1 Bab 1

*BAB 1*

Di kamar mewah ini yang di dominasi oleh warna putih serta wangi vanilla terdapat seorang gadis yang masih meringkuk di atas ranjang king size miliknya, entah pukul berapa ia baru memejamkan matanya hingga kini saat matahari sudah berada di atas kepala gadis itu masih setia meringkuk dan masih memejamkan kedua matanya, memperlihatkan bulu matanya yang lentik secara alami.

Gadis itu bernama Violette, umurnya baru menginjak 19tahun dan ia menjadi salah satu mahasiswi terpintar di salah satu perguruan tinggi di kota ini. Tidak hanya terkenal akan kepintarannya saja tapi Violette juga di kenal dengan gadis yang memiliki wajah yang sangat cantik. Orang orang terdekatnya biasanya akan memanggil Violette hanya dengan V saja, karena jika harus memanggil dengan nama aslinya bukankah terlalu panjang, jadi untuk mempersingkat waktu V menjadi nama pendeknya.

"Tok. . Tok. . " Suara ketukan pintu yang berasal dari luar kamar ini.

"Tok. . Tok. . " Suara itu kembali terdengar sehingga membuat tidur nyenyak Violette terganggu.

"Argh sial, menganggu saja." Gerutu Violette, ia kesal karena ada seseorang yang menggangu waktu berharganya untuk tidur.

Meski ia merasa kesal namun Violette tetap berjalan ke arah pintu kamarnya sembari menghentak-hentakkan kakinya dengan perasaan kesal. Bahkan ia tidak memperbaiki penampilannya terlebih dahulu. Lagipula siapa yang akan mengomentari penampilan Violette, saat bangun tidur pun ia masih terlihat cantik. Karena Violette hanya tinggal bersama dengan Daddy dan Mommy nya saja di mansion besar ini, di temani oleh para pelayan beserta anak buah Daddy nya.

Dengan langkah kaki yang berat, Violette berjalan menuju pintu kamarnya. Kemudian membukanya secara perlahan, dan melihat siapakah yang sudah berani mengganggu mimpi indahnya di siang hari ini.

"Ceklek. . " Violette berhasil membuka pintu kamarnya dan mendorongnya secara perlahan, sehingga ia dapat melihat seorang wanita cantik yang sangat mirip dengan dirinya. Siapa lagi jika bukan Annita Hill Hampton atau Mommy dari Violette.

"V, apa kau baru saja bangun sayang?". Tanya Annita dengan memandangi wajah bantal Violette, tidak hanya itu, penampilan Violette pun terlihat berantakan.

"Dan mommy menganggu tidur indahku." Balas Violette, berjalan memasuki kamarnya kembali kemudian di susul oleh Annita.

"Kau seharusnya bangun lebih awal sayang, dan kita bisa sarapan bersama dengan Daddy." Mereka kini duduk di atas sofa empuk yang ada di kamar Violette.

Kamar ini sangat luas, terdapat ruang santai, ruang belajar atau kerja milik Violette, hingga memiliki walk in closet yang sangat mewah serta luas.

"Aku lelah Mom." Violette berkata jujur, karena tadi malam ia harus bergadang untuk menyelesaikan tugas tugasnya yang sudah menumpuk. Mudah bagi Violette untuk mengerjakan itu semua dalam waktu satu malam, karena Violette adalah gadis yang pintar. Bahkan ia memiliki lemari kaca yang berisi piala serta piagam yang ia dapatkan sedari elementary school hingga saat ini, bukan hanya dalam akademik saja, namun Violette juga mendapatkan piala dalam bidang non akademik.

"Jangan terlalu lelah sayang, Mommy tidak ingin kau sakit jika terus belajar dengan giat seperti ini.'' Ceramah Annita, ia sangat senang memiliki seoray putri yang sangat pintar dan giat belajar. Namun terkadang Annita harus lebih mengawasi Violette, karena gadis itu akan menghabiskan waktunya untuk duduk di depan meja belajarnya.

"Ah tidak mungkin mom." Meski berkata begitu, terkadang Violette juga sering mengeluh manja kepada mommynya, mungkin karena ia lelah duduk dan berhadapan dengan layar MacBook miliknya.

Annita mengusap puncak kepala Violette dengan sangat lembut, ia sangat menyayangi gadis yang duduk di sebelah dirinya. Violette adalah putri tunggal Annita, wajar saja jika Annita sangat memanjakan putri semata wayangnya itu. Meski begitu, tidak membuat Violette terus bergantung kepada mommynya ataupun selalu bersikap manja. Sifat dan perilaku Violette sangat mandiri dan dewasa, sesuai dengan usianya kini. Ia tumbuh menjadi anak yang baik dan rendah hati.

"Oh ya, tumben sekali Mommy mengetuk pintu kamar ku di siang hari seperti ini."

"Bukankah seharusnya Mommy berada di kantor bersama dengan Daddy?" Tanya Violette, seharusnya kedua orang tuanya berada di kantor. Lagipula ini juga bukan hari libur bagi mereka. Tapi anehnya kenapa Annita masih berada di mansion. Annita bukannya tidak pernah membangunkan ataupun bercengkrama bersama dengan Violette, namun Violette merasa aneh karena ini masih jam kerja mommynya.

"Ada yang ingin Mommy bicarakan kepadamu sayang." Jawab Annita, sehingga membuat Violette yang mendengar jawabannya menoleh seketika dengan raut wajah bertanya-tanya.

"Ada apa mom?" Violette mengangkat salah satu alisnya, ia menjadi penasaran apa yang ingin di katakan oleh mommynya. Tapi entah kenapa jantung Violette berdebar lebih cepat dari beberapa detik yang lalu.

"Mommy dan Daddy akan pergi mengunjungi saudara laki-laki mu, Xander." Annita menjawabnya dengan hati berat, ada sesuatu yang harus ia selesaikan bersama dengan suami tercintanya dan juga anak laki-lakinya yang tinggal di luar negeri. Sudah bertahun-tahun Xander tidak menginjakkan kakinya di mansion ini. Oleh karena itu, Annita mengajak Jimmy untuk mengunjungi Xander, membujuk agar Xander ingin kembali menginjakkan kaki di mansion ini. Jimmy Hill Hampton, suami Annita sekaligus Daddy bagi dua orang yang sangat tampan dan cantik.

"Kapan Mommy dan Daddy akan pergi mengunjunginya?" Jujur saja setelah mendengar jawaban dari mommynya, Violette merasa bahagia bahkan ia tak segan segan memperlihatkan senyum manisnya. Sudah sangat lama sekali ia tidak bertemu dengan saudara laki-laki nya itu. Mungkin terakhir kali mereka bertemu ketika usia Violette tujuh tahun. Dan setelah itu ia sama sekali tidak pernah bertemu dengan Xander.

Sebenarnya Violette menyimpan banyak sekali pertanyaan, kenapa Xander tidak tinggal di mansion ini, bahkan sedari kecil Violette seperti anak tunggal bagi pasangan Jimmy dan Annita. Sedari kecil Jimmy dan Annita mengatakan jika dirinya memiliki saudara laki-laki, namun keduanya harus hidup terpisah dengan alasan yang tidak Violette ketahui hingga detik ini.

Violet pertama kali bertemu dengan Xander saat merayakan ulang tahunnya ke tujuh tahun, dan hari itu juga adalah pertemuan terakhirnya bersama dengan Xander. Meski usianya masih sangat belia, namun Violette sudah bisa mengagumi ketampanan seorang Xander Hill Hampton. Usia keduanya terpaut sepuluh tahun, jadi ketika Violette berusia tujuh tahun, saat itu usia Xander adalah tujuh belas tahun.

"Sore ini, V." Jawab Annita, kedengarannya memang sangat terburu-buru.

Violette sudah biasa di tinggal kedua orang tuanya untuk melakukan perjalanan bisnis keluar negeri hingga berhari-hari bahkan pernah orang tuanya berada di luar negeri lebih dari satu bulan lamanya. Hanya pelayan lah yang menemani kesendirian Violette di mansion. Namun Violette juga sudah menganggap pelayan itu seperti keluarganya sendiri, karena sedari bayi Violette sudah di asuh oleh pelayan itu.

avataravatar
Next chapter