4 Ternyata Pergi Ke Dunia Manusia Tidak Seburuk Yang Kuduga

"Aku duluan ya. Ngomong-ngomong orang tuamu mana? Kamu kemari bersamanya, kan?"tanya Kate saat dia dan Allen kini berada di depan ruang guru. Kate celingak celinguk mencari seseorang yang mungkin menunggu Allen di depan ruang guru.

"Orang tua? Oh, aku kemari bersama kakakku. Mungkin dia berada di dalam atau lagi jalan jalan"ucap Allen sambil mencoba ikut celingak celinguk mencari kakaknya yang sebenarnya adalah gurunya di dunia sihir.

"Oh, kalau begitu aku duluan ya. Sampai ketemu nanti"ucap Kate kemudian masuk ke dalam ruangan yang pintunya secara otomatis terbuka. Allen memilih untuk bersandar di koridor sekolah dan menggunakan PsyCall sesuai kesepakatannya dengan Winda.

"Summon, PsyCell" ucap Allen pelan sambil melirik kekanan dan kekiri takut ketahuan dan mengangkat telapak tangannya sejajar dengan dadanya. Tak lama kemudian di atas telapak tangannya muncul sebuah lingkaran sihir. Tiba-tiba di atas telapak tangannya muncul sebuah alat mirip earphone. Alat tersebut berwarna putih, memiliki titik kecil di sampingnya sebagai penanda indikator lampu tapi hanya memiliki satu penutup telinga dan tanpa kabel.. Dia kemudian mengambil penutup telinga itu dan memasangkannya di telinganya.

"PsyCall ON"ucapnya pelan. Setelah itu titik kecil di alat itu menyala berwarna hijau dan di depan mata Allen muncul sebuah layar yang berisi nama nama yang dikenalnya. Dia menyentuh layar di depannya dengan telunjuknya dan ditarik kebawah untuk mencari nama Miss Winda. Pada saat nama Miss Winda muncul, dia melihat disamping kiri nama Miss Winda terdapat lampu hijau pertanda bisa dihubungi, berbeda dengan yang lain lampu mereka tak bisa dihubungi.

"07 disini"ucap Allen dalam hati. Dia sama sekali tak bersuara dengan mulutnya namun panggilannya itu bisa didengar oleh Miss Winda.

"oh, Allen"terdengar suara seseorang jauh disana. Allen tersenyum, PsyCall ternyata berhasil.

"Aku sudah berada di depan kantor, Miss dimana?"

"Bukankah sudah kukatakan jangan memanggilku Miss? Panggil aku kakak. Cobalah membuatmu terbiasa akan hal itu. Aku baru memasuki Lift, tadi aku sedikit mencari informasi" Tak lama kemudian, Lift di depan Allen terbuka dan muncullah seseorang yang baru saja melakukan percakapan dengan dirinya.

"PsyCall OFF"ucap Allen dan Winda bersamaan setelah itu alat di telinga mereka menghilang juga layar dihadapan mereka masing masing yang hanya bisa dilihat oleh mereka sendiri kalau menggunakan PsyCall.

"Jadi, apa yang kakak dapatkan?'tanya Allen mulai membiasakan diri memanggil Winda dengan sebutan kakak, bukan Miss.

"Sekolah ini sungguh hebat. Kelasnya dibagi menjadi Normal Class dan High Class ter..."belum selesai menjelaskan lagi. Allen langsung memotongnya.

"Aku sudah tahu hal itu. Aku bahkan tahu seragam sekolah ini ada tiga, seragam putih abu abu, seragam biru, dan seragam biru tua untuk OSIS"kata-kata Allen barusan membuat Winda tersenyum.

"Bagus, jadi kenapa kamu masih memakai seragam Normal Class itu?"tanya Winda membuat Allen kebingungan.

"Begini, kamu bisa menggunakan sihir Change,kan? Aku yakin sekali melihat model seragam itu kamu bisa mengikutinya. Jadi tunggu apa lagi?"jelas Winda namun masih membuat Allen bingung.

"Maksudnya? Aku tidak masuk Normal Class? Kalau begitu kenapa aku menggunakan seragam Normal Class?"tanya Allen yang masih jelas bingung.

"Putih abu abu adalah seragam kebanyakan sekolah di negara ini. Jadi aku menggunakan seragam itu untuk kamu masuk disini.Tapi ayolah, kamu tahu, di Sparkle Gold Academy kamu adalah siswa terpopuler sementara aku Miss terpopuler, jadi kenapa kita tidak berusaha menjadi populer di dunia manusia? Ayo cepat, segera ubah penampilanmu memakai seragam High Class" ucap Winda bersemangat, sepertinya dia merindukan orang orang yang selalu menyanjungnya.

"Sepertinya aku ingin masuk di Normal Class" Winda menatapnya dengan tatapan bingung.

"Kenapa?"

"Tidak ada alasan khusus. Kapan aku bisa masuk sekolah?" Tanya Allen mengalihkan topik pembicaraan. Sejak kejadian di cafetaria tadi membuat Allen yakin bahwa dirinya memang lebih cocok untuk masuk di Normal Class daripada harus bertemu dengan orang-orang yang berada di High Class yang meninggalkan kesan buruk pada pertemuan mereka.

"Kamu bisa masuk sekolah besok. Aku juga sudah bisa mengajar besok. Ayo kita kembali, masih banyak hal yang harus kita persiapkan" Jelas Winda kemudian bersama dengan Allen keduanya menuju lift untuk pulang.

Tanpa mereka berdua sadari, percakapan mereka sejak tadi di depan kantor kepala sekolah didengar oleh seseorang.

"Menarik. Sepertinya orang-orang dari Sparkle Gold Academy juga berada di sini. Ternyata pergi ke dunia manusia tidaklah seburuk yang kuduga" Batin seseorang yang melihat Winda dan Allen berjalan menuju lift. Orang itu tersenyum sinis

***

"Sekarang kita harus apa?" Tanya Allen ketika mereka sudah berada di depan gerbang sekolah.

"Saat ini kita balik ke hotel dulu dan mencoba mengumpulkan informasi tentang apa saja yang kita butuhkan. Oh iya, mulai sekarang kita coba terbiasakan untuk tidak menggunakan sihir teleportasi lagi. Jadi sekarang kita harus memesan taksi" Jelas Winda kemudian berjalan ke arah jalan raya. Gerbang depan SMA Teitan memang tidak berada langsung di depan jalan raya, gerbang sekolah itu berhadapan dengan sebuah gang. Mereka harus berjalan beberapa langkah ke arah kanan untuk sampai di jalan raya

"Memang kakak punya uang? Atau mau menggunakan Love Spell lagi?" tanya Allen yang jelas sedikit tidak nyaman dengan tingkah Winda.

"Oh tenang saja, aku tadi mendapatkan sedikit uang" Senyum Winda mengingat kembali apa yang dilakukannya setelah berpisah dengan Allen. Allen hanya diam saja dan mengikuti Winda

***

Sementara itu, di dunia sihir...

"Kita harus bekerja lebih ekstra agar portal ini bisa diperbaiki lebih cepat. Panggilkan 08, 09 dan 10"ucap Mister Chairman memerintahkan anak buahnya untuk memanggil 3 penyihir dibawah 07 atau Allen.

"Baik"ucap salah satu guru kemudian mencari 08, 09 dan 10.

Tiba tiba dihadapan semua orang yang sedang berusaha memperbaiki portal dengan kekuatan sihir masing masing, muncul sebuah cahaya putih menandakan kedatangan seorang tamu istimewa.

"Hello Mister Chairman Sparkle Gold"ucap seseorang berjubah putih dengan sopan. Mister Chairman menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Apakah academy kami membuat kesalahan di pemerintahan dunia sihir?"tanya Mister Chairman yang masih bingung akan kedatangan prajurit pemerintahan dunia sihir.

"Mungkin iya, mungkin tidak. Anda diundang ke kantor pusat untuk membicarakan kasus Sparkle 07. Bisakah anda ikut dengan saya?"tanya Prajurit itu. Mister Chairman pun berpikir, bagaimana bisa pemerintah dunia tahu anak didiknya menghilang? Apakah sebegitu hebatnya anak didiknya itu sehingga menjadi sorotan pemerintahan dunia?

"Baiklah"ucap Mister Chairman kemudian dia memegang tangan prajurit itu dan prajurit itu menyebutkan sebuah mantra transportasi, tak lama kemudian keduanya berada di sebuah gedung pemerintahan dunia sihir.

***

"Jadi apa yang menyebabkan saya diundang kemari?"tanya Mister chairman yang kini duduk disebuah kursi dan di depannya terdapat sebuah meja dan kursi yang lebih tinggi posisinya. Ya, layaknya sedang disidang.

"Kami mendapatkan informasi bahwa Sparkle 07 dan Winda berada di dunia manusia? Apakah itu benar?"tanya orang di depannya yang merupakan kepala pemerintahan dunia sihir.

"Ya, benar. 07 ditugaskan untuk menyelidiki Phantom 07. Namun, ternyata lawannya menggunakan sihir terlarang sehingga 07 dikirimkan ke neraka tapi siapa yang menyangka anak didik saya malah kini berada di dunia manusia? Dan kebetulan portal dunia manusia sedang terbuka jadi saya mengirimkan seorang guru dari academy untuk membimbing 07 saat berada di dunia manusia."jelas Mister Chairman.

"Tapi apakah anda tahu pergi ke dunia manusia merupakan sebuah hukuman?"

"Saya menyadari hal tersebut. Tapi saya tetap akan mengirimkan seseorang karena menurut saya itu lebih baik daripada membiarkan 07 berada di dunia manusia sendirian tanpa arah"bela Mister Chairman mulai emosi.

"Haha, maaf, saya hanya ingin sedikit bercanda dengan anda, ehem"ucap kepala pemerintah itu kini mulai serius.

"Sebenarnya, portal ke dunia manusia terbuka akibat ulah Phantom Lord, mereka mengirimkan Phantom 03 ke dunia manusia untuk mencari anaknya Gabriel.."

"Anaknya Gabriel? Sebentar, Gabriel memiliki anak?

"Ya, anaknya Gabriel. Dulu Gabriel ternyata memiliki hubungan dengan manusia dan tanpa sepengetahuan kita, sewaktu Gabriel dieksekusi ternyata perempuan manusia itu sedang mengandung anaknya. Kami pemerintah dunia baru mengetahui hal ini"

"Jadi apa alasan Phantom untuk mengejar anaknya Gabriel sampai harus ke dunia manusia? Dan apa hubungannya dengan Sparkle Gold?"

"Menurut informasi yang saya dapat, anaknya Gabriel memiliki mata yang kebal terhadap segala macam sihir. Intinya matanya itu bisa mematahkan semua sihir yang ada. Identitas anaknya masih tidak diketahui. Saya memanggil anda karena dua anggota Sparkle Gold yaitu Sparkle 7 dan Winda berada di dunia manusia. Saya, kepala pemerintah dunia sihir memberikan misi S+ kepada Sparkle Gold : Sparkle 07 dan Winda harus mencari identitas anak Gabriel dan melindunginya dari Phantom 03. Bagaimana?"

"Tapi kami tidak bisa menggunakan PsyCall kepada Winda maupun 07"ucap Mister Chairman setelah terdiam sejenak, berusaha memproses informasi mengejutkan yang dia terima.

"Hal tersebut serahkan saja pada kami. Jadi bagaimana Chairman Sparkle Gold, apakah kalian mau menerima misi S+ ini?" Mister Chairman pun akhirnya mengangguk.

***

Allen dan WInda kembali ke hotel mereka untuk membahas kembali bagaimana kelangsungan hidup mereka di dunia manusia. Bagaimana pun mereka tidak bisa tinggal di hotel untuk selamanya.

"Kendala pertama kita saat ini adalah uang. Menurutmu bagaimana kita harus mencari uang?" Tanya Winda sambil duduk di kasur tempat dia tidur semalam dan memandang Allen yang juga duduk di atas kasur.

Allen terdiam sejenak dan berpikir sebelum akhirnya berkata "Apakah sihir Change memiliki durasi waktu?

"Sepertinya tidak, maksudmu cara kita mendapatkan uang dengan menggunakan sihir Change?" tanya Winda. Allen mengangguk, sepertinya itu satu-satunya cara bagi mereka untuk mendapatkan uang dan kebutuhan lainnya.

"Aku sudah mencari rumah baru yang cocok untuk kita. Bagaimana pun sekarang kamu akan mulai bersekolah dan menurut buku dari Mister Grey kita harus mencari sebuah rumah sebagai tempat tinggal"

avataravatar
Next chapter