag, dia adalah tipe orang yang cuek, judes, dan julid.

"Lo tau nggak? Masih ada banyak banget orang diluar sana yang setia dan ganteng ganteng. Masa iya Lo mau pacaran sama dosen? Pasti udah om om lah..." Kata Rose dengan tertawa lebar. Membayangkan teman polos dan lucu nya ini kencan bareng om om.

Bisa bisa dia beranak sampe 10 kali.

"Ya nggak pacaran juga sih. Tapi lo bakalan kaget nanti kalau ketemu sama tuh orang." Kata Chika dengan tersenyum membayangkan dirinya dan dosen ganteng itu di atas pelaminan.

Rose menggelengkan kepala nya tanda tak percaya dengan Chika yang satu ini.

Dia sangat senang sekali makan mie instan. Tau kenapa? Karena murah dan sangat enak sekali meski tidak sehat jika terus-terusan memakan nya setiap hari. Rose terdiam sejenak dan tidak bisa menahan rasa nikmat mie instan ini untuk terus menyeruput mie dan kuah ini hingga habis.

"Wah.... Sumpah! Mie Bu kantin emang jos banget yah!!" Kata Rose dengan gembira sekali.

Chika tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepala nya. Sangatlah senang sekali akan teman nya yang satu ini, lifestyle nya yang ketiga ini sangatlah klimaks sekali.

JOROK.

Ya dia adalah salah satu cewek yang termasuk jorok. Bahkan dia mengelap bekas makan dan minum nya dengan tangan ataupun kain di bajunya. Dia selalu saja melakukan hal itu, bersendawa dan tersenyum lebar.

"Rose... Apa benar namamu Rose?" Tanya Jerome yang datang kepadanya.

"Ya. Why?" Tanya Rose dengan menggeser kursinya. Ga Sudi dia deket-deket sama cowok yang pakai lipstik.

"Bisa ikut gue bentar?" Tanya nya dengan menawarkan dirinya dan wajah ganteng nya itu.

Rose menggelengkan kepala nya. Ngapain dia mau ikut sama cowok yang ga dia suka sejak awal masuk kampus? Meski dia ga pernah kenal dan ga pernak saling sapa.

"Beneran ga mau?" Tanya Ailee yang ada di sebelah nya.

"Kalau gue bilang ga mau ya ga mau." Kata Rose dengan memutar bola mata cantik nya itu. Mode julid.

"Udahlah beb. Ga usah kita meduliin orang ga bener kayak dia. Iya kan?" Saran Ailee dengan menarik tangan pacarnya itu dan mereka langsung pergi dari sana.

Rose tersenyum tipis. Dan menatap Chika yang sudah gemetaran menatap wajah ganteng nya Jerome. Padahal menurut Rose ga ada yang harus dibanggakan dari wajah nya Jerome. Apa sih yang harus dibanggain? Dia cuma tinggi, cakep karena darah Australia-Amerika dan cuma modal duit banyak. Pinter juga ngga.

"Lo kenapa sih? Norak banget. Ayok pergi. Panas gue disini. Ga ada AC apa di kantin?!" Ketus Rose yang udah badmood.

Lagi lagi Ailee membuat masalah dengan nya. Dasar cewek kegatelan yang ga tau diri. Awas aja kalau dia bawa Amber nanti dia pasti udah ngajak by one sama tuh cewek.

"Ro...Rose jantung gue ga aman..." Kata Chika dengan lebay. Bahkan kakinya gemetaran.

"Iya Lo kena stroke tuh." Ketus Rose dengan judes nya.

Jalan duluan ke area parkiran dan langsung pergi meninggalkan teman nya itu sendirian. Ada ada aja. Masa cuma gara-gara natap tuh cowok Chika langsung Tremor??

avataravatar
Next chapter