1 BAB 1 - SEJARAH BERDIRINYA ALIANSI BIMA SAKTI

Pada awal abad ke-22 masehi, Bumi mengalami krisis kelangkaan Sumber Daya Alam yang cukup parah. Kelaparan terjadi di mana-mana, angka kematian sudah tidak terhitung jumlahnya. Banyak alat transportasi yang tidak bisa digunakan karena langkanya bahan bakar, pabrik-pabrik banyak yang berhenti beroperasi karena kekurangan bahan mentah, kekacauan sering terjadi dimana-mana. Hal tersebut menyebabkan manusia saling berebut sumber daya alam demi bertahan hidup. Berbagai macam cara mereka gunakan untuk mendapatkan sumber daya alam yang mereka inginkan. Mencari, memonopoli pasar dagang, merampok bahkan yang lebih mengerikan tidak segan-segan bagi yang kuat untuk menjajah yang lemah demi mendapatkan sumber daya alam-Nya. Perang antar negara tidak bisa dihindari demi sumber daya alam. Pada saat itu, yang kuat memulai penjajahan, merampas dan memonopoli sumber daya alam dari yang lemah. Sementara yang lemah hanya bisa pasrah dan menuruti permintaan yang kuat. Bagi yang menurut bisa hidup dengan penderitaan, yang menolak dibinasakan, yang memberontak memulai perlawanan.

Hingga pada pertengahan abad ke-22 masehi, banyak negara di berbagai benua hancur dan menjadi milik mereka yang kuat. Sementara yang kuat dengan yang kuat melilih beraliansi untuk tetap bisa mengendalikan yang lemah. Pro dan kontra sering terjadi, meskipun mereka kuat tetapi jalan pikiran mereka tidak selalu sama, yang pada akhirnya memisahkan diri membuat aliansi baru. Meskipun berbeda aliansi, tidak menimbulkan banyak masalah diantara mereka malah mereka sepakat membuat perjanjian perdamaian. Tapi, pada akhirnya tetap saja, manusia tidak bisa keluar dari krisis. Semua usaha yang mereka lakukan hanya bisa memperburuk keadaan.

Demi sumber daya alam baru, setiap aliansi di Bumi mulai membangun kembali kekuatan militer baru mereka yang disebut Fleet/Armada Kapal sebagai kekuatan militer nasional mereka. Dengan sumber daya alam yang tersisa dan kekuatan militer baru, mereka berencana untuk pergi ke ruang angkasa dan imigrasi ke Planet lain, serta akan melakukan penjelajahan Ruang Angkasa, dengan harapan mereka dapat menemukan sumber daya alam yang baru di Planet lain dan bisa digunakan oleh manusia untuk bertahan hidup layaknya sumber daya alam di Planet Bumi.

Karena rencana tersebut memiliki resiko yang sangat berbahaya, aliansi-aliansi di Bumi tidak terburu-buru untuk menjalankan rencana tersebut. Mereka memilih untuk fokus terlebih dahulu memperkuat kekuatan militer mereka. Mereka lebih fokus dalam mengembangkan dan membuat senjata-senjata baru dan transportasi perang yang lebih canggih dan kuat dari sebelumnya untuk menjelajah di Ruang Angkasa nanti. Lalu, setelah teknologi dinilai cukup memadai, pada pertengahan abad ke-23 masehi, mereka mulai pergi ke ruang angkasa melakukan penjelajahan mencari Planet dengan sumber daya alam baru sambil tetap mengembangkan teknologi mereka.

Pada akhir abad ke-23 setelah perjalanan mereka ke ruang angkasa, manusia akhirnya berhasil menemukan sumber daya alam baru dan berhasil mengendalikan lebih dari 100 Planet di luar maupun di dalam Galaksi Bima Sakti dan mengembangkan serta menikmati sumber daya alam yang ada di sana. Akan tetapi, walaupun sumber daya alamnya melimpah, hanya beberapa puluh Planet saja yang >50 sampai 99% mirip dengan Planet Bumi dan sumber daya alamnya sama dengan sumber daya alam yang ada di Planet Bumi. Ada juga penemuan sumber daya alam jenis baru yang diklaim oleh para Ilmuwan bisa digunakan dan dinikmati oleh Manusia. Sedangkan untuk Planet lain yang tingkat kemiripannya <50% dari Planet Bumi perlu dilakukan perubahan terlebih dahulu agar bisa ditinggali oleh Manusia dan dinikmati sumber daya alamnya. Seperti membuat tangki Oksigen super besar yang Oksigennya diimpor dari Planet Bumi atau Planet Lain yang bisa memproduksi Oksigen, agar Manusia bisa bernafas bila akan tinggal di Planet yang tidak memiliki atau tidak bisa memproduksi Oksigen, membuat medan Gravitasi buatan agar Manusia tidak melayang saat menginjakkan kaki di Planet tersebut dan masih banyak lagi. Namun, banyaknya sumber daya alam tersebut tidak terlepas dari konflik. Perang skala kecil atau besar sering terjadi antar aliansi untuk merebut dan menguasai sumber daya alam baru yang ditemukan oleh aliansi lain.

Untuk meredam peperangan semakin parah, salah satu aliansi terkuat mengajak aliansi lainnya untuk bedamai dan kembali bersatu menjadi satu seperti PBB di Planet Bumi dulu. Mengembangkan serta menikmati sumber daya alam baru bersama-sama. Akhirnya, pada awal abad ke-24 masehi, terbentuklah satu Aliansi Antar Bintang yang diberi nama Aliansi Bima Sakti atau yang disingkat ABIS yang berpusat di Planet Bumi dan memiliki kekuatan militer Armada Kapal berbasis Bisnis Militer. Tapi seperti biasa, selalu ada pro dan kontra. Banyak aliansi yang mendukung dan ikut bergabung, tidak sedikit pula yang tidak mendukung dan tidak ikut bergabung. Aliansi yang tidak ikut bergabung dengan ABIS memilih untuk membuat aliansi lagi atau membubarkan diri dan membangun kembali Wilayah Negara atau Kerajaan mereka masing-masing seperti ketika di Planet Bumi dulu.

ABIS memiliki kekuatan militer terbesar sejak saat itu, dengan empat Armada Kapal besar di dalamnya. Keempat Armada Kapal besar tersebut berhasil menguasai dan sedang mengembangkan sumber daya alam di Planet lain, karena setiap Planet yang ditemukan ada yang ditinggali dan ada yang hanya diambil sumber daya alamnya saja.

*****

Rey, seorang pemuda lulusan SMA. Berambut hitam sedikit pirang dan pendek. Kulit putih kecoklatan dengan mata hitam kecoklatan pula. Memiliki tinggi badan rata-rata dan sedikit kurus. Pada saat ini dia tinggal di sebuah kota kecil di Planet Bumi dengan menyewa rumah kecil berukuran 5×4 m², yang dilengkapi satu kamar mandi dan satu kamar tidur saja. Dia tinggal di sana karena dia tidak punya uang untuk membeli rumah ataupun menyewa apartemen besar.

Mahalnya biaya masuk Universitas, membuat Rey tidak kuliah setelah dia lulus SMA karena kekurangan uang. Mencari pekerjaan juga cukup sulit, karena diharuskan punya minimal Ijazah Sarjana atau keahlian khusus yang tersertifikasi. Jika tidak memiliki keduanya maka pada akhirnya hanya bisa menganggur. Bisa saja mendapat pekerjaan, yaitu dikirim ke Planet lain untuk menambang dengan nilai gaji yang sedikit kecil dan harus bekerja ekstra keras juga rumit, serta memiliki resiko bahaya yang cukup tinggi. Pekerjaan tersebut jelas tidak sesuai dengan karakter Rey. Rey tidak menyukai sesuatu yang terlalu rumit, hidupnya simpel dan terlalu santai. Tidak terlalu peduli harus bagaimana untuk hari esok dan juga seorang pemalas yang bila melakukan sesuatu atau disuruh melakukan sesuatu harus sesuai kemauan dia. Jika dia mau walaupun kerjaannya berat bagaikan menyebrangi lautan api akan tetap dia lakukan. Tapi, jika dia tidak mau, walaupun kerjaannya ringan dan sangat mudah bagaikan bernafas, dia tidak akan melakukannya.

Hidup susah sudah biasa. Tidak mempunyai keluarga, hidup sendiri dan hanya bermain laptop sudah menjadi rutinitas Rey setiap harinya. Dia bisa bertahan hidup dan mendapatkan uang dengan cara bekerja paruh waktu jika ada atau ada tetangga yang meminta bantuannya lalu memberinya upah. Jika tidak ada, dia hanya bisa bermain laptop saja di rumahnya.

Rey hidup sendiri, tidak mempunyai keluarga karena dia sedari kecil dibesarkan di panti asuhan. Biaya hidup dan sekolah Rey ditanggung oleh panti asuhan. Sampai ketika Rey berada dikelas XI SMA, dia memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan dengan alasan ingin berusaha hidup mandiri. Padahal, alasan utamanya, Rey tidak menyukai aturan yang begitu banyak di panti asuhan tersebut. Jadi, dia membuat alasan untuk keluar dan hidup mandiri, dan sejak keluar dari panti asuhan kemalasan Rey pun mulai diuji. Meskipun sudah lama tinggal di panti asuhan, Rey masih tidak mengetahui siapa orang tuanya. Dia pernah bertanya tentang orang tuanya kepada pihak panti asuhan. Akan tetapi, pihak panti asuhan pun tidak tahu bahkan orang yang menemukan Rey sekalipun. Karena pada saat ditemukan waktu itu oleh pengurus panti asuhan saat dia sedang menyapu halaman panti asuhan, Rey sudah diletakkan di depan gerbang panti asuhan dan hanya tertulis surat atau pesan yang memberitahukan bahwa bayi yang tergeletak ini bernama Rey.

*****

avataravatar
Next chapter