3 Ribut?~

Biru memasuki rumah dengan lesu. lelah sekali rasanya ia hari ini. bagaimana tidak? karna ulahnya dilapangan, ia harus di hukum membersihkan toilet dan perpustakaan. Ia pun memilih duduk di sofa ruang tamu.

"tumben kamu lesu gini? sakit?" Seorang perempuan menghampiri Biru dan menyentuh pundaknya.

Biru yang merasakan bahu nya disentuh, langsung menoleh. ternyata itu Rosa, Mama nya.

"loh? Mama dirumah?" Biru memperhatikan Mama nya yang memakai baju rumahan. padahal, tadi Mama nya itu buru buru berangkat ke butik. "Mama sakit?" Biru kembali bertanya.

Rosa tersenyum dan duduk disebelah Biru. Ia menepuk lengan seragam Biru yang sedikit kotor. "kotor banget. kamu habis guling-guling di mana, Biru?"

"masa Biru guling-guling di tanah sih, Mah." Biru mendengus mendengar perkataan Mama nya.

"ini kena debu, tadi Biru dihukum." Lanjutnya.

Rosa mengerutkan kening nya. "Kenapa? bikin ulah apa lagi kamu?" Rosa menatap anak bontotnya itu.

Biru menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "lupa PR, Mah hehe." Ia menatap Rosa dengan kikuk. "ini gara gara Shelly, Mah. kalau tadi dia ga rusuh, Buru selesai nyatet jawabannya."

"nyontek maksud kamu?" tanya Rosa dengan tatapan tidak percaya.

Biru meringis mendengarnya.

"Itu salah kamu, bukan salah Shelly. gimana sih kamu?" Rosa tidak habis fikir dengan jalan otak anaknya itu. "kamu sudah kelas 12, Biru" Rosa mengingatkan Biru. "harus belajar yang benar" lanjutnya.

Biru menundukkan kepala nya. Ia merasa tidak enak sama Mamah nya itu. "maaf, Mah."

"lain kali jangan diulang" Rosa kembali menepuk lengan seragam Biru yang kotor. "bersih-bersih, habis itu makan"

Biru tersenyum kearah Rosa. baginya, Rosa adalah malaikat tak bersayap. Biru pun berdiri dari duduknya. "Siap 86 komandan!" Biru berdiri tegak dan hormat kepada Rosa.

Rosa terkekeh melihat tingkah anaknya itu. mirip Papa nya.

"Biru ke kamar ya, Mah." Biru pamit dan bergegas naik ke lantai atas meninggalkan Rosa.

Biru pun masuk ke dalam kamar, dan langsung tiduran di kasur. lega rasanya pas punggung nya bertemu kasur. "posesif kamu yaa" Guman Biru

Ting..ting..ting

Biru pun mengambil ponselnya itu.

Bara : "WOYYY sepi amat kalian"

Rendy : "Bi, gimana rasanya dihukum 2 kali sekaligus? 🤣🤣"

Septian : "Rasanyaaaa, anjim banget. wkwkwk"

Sabiru : "bacot loe semua"

Rendy : "jadi ga kerumah lu?"

Bara : "Asikkk makan gratis dirumah biru!"

Septian : "otw"

Biru mendengus kesal melihat tingkah teman temannya itu. Ia pun memutuskan buat mandi sebelum mereka berempat datang kesini.

"Assalamualaikum, permisi pakeeetttt"

"woy misi woyyy"

"Biru abang dateng"

Rosa yang mendengar langsung beranjak dari sofa. Ia berjalan menuju pintu depan. siapa fikirannya.

"waalaikumsalam" Rosa membuka pintunya dengan lebar. Rosa tersenyum ketika tahu ternyata yang datang adalah sahabat-sahabat Biru. "kalian, ayo masuk."

Ke Empat cowok itu pun kaget saat tahu yang keluar adalah Rosa. mereka kira, Mama nya Biru masih ada di butik.

"eh ya ampun, maaf tante. kirain tante belum pulang" Septian meringis merasa tidak enak.

"eh anu, iya tante maaf"

Rosa tersenyum dan mempersilahkan mereka masuk kedalam. "loh, tidak apa. ayo masuk. Biru lagi mandi di kamarnya. langsung ke atas aja ya"

ke empat cowok itu pun masuk kedalam dan berpamitan untuk langsung ke kamar Biru. "tante, kita ke atas yaa" ujar Bara. mereka pun berlarian naik ke atas tangga.

setibanya dikamar Biru, mereka langsung duduk di sofa. sedangkan Bara, langsung tiduran di kasur. "ahhh adem"

Septian berdiri untuk mengambil minuman di kulkas Biru. "orang kaya, kulkas ada dikamar" ucap Septian saat membuka kulkas.

"AAAAAAA NGAPAIN KALIAN?! SIAPA YANG IZININ KALIAN MASUK? HAH?!" Biru histeris sendiri saat membuka pintu kamar mandi, dan mendapati ke empat temannya itu.

"kaget gue anjir" Rendy terlonjak kaget mendengar suara Biru.

Septian menaikan sebelah alisnya. "lebay" ia pun meminum minuman yang ia ambil tadi.

Biru berdecak dan mendekat ke mereka semua. "enak banget lo dateng dateng langsung minum" Biru menatap Septian.

Septian mengangkat bahu nya tanda tidak perduli. "jadi, mau kemana kita" tanya nya.

"siapa yang mau kemana?" Biru berbalik tanya.

Bara duduk dari posisi tidurnya. Ia mengambil minuman septian dan meminum nya. "Nyokap lu ga ke butik, Bi?" Bara menatap Biru.

Biru memakai baju nya, dan duduk di sofa. "Gue juga Ga tau. pas gue balik, udah dirumah." jawab Biru dengan memainkan ponselnya.

"PS aja yok" Rendy bangkit dari duduknya dan mengambil posisi duduk di dekat PS. "buru" pinta nya.

"CoffeShop yok" Biru mengajak teman temannya. karna, ia juga bosan dirumah. buat apa dirumah? hanya tiduran, makan, main PS.

"si anjirrr, baru juga gue nyalahin PS" Rendy pun menggerutu kesal.

Biru mengambil jaket, dan kunci mobilnya. "sapa mau ikut? buruu" Biru memainkan kunci mobilnya. dan bangun dari duduknya.

"ikut, Bi. tungguu" Seru mereka semua.

********

Shelly yang baru saja dari mall, ia memutuskan untuk istirahat. dan udah lama pula ia tidak ke CoffeShop. Shelly memasuki CoffeShop dan memilih bangku paling belakang. Ia duduk dan mengeluarkan handphone nya. tadi, ia meminta Callysta dan Shaquel untuk menyusul ya.

sambil menunggu teman dan pesanannya, ia mengeluarkan buku yang baru saja dibeli. Shelly memang sukà sekali membaca. baik novel dan yang lainnya. saat sedang asik membaca, ia pun teriak karna merasa kakinya seperti terinjak.

"Awwhh, kalau jalan tuh pakai mata kenapa sih? kaki udah diem gini, masih diinjak?!" Shelly memegang kakinya yang sakit. ia berbicara tanpa melihat siapa pelakunya.

"elo sih anjir, gembel lo dorong-dorong segala" Biru mengomel kepada temannya. "maaf, maaf. saya ga sengaja, mba." Biru meminta maaf karna merasa tidak enak.

"Mata lo di- Elo?!" Shelly terkejut saat mendongakan wajahnya. "lo lagi, lo lagi. bisa gak sih, sehari aja gak rusuh?!" ucap Shelly dengan kesal.

"dih, sempit amat dunia. ngapain lo disini?" Biru mengerutkan kening nya. "selo, marah-marah mulu lo" lanjutnya.

Septian langsung menengahi mereka. Ia tahu, mereka berdua tidak bisa begini terus. bisa bisa ada perang ke tiga. "udah udah, ayo Bi."

"sana huss huss" Shelly mengusir mereka dengan mengibaskan tangannya.

"yee nyolot banget lo, pendek." Biru menarik kecil rambut Shelly.

Shelly pub mengaduh karna tarikan dirambutnya. "BIRU!!! NGESELIN BANGET SIH?!" Shelly berteriak kesal.

Biru yang sudah tau akan hal itu, langsung ancang-ancang untuk berlari. "AAAAAA ADA KERDIL NGAMUK" Biru berlari sambil teriak-teriak tidak jelas.

Shelly yang mendengar itu, langsung berdiri dan mengejar Biru. "Biru sialan!!"

Alhasil, mereka berdua menjadi pusat perhatian semua pengunjung CoffeShop

Septian, Bara, Rendy melongo melihat mereka berdua. refleks, mereka bertiga mundur.

"bukan temen gue"

"Gue ga kenal mereka"

"bukan temen gue juga"

Mereka bertiga kompak duduk menjauh dan melihat mereka dari jauh.

********

avataravatar