webnovel

bab 1: awal penciptaan

"Aduh.... Aku bosan hidup sendiri seperti ini. Tanpa ada apapun yang ada."

"Aku meminta sisi diriku untuk menciptakan sesuatu. Tapi gagal dan mengakibatkan ledakan metafisik."

"Ada apa dengan sisi diriku. Dia sepertinya tidak terlalu paham dengan apa yang ku inginkan."

"Ini sudah terlalu lama. Apakah sudah waktunya untuk memulai cerita? Atau haruskah aku menunggu lebih lama lagi? Terserah."

"Tapi, jika aku menunggu lebih lama lagi, maka semua ini tidak akan pernah dimulai. Sialan!"

"Sabar, sabar diriku. Ini baru permulaan, jangan marah dulu."

"Mungkin ini saatnya aku memulai ceritanya. Daripada harus menunggu lebih lama lagi. Nanti malah bosan pula. Hidup sendirian di sini."

"Kalau begitu aku akan mulai sajalah."

"Tapi, aku harus mulai dari mana dulu ya?"

"Itu benar-benar bodoh. Mengapa harus memikirkan semua ini jika aku tahu apa yang harus kulakukan dan apa yang akan terjadi jika aku melakukan hal tersebut."

"Sepertinya para pembaca bingung dengan konsep cerita ini."

"Yah, mau bagaimana lagi."

"Ini cukup untuk pembukaannya. Sekarang, saya akan memulai cerita ini."

Aku berdiri dan melihat kehampaan yang tak terbatas yang memiliki lapisan demi lapisan yang tak terhingga dan tidak ada ujungnya. Saya belum menciptakan satu pun alam semesta. Terutama karakter-karakter yang mengisi alam semesta itu.

"Jangan pernah bertanya kenapa aku menciptakan semua itu. Kalian semua tidak akan mengerti apa yang aku katakan nanti."

"Aku menciptakan semuanya bukan karena merasa bosan. Tapi, ada alasan mengapa aku menciptakan semua itu. Dan itu pasti akan mengubah kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan."

"Jadi, sekarang saya akan memutuskan mana yang akan saya buat terlebih dahulu."

Aku membuka penghalang antara kenyataan dan fiksi untuk memperluas kemungkinan.

"Dengan cara ini, aku putuskan, yang pertama yang akan saya buat adalah...karakter terlebih dahulu!"

"Karakter ini akan memiliki setengah kekuatan dari yang aku punya, dan akan menjadi yang tertinggi dan tak tertandingi di alam semesta mana pun."

Saya mengangkat tangan kanan dan mulai mengumpulkan semua energi esensial yang saya miliki. Energi ini bercampur dengan seluruh yang ada, baik dalam fiksi maupun kenyataan.

"Semuanya berjalan dengan baik. Dan proses pembuatannya akan segera selesai. Sepertinya aku harus melakukan itu untuk menyempurnakan ciptaaku."

Aku melepas bintang kuning di atas kepalaku, mengambil bintang tersebut lalu mengarahkannya ke ciptaaku. Seketika cahaya dari bintang bersinar terang. Cahaya itu menerangi kekosongan yang ada hingga ke lapisan demi lapisan di dalam lapisan yang tak ada habisnya.

"Dengan ini, ciptaanku akan menjadi sempurna. Keberadaannya sekarang akan mengubah kehampaan ini menjadi tempat yang bisa dihuni baik oleh kenyataan maupun fiksi."

Setelah proses selesai, terjadi ledakan yang dahsyat. Ledakan itu disebabkan oleh kehadirannya yang terlalu kuat sehingga membuat seluruh lapisan yang tak berbatas menjadi tidak stabil, sehingga terjadi ledakan akibat ketidakstabilan tersebut.

Setelah beberapa saat, ledakan selesai dan ciptaanku selesai.

"akhirnya! Aku telah menciptakan ciptaan yang benar-benar sempurna!"

"Sekarang, nama apa yang harus kuberikan padamu?"

"Hmm...."

"aha!"

"Bagaimana kalau...Unknown. Itu nama yang cocok untukmu."

Unknown: "itu, namaku?"

"ya. Namamu adalah Unknown."

Unknown: "Namaku adalah Unknown. Aku akan selalu mengingat nama itu."

"Sekarang, dengan adanya Unknown, aku bisa menciptakan alam semesta beserta isinya tanpa harus melakukannya sendiri."

Aku berjalan menuju pembatas kenyataan dan fiksi yang dipisahkan oleh sebuah gerbang. Di sana, aku mengajak Unknown untuk masuk ke dalam kekosongan yang belum terisi ini.

Dengan kunci bintang putih, saya membuka gerbangnya.

Gate: "Ya Tuhanku. Tampaknya Anda akan menciptakan kehidupan di kehampaan itu."

"seperti biasa. Kamu tahu apa yang akan aku lakukan. Door Of Me."

Door Of Me: "Aku hanyalah sebuah pintu yang tugasnya menjaga pembatas antara kenyataan dan fiksi. Aku tidak bisa melakukan itu tanpa kuasa Tuhanku yang maha besar."

Pintu terbuka. Sebelum masuk, aku memberi Unknown bintang biru untuk menyeimbangkan kekuatannya, dan membuat kekosongan tanpa batas ini menjadi stabil. Setelah itu, kami masuk ke dalam untuk memulai pembuatan.

Dalam kehampaan, Unknown melihat bahwa di dalam kehampaan ini tidak ada kehidupan atau benda.

Unknown: "Jadi, memang belum ada kehidupan yang tercipta di sini?"

"Ya. Aku belum membuat semuanya."

"Bukannya aku malas menciptakan semua ini. Tapi, aku punya alasan untuk itu semua. Karena itulah, aku ingin kamu yang menciptakan semua ini."

Unknown: "Aku mengerti."

Unknown melangkah maju dan berhenti di tengah kehampaan. Dia mulai berkreasi dengan melepaskan setengah dari kekuatan yang dimilikinya.

"Sepertinya ini akan menjadi awal dari semuanya. Tunggu dulu, bukannya aku awal dari semua ini. Sudahlah. Ngapain dipikirkan."

Beberapa detik setelah itu, Unknown siap menciptakan segalanya. Dia mulai menciptakan tingkatan Kosmologi.

Dengan bintang biru sebagai penyeimbangnya, Unknown menciptakan lingkaran kehidupan yang akan menjadi pusat dari semua kehidupan yang ada.

Semuanya mulai tercipta dari lapisan satu hingga tak terhingga di dalam lapisan tak terhingga dan seterusnya.

Hanya butuh beberapa detik, Unknown berhasil menciptakan segalanya beserta penghuninya.

"Wah. Aku tahu semua ini akan terjadi. Selamat untuk Unknown dan aku."

Unknown: "Terima kasih atas pujiannya, Tuan. Saya bisa melakukan ini karena tuan."

Kini, Unknown telah berhasil mengubah kehampaan menjadi tempat yang layak untuk ditinggali.

"Akhirnya. Tempat yang indah."

Unknown: "Sekarang, apa lagi yang harus saya lakukan, Tuan?"

"Untuk saat ini, sebaiknya kamu istirahat dulu. Aku yang urus sisanya."

Unknown: "jika itu keinginan anda tuan, saya akan menurutinya."

Unknown kembali ke tempat yang kubuat untuknya. Tempat yang keberadaannya mengalami transendensi karena aku menggunakan kekuatanku disana.

"Setelah ini, aku hanya perlu waktu untuk mempersiapkan segalanya. Jika saatnya tiba, aku akan melakukannya."

Aku pergi ke inti kehidupan dengan kecepatan yang tidak tertulis.

"Lebih baik berjalan dengan kecepatan yang tidak tertulis, daripada dengan kecepatan yang tidak relevan."

Bersambung.....

Next chapter