STREET

Namaku Street, Aku adalah anak pendiam namun pemimpi besar. Tentang pencarian jati diri, yang ujung ujungnya dikatakan menghayal. aku berusaha merakit masa depan sampai sampai aku tertidur tak tidur sadar tak sadar kecuali jika aku berbohong pada diri sendiri aku adalah anak yang penuh lelucon. Aku sudah dewasa umur 22 tahun, disitu saya mulai ingin serius dalam menjalani kehidupan ku. saya berkenalan dengan seoaran pelengkap hidupku . yaitu kekasih . aku memang bodoh tapi aku merasa lengkap jika bersanding bersamanya.

suatu kisah aku melihat kejadian tak terduga berkali kali bahkan jika benar akan terus terjadi. tentang sesuatu yang alami , menjangkelkan namun tetap menguatkan ku .belajar memahami adalah prinsip yang relevan bagiku . bahakan tidak ada sedikitpun rasa sakit itu aku merasa menjadi pria dewasa. tentang salah satu khayalanku aku selalu berharap aku adalah seorang yang sempurna . bagi orang orang itu memang mustahil tapi dengan membuktikan apa yang telah aku alami aku jadi merasa percaya .

melukiskan rasa itu yang aku lakukan untuk mengisi hari hariku. dengan apa yang telah aku lewati dari lahir sampai berumur 22, aku ingin melukiskan rasa yang telah aku miliki dan aku menemukan seorang yang telah ku sebut di awal aku merasa bahagia.