1 1. Prolog-'What is the World?'

Rose Moona Grace, nama yang indah di kota yang sangat canggih ini. Tahun 2019, apa yang bisa dia lakukan saat ini? Menjadi seorang penyanyi adalah impian nya. Dia lahir di tahun 1997 dan hidup sebagai anak dengan dua bersaudara. Kakaknya tinggal di Prancis semenjak lulus dari kuliah nya, dia jadi seorang yang Luntang Lantung.

Memutuskan untuk istirahat selama 1 bulan dan akan melanjutkan sekolah nya sebagai pemusik yang baik. Jemarinya yang panjang dan cantik itu selalu saja ia gunakan untuk memetik gitar manis nya.

Rose diam ditempatnya dan rasanya sangat berbeda sekali seperti di kampus. Sofa rumah nya adalah yang terbaik. Empuk dan lembut sekali. Kedua orang tuanya?

Dimana mereka?

Entahlah. Mungkin saja mereka berada di luar negri? Atau mungkin diluar kota? Dia hanya ingat mereka bertemu kemungkinan sekitar 3 bulan yang lalu. Sudah lama sekali. Bahkan seorang yang datang di acara wisuda itu adalah pembantunya sendiri. Namanya Bi Yeppy.

Kehidupan nya? Tidak ada yang menarik. Dia bahkan tidak tau apa apa tentang kehidupan nya. Dia adalah anak yang sebenarnya adalah anak pendiam. Dibesarkan dengan cara yang salah. Tubuh nya yang tinggi dan langsing. Setiap adalah diet baginya. Karena lupa makan. Dia jadi kurus seperti ini.

Rose termenung, melamun di tempat nya. Dia merasa sangat lelah sekali setelah bergadang untuk menyelesaikan semua berangkas nya. Dia akan melanjutkan sekolah S2 nya. Mungkin akan selesai selama 3 tahun an. Dia adalah mahasiswi yang sangat cerdas sekali. Dia masuk ke top 10 mahasiswi yang sangat pintar.

Tapi apa gunanya semua itu?

Bila tidak ada orang tua yang memberikan support untuk nya. Dulu sih masih enak. Karena ada kakaknya yang selalu ada disisi nya. Memberikan semangat padanya dengan sangat tulus sekali. Tapi 5 bulan setelah kakaknya menikah...

Semuanya jadi berbeda sekali. Ini menyebalkan sekali, dia jadi tidak suka akan hal ini. Andai saja jika dia dilahirkan kembali tapi tidak dengan keluarga yang seperti ini. Mungkin kehidupan nya akan lebih nyaman sekali.

Apa dunia baginya? Tidak ada artinya. Dia bahkan bangun tidur dan makan hanya untuk menjadi seorang artis, penyanyi , dan seseorang yang terkenal.

Dengan jadi orang yang terkenal... Dia akan mendapatkan fans.

Dan fans akan membuat nya bahagia karena ada seseorang yang mencemaskan dirinya ini. Rose tersenyum lebar menatap lirik lagu yang dia buat 2 tahun yang lalu, saat dia putus dengan Erick. Pria brengsek yang tidak akan ia temui kembali.

Mantan yang paling berkesan sekali. Berkesan lucknut nya.

"Astaga... Aku melupakan suatu hal!" Teriaknya dengan mengecek kalungnya yang seolah hilang begitu saja. Biasanya ada di lehernya. Selalu stay disana. Tapi entah mengapa kali ini hilang.

Apa tertinggal di pasar? Atau mungkin di kelasnya?

Ah. Menyebalkan sekali. Kalung itu adalah satu satunya kalung yang selalu dia simpan sejak kelas 1 SMP. Alasan nya tidak terlalu dia ingat, bodoh sekali.

Hanya saja dia seolah memiliki tanggung jawab untuk menjaga kalung yang sepertinya berharga sekali ini baginya. Sudah 10 tahun lebih ada di lehernya ini.

Tidak ada yang bagus dalam kehidupan nya. Hanya tanda tanya besar yang tidak pernah ada jawaban nya. Bahkan kalung ini. Dia saja tidak ingat apa yang terjadi antara dirinya dengan kalung ini. Bahkan berkali kali dia pernah berpikir, mungkin saja dulu saat dia masih kecil dia pernah punya riwayat gagar otak. Atau mungkin amnesia karena sakit kepala yang tak tertahankan ini.

Rose terdiam. Dia begitu syok sekali mengetahui jika dia lupa meletakkan kalung itu di wastafel kampus nya.

Astaga! Dasar anak yang ceroboh.

.

.

.

Rose, tidak akan tau mungkin 1 tahun atau 2 tahun kedepan semua pertanyaan yang ada didalam kepala nya itu akan di jawab satu persatu oleh Tuhan. Dan semua rahasia akan mulai bermunculan membuat nya jadi merasa takut sekali akan hal ini. Apakah dia bisa menjadi seseorang yang kuat?

Dia yakin sekali jika hal ini tidak akan mudah padanya. Rahasia yang akan semakin hari semakin terbongkar. Perilaku kedua orang tuanya pada dunianya yang menyebalkan. Ini adalah sebuah hal yang tidak bisa dia diamkan begitu saja.

"Bu Yeppy! Aku harus pergi dulu. Bye!!" Teriak nya dengan sangat bersemangat sekali.

Sebenarnya dia panik. tapi dirinya itu tidak tau apa yang harus dilakukan hingga bisa se-panik ini.

Kehidupan nya tidak ada yang menarik. Selain berkuliah dia adalah seorang pekerja paruh. Jawaban nya adalah karena dia tidak ingin menggunakan uang orangtua nya sedikit pun. Karena dia tau jika ayah nya mendapatkan uang itu dengan cara yang sama sekali tidak benar.

Dia melakukan judi, dan taruhan yang konyol sekali hingga bisa melipatkan ganda uang-uang yang dia dapatkan. Ibunya mengeluarkan produk yang bagus sekali. Itu adalah salah satu skincare yang sangat menarik sekali untuk dicoba.

Dan menjadi perusahaan paling sukses di tahun 2019.

"Ada apa dengan neng Rose ini... Dia tampak panik sekali. Pasti ada yang tertinggal seperti biasanya...." Gerutu pembantu nya dengan tertawa tawa sendiri menatap majikan nya yang selalu saja aneh setiap paginya.

Rose menatap sekeliling rumah nya yang sangat kosong dan seolah-olah tidak ada orang nya sama sekali.

Dia merasa aneh saja untuk pertama kalinya masuk ke kelas kampus nya. Dia adalah orang yang mudah curiga. Dia sangat cantik sekali dengan rambut panjang nya yang selalu ia kuncir satu. Tidak ada yang menarik selain suara lembut dan indah nya itu. Dia adalah anak yang menyedihkan. Hanya itu saja.

Rose diam sejenak di tempat. Uh... Untung saja kalung nya masih ada ditempat nya itu. Jika tidak... Mungkin saja dia sudah kebingungan, akan mencari kemana lagi.

Setelah menatap kalung itu, memori demi memori juga mulai bermunculan. Dimulai dari dirinya yang tampak sangat menghipnotis sekali setelah dia sudah mencapai sekolah SMP. Semua nya terasa intens sekali berbeda nya.

Tidak ada rasa rasa senang dalam kehidupan nya itu. Semuanya adalah hitam dan putih yang terasa sama luar dan dalam.

Rose yang melihat nya merasa sangat bersalah sekali. Ini adalah kalung paling berkesan dalam kehidupan nya. Tidak ada hal hal yang bisa dia ucapkan. Selain diam dan menatap benda ini.

"Kalung dengan liontin emas bulat. Aku yakin ini adalah yang terpenting. Tapi... Aku tidak tau apa yang penting dari benda ini." Ucap nya dengan merasa sedikit kaku jadinya.

Memandang Lamat-lamat kalung itu membuat nya jadi luluh sekali entah mengapa. Rasanya lega, seolah ada seseorang yang membuatnya nyaman menatap nya terus terusan.

avataravatar
Next chapter