2 HARI PERTAMA

"Hmm?kira-kira besok apa yang bakalan terjadi ya?"kataku didalam hati sambil memikirkan sekolah sihir itu

"Apa mungkin aku akan mendapat teman baru??Haaah,sudahlah."

Lalu aku tertidur sambil berharap ada hal  bagus yang bakal terjadi besok.

Keesokan harinya

"Hati hati ya Al!"kata Tante Iriel sambil melambaikan tangannya

"Baiklah,sampai ketemu lagi ya."kataku yang hendak berangkat.

Dalam perjalanan ku kesekolah sihir,aku bertemu dengan seorang gadis berambut pirang yang terlihat sedang berusaha menyelamatkan seekor anak kucing yang tersangkut diatas pohon.

"Hey,apa yang kau lakukan?"kataku yang menegur gadis itu.

"Hah?Oh,ini?Aku sedang mencari cara agar bisa menurunkan kucing itu dari pohon."kata si gadis dengan nada pelan.

"Hah??Kenapa harus pusing?Bukankah kau salah satu murid sekolah sihir Aecron?"balas ku

"Hah,sudahlah!Bicaranya nanti saja! Sekarang bantu aku menyelamatkan anak kucing itu!"kata si gadis dengan nada mulai marah

"Baiklah."kataku sambil menghela nafas.

"Menepilah!"kataku menyuruh si gadis untuk bergeser.

"Sang Aliran Angin yang mengagumkan bantulah aku!"kataku yang sedang merapalkan mantra sihir  udara/angin.

Lalu angin mengangkat anak kucing itu dan tanpa sepengatahuan ku,angin nya berhenti mendadak dan menjatuhkan kucing nya.

"Owh,astaga!!"kataku yang terkejut melihat sihir ku tiba tiba berhenti.

"Hey pirang!Tangkap kucing itu!Arah jatuh nya ke dirimu!"kataku meminta si gadis untuk menangkap kucing tersebut.

"Kyaaaa...."si gadis menjerit ketakutan.

Dan akhirnya kucing itu selamat

"Haaaaah~ untung tidak terjadi apa apa."kataku sambil menghela nafas lega.

"Dasar lelaki bodoh! Kenapa kau menghentikan sihirnya?"kata si gadis dengan nada geram.

"Eh...?Maaf kan aku! Aku belum terlalu mahir dalam menggunakan sihir udara/angin."kataku dengan sedikit rasa takut.

"Tunggu dulu, sepertinya kita melewatkan sesuatu? Kataku sambil mengingat ingat.

Sepertinya kau benar?"kata si gadis yang ikut bingung.

"OH ASTAGA SEKOLAHNYA!!! Serentak diriku dan si gadis yang lupa kalau sekolah tutup 20 menit lagi.

Lalu kami bergegas ke sekolah. Sesampainya disana,kami merasa lega karena sekolah belum menutup gerbangnya.

"Hush hush hush, untung masih sempat."kataku dalam keadaan lelah karena berlari.

"Iya kau benar,untung masih sempat."kata si gadis yang merasa lega dan letih juga.

"Baiklah sampai ketemu lagi ya."kata si gadis yang hendak meninggalkan ku.

"Tunggu!!"kataku yang memanggil gadis itu.

Sambil menoleh ke arah ku si gadis berkata "Ada apa??"

"Anu,kalau boleh tau siapa namamu?"

Kataku dengan perasaan agak kaku karena malu.

"Oh. Namaku Luciana. Kau boleh memanggil ku Lucy."kata Lucy sambil tersenyum kearah ku.

"Lalu,siapa namamu?"kata Lucy yang memberi pertanyaan yang sama padaku.

Dengan penuh percaya diri aku memberi tau namaku padanya.

"Namaku Albert. Panggil saja aku Al."

"Oh,Al ya? Nama yang cukup bagus."kata Lucy

"Baiklah,dah."kata Lucy sambil berlari kearah kelasnya.

"Hmm.. Lucy ya? Nama yang cukup bagus" kataku didalam hati.

"Baiklah,pemberhentian berikutnya kantor kepala sekolah!"kataku sambil berjalan ke ruangan kepala sekolah.

Di dalam ruangan kepala sekolah,aku dan kepala sekolah Smith mengobrol sedikit.Meskipun agak canggung bagi ku.

"Baiklah kau diterima di sekolah ini."kata kepsek Smith

"Terima kasih,pak kepala sekolah."kataku sambil menunduk untuk berterima kasih.

"Iya iya baiklah,silahkan pergi ke kelas mu! Pelajaran akan dimulai sebentar lagi."Kata kepsek Smith dengan nada pelan.

Lalu aku langsung berjalan ke kelas yang sudah ditunjukkan oleh kepsek Smith.

"Jadi ini kelasku?" Kataku sambil melihat pintu kelas yang terbuat dari kayu.

Tap tap tap (seseorang berjalan ke arah ku)

"Selamat pagi anak muda."kata salah satu guru yang menghampiriku.

"Jadi kau yang baru masuk hari ini ya?"kata guru itu

"Eh,iya pak."kataku dengan nada agak canggung

"Namaku Harfey.panggil aku pak Harfey."kata guru itu sambil memperkenalkan namanya.

"Oh.namaku Albert."kataku yang juga mengenalkan namaku.

"Baiklah Albert,ayo kita masuk! Ingat,waktu adalah emas jadi, jangan membuang waktu lagi"kata guru Harfey.

"Iya aku tau kok."kataku sambil tersenyum kearah guru Harfey yang bijaksana.

Lalu pak Harfey membuka pintu kelas lalu masuk ke dalamnya sambil menyapa para muridnya.

"Pagi anak anak."pak Harfey menyapa para murid.

"Pagi juga pak."serentak para murid menyapa juga pak Harfey.

"Baiklah,hari ini kita kedatangan murid baru."kata pak Harfey.

"Masuklah Albert!"kata pak Harfey yang menyuruh ku untuk masuk ke kelas.

Aku pun masuk ke kelas dengan rasa percaya diri.

"Semuanya!perkenalkan,ini Albert. Dia adalah murid baru disini."kata pak Harfey yang memperkenalkan diriku kepada murid murid yang lain.

"Halo semuanya,namaku Albert,kalian bisa memanggilku Al.

Aku masuk kesini untuk lebih mendalami sihir. Aku tinggal di pinggiran kota disebuah rumah yang sederhana dekat danau Zwack."

Kataku yang memperkenalkan diri.

Lalu salah satu murid mengangkat tangan seraya melempar pertanyaan kepadaku.

"Apa kau punya keluarga?"kata salah satu murid yang bertanya padaku

Lalu tiba tiba kepalaku menjadi sakit.

"Arrghhhh!!!" Diriku yang merasa kesakitan karena berusah mengingat siapa orang tua ku.

"Al !! Apa yang terjadi?kau baik baik saja?" Kata pak Harfey yang berusaha menenangkan ku.

"Arghhh!! Diam kau!! Kataku dengan nada kasar.

Lalu secara tanpa diduga. Diriku melancarkan sihir kuat kearah pak Harfey. Yang menyebabkan ia terhempas dan terbentur ke tembok kelas.

Lalu aku berlari. Mencari tempat yang lebih sepi agar tak melukai orang lagi.

Sampai aku di dekat kolam sekolah.

Disitu aku melihat diriku yang sedang hilang kendali karena berusaha mengingat orang tuaku.

Lalu aku terkejut saat melihat pantulan wajah ku di kolam air itu.

"Apa?? Apa ini? Apa yang terjadi padaku? Kataku dengan penuh ketakutan karena terkejut.

"Mataku? Berubah jadi ungu?"kata ku yang melihat bola mata kanan ku yang berubah menjadi ungu gelap.

Lalu keluar tetesan darah dari mata kanan ku.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku berdarah?"kataku yang kebingungan melihat bola mataku yang mengeluar kan darah.

Aku berusaha membasuh mata kanan ku agar tak berdarah lagi.

Setelah beberapa saat,aku berhasil menghentikan aliran darah dimata kanan ku.Begitu juga dengan perubahan mataku yang awalnya berwarna ungu gelap,kembali normal menjadi warna coklat gelap.

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Apa aku dikutuk?" Kataku yang sedang memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

avataravatar
Next chapter