webnovel

STEVIANI ( Bahasa Indonesia )

Pernah dengar, jangan menilai buku dari covernya ?. Cinta bisa dibilang rumit. Saking rumitnya kita bisa hubungkan segala sesuatu hal didunia ini dengan cinta. seperti perkataan tadi yang berlaku pada Mars, mahasiswa yang mempunyai pujaan banyak dari orang - orang. Bukan karena karya atau yang lainya. Tapi karena aura gelapnya yang sukses menundukan ratusan siswa. biar kuperkenalkan satu tokoh yang menjadi tokoh utama kita kali ini. Steviani. atau yang biasa dipanggil Ani. Ya, aku juga berpikir sama. Namanya terlalu singkat. Adakah yang berkata, jangan menilai buku dari judulnya ?. Tapi begitulah cinta. Tak bisa ditepis, hanya bisa dialiri suka dan duka. gadis bernama asing ini merupakan kebalikan dari Mars Dialfano. Gadis pendek bergingsul ini selalu menebarkan manis senyumannya kepada orang - orang. Walau tak ada yang membalas, tapi kebiasaan tetaplah kebiasaan. Biar kutanya kembali. Ingat sifat dasar magnet ?. jika kutubnya saling berlawanan maka akan saling tarik menarik. Tapi jika kutubnya sama, maka mereka akan saling mendorong. sepertinya Ani dan Mars telah menelan magnet dengan kutub berbeda kala itu. entah apa yang akan terjadi selanjutnya. ketika semua orang benar - benar menganggap mereka berdua telah berpacaran. sejujurnya Ani, si anak berotak cerdas itu sungkan untuk mengakui perasaannya. Bisa - bisa sirna impiannya.

Naufal_Res · Teen
Not enough ratings
8 Chs

Prolog

Ani sibuk menghitung buku paket ditanganya. Ia berangkat lebih awal pagi ini, mengingat jadwal piketnya untuk mengambil buku diperpus. Saat Aldo, kakak Ani sudah meninggalkanya ia langsung mampir ke perpus lengkap dengan tas merah muda nya yang masih setia pada pundaknya.

Cewek bergingsul itu bahkan tak pernah lepas dari warna merah muda. Kalau boleh dilihat, kamar nya 

berwarnakan merah muda sebagai warna utama.

Ani memang terlihat tak dapat diganggu saat menghitung buku. Tapi bukan berarti dirinya sungkan untuk menyisahkan beberapa detik untuk sesekali melirik jalan. Tapi tidak bagi lelaki yang menubruknya dengan tanpa rasa bersalah itu.

Langkah Mars terhenti ketika telinganya menangkap sebuah suara perempuan. Suar ringkihan dari seseorang. Dan hanya suara.

Ani terjatuh, melirik bukunya yang bertebaran dilantai. Ia berdiri dengan darah mendidih.

Mars yang baru saja mendapati keberadaan cewek itu, mengarahkan manik matanya dari ujung kaki hingga ujung kepala Ani.

Sukses memunculkan kerutan pada dahi Mars.

"Kenapa ?" Tanya Ani dengan ketus.

"Gue pendek ?. Yang penting punya mata !" Sindir Ani yang sukses membuat dengusan dan senyum kecil keluar dari raut datar Mars.

Ani memang butuh sedikit mendongakan kepalanya untuk dapat menatap Mars, cowok nakal dengan ketenaran nya di SMA ini.

Kabar terakhir yang Ani dengar sekitar 1 hari yang lalu. Cowok bernama Mars Dialfano telah membuat babak belur Setya, ketua osis yang sering melaporkan Mars dan kawanya ketika bolos atau merokok. 

"Gue gak ada waktu,"

Ani langsung meninggalkan Mars tanpa menghiraukannya sedikitpun. Mengingat ia hanya membuang waktu jika biacara dengan orang seperti didepannya ini.

Mars hanya menatap tas pink Ani yang mulai menjauh di koridor sekolah. Melewati deretan loker dan beberapa kelas.

*****

Terimakasih udah mau baca prolognya...

Nantikan bab 1 dan seterusnya yaa....

Jangan lupa vote biar tambah semangatt !!

Mungkin aku akan upload cerita pendek - pendek aja. Karena tugas sekolah juga masih numpukk😅

*thanks for reading. don't forget to vote !