1 hujan

Kali ini aku merasa aneh dengan suasana ini...

Memang sudah lama aku tidak merasakan hal ini..

Dan benar-benar membuatku tak mengerti ada apa dengan hati ini...

Kulihat dari jendela bening jauh dari jangkauan ku...

Hujan..

Melihat hujan membuatku mengingat kenangan yang seharus nya sudah kubuang jauh selama ini.

Ini sudah terlalu lama jika untuk mengingat nya...

Bayangkan ini sudah 6 tahun berlalu semenjak hari itu...

Aku selalu berdoa untuk tidak lagi dipertemukan dengan nya...

Sudah cukup apa yang ia lakukan terhadapnya selama ini.

Dan sebuah suara membuatku mengalihkan pandangan ku.

"Oh, ya semua nya udah ok belum..?"

"Tentang...?"

"Toko bakery cake lo ke 2."

"Oh, tentang itu..."

"Semuanya sebenarnya udah siap dan tinggal rekrut pegawai dan yang laiin nya.." ucap ku sambil mengaduk air berwana coklat dalam gelas kaca yang dingin tercampur es.

"Berarti tinggal open doang..."

"Ya sepertinya .."

"Dan lo ngadain syukuran nya barengan hari ulang tahun twins dong...?"

"Hmmm...kayak nya gak bisa dan perayaan itu soal bisnis dan kalo soal ulangtahun anak gue itu beda.."

"Dan..."

"Gue ngerayain 2 kali..."

"Maksudnya..?"

"Gue pastinya ngerayain lah dan itu sore ajh. lo tahu kan gue lumayan sibuk..?"

"Ya, sih lo bener.."ucap lawan bicara nya.

"Dan tampilan bakery cake lo kali ini cakep banget. Pas sama interior nya..."

"Ia lah kan gue juga belajar biar semua yang belanja dan yang beli kue gue bisa nyaman.."

"Itu nama nya strategi pemasaran lola.."

"Yaudah deh yang mulai pinter..."

"Emang dari dulu gue kagak pinter apah...?"pamer vania.

"Lo pinter tapi ada begoknya juga.." jawab lola membuat vania sedikit marah kepada lola.

"Sejak kapan gue begok hah..?" "Sejak lo hamil dan ngelahirin twins tanpa tanggung jawab papahnya..." ucapan lola membuat vania seketika membeku.

"Kenapa lo ungkit masalah itu..?"

"Gak gue hanya ngerasa ada yang lo sembunyiin dari gue..."

"Apa yang gue sembunyiin..? Gak ada lagi gue udah jujur banget sama lo karena lo itu sahabat gue.." ucap vania menahan tangis..

"Ok, gue salah buat lo nangis dan ungkit masalah ini.And I'm sorry vania. Lo tahu kan gue itu pengen tahu banget.siapa bokapnya twins." ucap membuat vania tetap diam.

"Ok, gue gak akan ungkit soal ini lagi. jadi please jangan nangis lagi. nanti kalo twins ngeliat lo nangis brabe bisa di boom banyak pertanyaan gue..."

Perlahan-lahan isakan tangis vania mereda dan pass sekali si twins sudah pulang dari taman kanak-kanak nya..

"hi, momy i'm home.."ucap anak vania yang perempuan..

"Momy daniel pulang..."ucap lagi anak vania yang laki-laki..

Dan yang anak perempuan nya pun memeluk vania dengan erat.

Memang anak perempuan nya seperti itu..

Sedangkan anak nya yang pria hanya menyalam nya dan begitu saja...

Anak tampan nya sangat mirip dengan pria itu...

Setelah lama berpelukan dengan anak perempuan nya.

Tiba-tiba anak tampan nya berkata..

"Momy, nangis..?"tanya anak tampannya.

"Hah...momy nangis"ucapnya anak perempuan nya sambil menelusuri wajah vania.

"Hemm, gak kok daniel.Momy kepanasan jadi keringet nya jatuh dan mengalir ke mata.."

"Masasih..."ucap anak tampan nya penuh selidik.

"Ish..kakak gak pernah peka nya terhadap semuanya..Ruangan ini emang panas. Kakak gak ngerasa apa..?"

"Gak kok.."ucap anak tampan nya sambil menghendikk kedua pundak nya.

"Iya ka daniel.."

"Kamu berisik vanesa..?"ucap daniel sambil menutup mulut vanesa.

"Ish ...bau tau tangan ka daniel.." ucap anak perempuan nya dengan lucu.

Interaksi kedua anak kembarnya. Membuat ia yakin dan sangat bahagia telah melahirkan mereka berdua tanpa tanggung jawab orang itu.

"Sudah...sudah..kalian bedua gak boleh bertengkar sekarang kalian berdua minta maaf dan berbaikan.!" perintah vania terhadap twins.

"Tahu nih.. tante dengar kalian berdua bertengkar ajh bikin kepala mau pusing. Apalagi nanti tante yang jagain kalian mungkin kuping tante akan meledak dan hancur."

"Yaudah vanesaa minta maaf.."

"Ya.."

"Lihat kan mom.. bang daniel kayak gitu.." adu vanessa kepada vania.

"Daniel gak boleh..."larang ku kepadanya.

"Iya adikku paling cantik. Abang yang tampan ini akan maafkan ok selesai kan.."

"Iya... makasih abang tampan"

"Karena kalian sudah berbaikan. Bawa tas kalian dan kita akan pulang kerumah..."

Dan mereka berempat pun keluar dari ruang vania di dalam bakery cakenya.

avataravatar
Next chapter