webnovel

part 2

WARNING!!๐Ÿ”ž

Seorang pemuda berkulit tan dan bersurai hitam legam itu mulai mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Pria itu mulai meregangkan tubuhnya dan mulai membuka matanya kemudian ia tersenyum saat ia menoleh ke sampingnya untuk menemukan sosok pria cantik berpipi chubby dan berbibir plum berwarna merah yang masih terlelap dengan selimut yang menutupi tubuh polos mereka karena aktivitas panas mereka semalam.

Pria berkulit tan bernama Kim taehyung itu mulai mengusap wajah lelap pria cantik di sampingnya dengan lembut. Taehyung sekilas mengingat masa-masa pertemuan mereka dahulu yang berakhir pria cantik bernama Park jimin menjadi miliknya. Sempat terkekeh karena ingat beberapa hal lucu yang pernah ia lalui bersama jiminnya.

Jimin akhirnya terusik dengan usapan pada wajahnya pun mulai menggeliat dan merenggangkan tubuhnya. "Eunghh.." Suara lenguhan pun terdengar dari bibir plum nya. Ia pun mengerjapkan mata indahnya yang mempunyai bulu mata lentik itu. Akhirnya jimin membuka matanya dan menemukan senyum kotak taehyung di depan wajahnya.

"Selamat pagi istriku, Kim jimin."

"Selamat pagi suamiku, Kim taehyung."

Setelah saling memberi ucapan selamat pagi, Taehyung membawa tubuh jimin ke dalam dekapan hangatnya. Mendekapnya erat seakan tak ingin melepaskannya.

"Taetae, sekarang mandilah. Bukankah ada meeting hari ini." Ucap jimin yang sudah melepaskan pelukannya pada suaminya.

"Ne tapi masih nanti sayang, ini masih pukul 6 pagi." Ucap taehyung yang kini menenggelamkan wajahnya pada dada yang sedikit berisi milik istrinya.

"Aku akan siapkan sarapan, sekarang biarkan aku bangun โ€”akhh!" Taehyung meremas pantat sintal milik jimin.

"Sayang, jangan cerewet. Berikan morning sex ku dulu ne.." Ucap taehyung yang kini sudah mengulum puting jimin.

"Ahh..taehh..ahhh..kau akanhh terlambathh..sshh.." Jimin akhirnya pasrah dan menikmati sentuhan dari tarhyung meski bibirnya mengeluarkan kalimat penolakan.

"15 menit saja sayang." Masih dengan posisi miring berhadapan dengan kepala taehyung di depan dada jimin dengan sesekali mengulum puting jimin dengan tangannya meremas dada jimin .Kini tangan taehyung menarik kaki kiri jimin untuk melingkar di pinggang taehyung. Setelah itu tangan taehyung mulai beralih ke arah bongkahan padat milik jimin dan kemudian beralih ke belahan pantatnya. Jari taehyung mulai mengusap lubang jimin yang masih basah akibat sperma taehyung yang masih tertampung di dalamnya.

"Akhh.. Taehhahhh... L-lubanghh kuhh gatalhh taehhh.. Emhhh..." Desah jimin kala ia merasa sentuhan taehyung membuat lubangnya terasa gatal karena rangsangan yang suaminya berikan.

"Gatal hum? Ku bantu menggaruknya sayang agar tak gatal lagi." Taehyung mulai memasukkan tiga jari panjangnya sekaligus membuat jimin memekik keenakan dan perih karena pergumulan semalam.

"Akhh taehhh... Lebihhhh.. Dalamhhh.. Ahhh.. Yahhh.." Taehyung memaju mundurkan jarinya dengan cepat dan dalam hingga menyentuh sweet spot jimin hingga jimin mendesah semakin keras.

"AKHH... Taehhhh... Ahhh.. Y-yahh.. D-dihh sanahhh.. Terusshh taehh.. Buathh akuhhh.. Keluarhh taehh... Ahh.." Taehyung

Pun terus menhentak kan jarinya kuat hingga tubuh jimin melengkung merasakan nikmat pelepasannya.

"Aakhhhhhhhh" Jimin pun menyemburkan spermanya ke perut taehyung dan perutnya. Jimin pun mengatur nafasnya setelah pelepasannya yang membuat nafasnya tersengal dan tubuhnya bergetar.

"Baiklah sekarang aku akan memasukimu sayang." Taehyung pun mulai mengukung jimin dan memulai memasukkan miliknya dan kembali membuat istrinya mendesahkan namanya.

.

.

.

.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, jimin sudah berada di dapur menyiapkan sarapan untuk dirinya dan suaminya. Namun ada yang aneh dari wajah jimin, raut wajahnya menunjukkan bahwa dia sedang menahan marah.

"Hai, istriku yang cantik!"

"....."

"Sayang~"

"....."

"Jimin-ah."

"....."

"Ya baiklah sayang, maafkan aku ne.. Seharusnya aku tepati kata-kataku tadi. Jangan diami aku sayang~" Ucap taehyung yang kini meminta maaf karena membuat jimin marah padanya.

"Siapa yang suruh melakukannya 1 jam! Kau bilang hanya 15 menit taehyung!"

"Salahkan lubang mu yang nikmat itu." Gumam taehyung yang masih bisa di dengar taehyung.

๐™‹๐™ก๐™–๐™ ๐™ 

Tangan bantet jimin terulur memukul belakang kepala taehyung keras.

"Mau ku potong titidmu itu hum??" Ucap jimin sambil menunjukan pisau dagingnya. Taehyung yang awalnya berada di samping jimin, kini mundur teratur melihat istrinya yang berubah menyeramkan jika sedang marah.

"Wohohoho.. Noooo... Okay baby, sorry, I promise I won't repeat it, so please lower the knife." Jimin mendengus sambil menurunkan pisaunya.

.

.

.

Setelah sarapan jimin dan taehyung pun segera berangkat bekerja. Taehyung bekerja di perusahaan Kim Group miliknya sendiri ia sudah merintis perusahaannya setelah menyelesaikan kuliahnya dan perusahaannya kini sukses dan menjadi perusahaan terbesar kedua di korea dan se-Asia. sedangkan jimin ia memiliki restoran pemberian ayahnya sebagai hadiah kelulusannya kuliah dan sebuah butik yang ia rintis sebulan sebelum ia menikah.

"Sayang akan ku antar kau dulu ya. Setelahnya aku akan segera datang ke perusahaan Jeon Corp untuk datang ke pertemuan." Ucap taehyung yang kini masuk kedalam mobil dan di ikuti oleh jimin.

"Baiklah, karena perusahaan itu satu arah dengan restoran jadi antar aku ke sana saja biar nanti ke butiknya aku naik taksi atau Hyung ku yang menjemput nanti." Ucap jimin yang kini memasang seat belt nya.

"Hm.. Baiklah sayang." Mereka pun berangkat meninggalkan halaman rumah mereka.

Setelah 15 menit perjalanan taehyung dan jimin sudah berada di depan restoran dan menurunkan jimin.

"Sayang aku pergi ne.. Kau hati-hati." Pamit taehyung dan memberikan sebuah kecupan singkat pada istri cantikmya.

"Ne tae, kau juga hati-hati." Setelah itu jimin pun masuk ke dalam restorannya dan taehyung pun segera menuju perusahaan Jeon Corp untuk melakukan pertemuan antar perusahaan.

Tak butuh waktu lama, taehyung pun sampai di perusahaan itu. Setelah merapikan penampilannya taehyung segera masuk ke gedung perusahaan itu. Taehyung pun berjalan ke arah resepsionis untuk menanyakan tempat pertemuannya.

"Permisi!"

"Nde tuan, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau menanyakan tempat pertemuannya ada di mana? Saya salah satu yang akan menghadiri pertemuan itu."

"Boleh tau nama tuan dan dari perisahaan mana?"

"Kim taehyung dari Kim group."

"Ah.. Ya tuan, mari saya akan mengantar tuan ke ruangannya."

"Nde terima kasih." Taehyung pun mengikuti wanita resepsionis itu yang menuju lift. Setelah masuk di dalam lift wanita itu memencet tombol angka 3 dan pintu lift pun tertutup.

Kini taehyung dan wanita itu sudah keluar dari lift yang berarti mereka sudah sampai di lantai 3 dan kini taehyung di antar ke depan pintu sebuah ruangan yang bertuliskan 'Meeting Room'.

"Tuang silahkan masuk. Tadi di beritahukan bahwa meeting nya di undur 10 menit kedepan karena CEO kami terlambat datang. Mohon maaf tuan." Jelas wanita itu.

"Ne, tidak apa-apa. Saya akan menunggu di dalam." Ucap taehyung.

"Ne tuan, saya permisi." Wanita itu pun pergi kembali ke pekerjaannya dan taehyung pun segera masuk ke dalam.

Di dalam sana sudah ada beberapa orang yang juga menunggu di mulainya acara sambil membicarakan tentang bisnis.

Taehyung yang bosan menunggu pun akhirnya menghubungi istri cantiknya.

๐™๐™ค; ๐˜ฝ๐™–๐™—๐™ฎ ๐™ˆ๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ž๐™šโค

09.01๐™–๐™ข

๐š‚๐šŠ๐šข๐šŠ๐š—๐š, ๐šœ๐šŽ๐š๐šŠ๐š—๐š ๐šŠ๐š™๐šŠ?

๐™๐™ง๐™ค๐™ข; ๐˜ฝ๐™–๐™—๐™ฎ ๐™ˆ๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ž๐™šโค

09.03๐™–๐™ข

๐š‚๐šŽ๐š๐šŠ๐š—๐š ๐š–๐šŽ๐š–๐šŽ๐š›๐š’๐š”๐šœ๐šŠ ๐š‹๐šŽ๐š›๐š”๐šŠ๐šœ ๐š๐š’ ๐š›๐šž๐šŠ๐š—๐š๐šŠ๐š—๐š”๐šž.

๐™พ๐š‘ ๐šข๐šŠ, ๐š”๐šŠ๐šž ๐š๐š’๐š๐šŠ๐š” ๐š–๐šŽ๐šŽ๐š๐š’๐š—๐š?

๐™๐™ค; ๐˜ฝ๐™–๐™—๐™ฎ ๐™ˆ๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ž๐™šโค

09.04๐™–๐™ข

๐™ฐ๐š”๐šž ๐š–๐šŠ๐šœ๐š’๐š‘ ๐š–๐šŽ๐š—๐šž๐š—๐š๐š๐šž.

๐™ผ๐šŽ๐šŽ๐š๐š’๐š—๐š ๐š๐š’ ๐šž๐š—๐š๐šž๐š› 10 ๐š–๐šŽ๐š—๐š’๐š

๐™บ๐šŠ๐š›๐šŽ๐š—๐šŠ ๐™ฒ๐™ด๐™พ ๐š—๐šข๐šŠ ๐š๐šŽ๐š›๐š•๐šŠ๐š–๐š‹๐šŠ๐š ๐š๐šŠ๐š๐šŠ๐š—๐š.

๐™๐™ง๐™ค๐™ข; ๐˜ฝ๐™–๐™—๐™ฎ ๐™ˆ๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ž๐™šโค

09.06๐™–๐™ข

๐™ธ๐šœ๐š‘! ๐™ฑ๐šŽ๐š—๐šŠ๐š›-๐š‹๐šŽ๐š—๐šŠ๐š› ๐™ฒ๐™ด๐™พ ๐š๐šŠ๐š”

๐š‹๐šŽ๐š›๐š๐šŠ๐š—๐š๐š๐šž๐š—๐š ๐™น๐šŠ๐š ๐šŠ๐š‹.

๐™ผ๐šŠ๐š—๐šŠ ๐šŠ๐š๐šŠ ๐™ฒ๐™ด๐™พ ๐š๐šŠ๐š๐šŠ๐š—๐š ๐š๐šŽ๐š›๐š•๐šŠ๐š–๐š‹๐šŠ๐š.

๐™๐™ค; ๐˜ฝ๐™–๐™—๐™ฎ ๐™ˆ๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ž๐™šโค

09.06๐™–๐š–

๐™ผ๐šŠ๐šž ๐š‹๐šŠ๐š๐šŠ๐š’๐š–๐šŠ๐š—๐šŠ ๐š•๐šŠ๐š๐š’ ๐šœ๐šŠ๐šข๐šŠ๐š—๐š๐Ÿคทโ€โ™‚

๐™พ๐š‘ ๐šข๐šŠ, ๐š—๐šŠ๐š—๐š๐š’ ๐š”๐šŽ ๐š‹๐šž๐š๐š’๐š” ๐š“๐šŠ๐š๐š’ ๐š๐šŽ๐š—๐š๐šŠ๐š— ๐š‘๐šข๐šž๐š—๐š ๐š–๐šž?

๐™๐™ง๐™ค๐™ข; ๐˜ฝ๐™–๐™—๐™ฎ ๐™ˆ๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ž๐™šโค

09.08๐™–๐™ข

๐™ธ๐šข๐šŠ ๐š๐šŠ๐šŽ, ๐šŠ๐š”๐šž ๐š๐š’ ๐š“๐šŽ๐š–๐š™๐šž๐š ๐™ท๐šข๐šž๐š—๐š ๐š”๐šž.

๐™๐™ค; ๐˜ฝ๐™–๐™—๐™ฎ ๐™ˆ๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ž๐™šโค

09.09๐™–๐™ข

๐™ฑ๐šŠ๐š’๐š”๐š•๐šŠ๐š‘ ๐šœ๐šŠ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š—๐šŠ๐š—๐š๐š’ ๐š‘๐šŠ๐š๐š’-๐š‘๐šŠ๐š๐š’ ๐šข๐šŠ..

๐™ฟ๐šž๐š•๐šŠ๐š—๐š ๐š“๐šŠ๐š—๐š๐šŠ๐š— ๐š๐šŽ๐š›๐š•๐šŠ๐š•๐šž ๐š–๐šŠ๐š•๐šŠ๐š– ๐š๐šŠ๐š— ๐š“๐šž๐š๐šŠ ๐š“๐šŠ๐š—๐š๐šŠ๐š— ๐š๐šŽ๐š›๐š•๐šŠ๐š•๐šž ๐š•๐šŽ๐š•๐šŠ๐š‘.

๐™ฑ๐šŠ๐š’๐š”๐š•๐šŠ๐š‘ ๐š–๐šŽ๐šŽ๐š๐š’๐š—๐š ๐šŠ๐š”๐šŠ๐š— ๐šœ๐šŽ๐š๐šŽ๐š›๐šŠ ๐š๐š’

๐™ผ๐šž๐š•๐šŠ๐š’ ๐šœ๐šŠ๐šข๐šŠ๐š—๐š.

๐™น๐šŠ๐š—๐š๐šŠ๐š— ๐š•๐šž๐š™๐šŠ ๐š–๐šŠ๐š”๐šŠ๐š— ๐šœ๐š’๐šŠ๐š—๐š,๐š˜๐š”.

๐š’ ๐™ป๐š˜๐šŸ๐šŽ ๐š„ ๐š‹๐šŠ๐š‹๐šข๐Ÿ˜˜

๐™๐™ง๐™ค๐™ข; ๐˜ฝ๐™–๐™—๐™ฎ ๐™ˆ๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ž๐™šโค

09.10๐™–๐™ข

๐™ฝ๐šŽ, ๐šœ๐šŠ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š”๐šŠ๐šž ๐š“๐šž๐š๐šŠ ๐š‘๐šŠ๐š๐š’-๐š‘๐šŠ๐š๐š’

๐š‚๐šŠ๐šŠ๐š ๐š”๐šŽ๐š–๐š‹๐šŠ๐š•๐š’ ๐š”๐šŽ ๐š”๐šŠ๐š—๐š๐š˜๐š›, ๐š—๐šŽ.

๐š’ ๐™ป๐š˜๐šŸ๐šŽ ๐š„ ๐™ณ๐šŠ๐š๐š๐šข๐Ÿ˜˜โค

Setelah berkirim pesan taehyung pun memasukkan ponselnya ke dalam tas dan tak berapa lama dua orang pria masuk ke dalam ruangan itu.

Betapa terkejutnya taehyung saat melihat salah satu pria muda yang ada di depannya. begitu pula pria yang lebih muda yang baru saja masuk tak jauh beda dengan taehyung. Ia pun mematung sesaat setelah melihat taehyung yang juga sedang menatapnya.

"Taehyung!" "Jungkook!" Seru keduanya bersamaan.

๐™๐˜ฝ๐˜พ

Next chapter