1 Prolog

Kota Seoul tengah di guyur hujan deras pagi ini. Namun semua itu tidak menyurutkan para warga Seoul untuk berhenti beraktivitas.

Sama seperti gadis yang satu ini. Namanya A Eum. Dia tampak sangat bersemangat hari ini berjalan menuju halte bus di bawah payung yang dia bawa. Senandung kecil keluar dari bibirnya yg merona pink. Keceriaannya berakhir setelah seseorang tanpa sengaja menabraknya hingga dia terjatuh di kubangan air.

Syok? tentu saja dia sangat syok. mengingat ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah pindah dari pedesaan jauh dari kota Seoul. Dalam beberapa menit A Eum tidak bisa berbuat apa-apa, dia tercengang sekaligus binggung, apa yang harus dia perbuat? seragamnya kini basah dan kotor, rambut panjangnya yang susah payah dia tata kini terlihat lepek dan basah. Dan lagi, orang yang menabraknya tadi pergi begitu saja tanpa minta maaf.

Dalam diam, A Eum menahan tangisnya. Dia segera beranjak dari tempatnya dan segera mencari tempat berteduh.

"Hari sial." gumamnya seraya menghapus air matanya yang tanpa dia sadari sudah meleleh menuruni pipinya.

A Eum menatap langit mendung sambil menghela nafas panjang. Dia tidak mungkin kembali pulang, mengingat dia sudah setengah perjalanan menuju halte.

"Bagaimana ini, aku tidak mungkin pergi sekolah dalam keadaan seperti ini."

Tanpa di sadari A Eum, sosok pria berjas hitam tengah memperhatikan dirinya. Ekspresi wajahnya terlihat dingin, namun sorotan matanya terlihat iba.

Manik matanya kini beralih ke pria berjas lainnya yang duduk di depan sambil mengumamkan sesuatu. Tak lama kemudian pria yang di depan mengeluarkan payung dan bergegas keluar dari mobil.

avataravatar