1 Prolog

๐˜ฟ๐™Š๐™

๐˜ฟ๐™Š๐™

Terdengar suara letusan senjata api yang telah memuntahkan pelurunya dari dalam sebuah ruangan gelap di dalam hutan yang jarang bahkan hampir tak pernah tersentuh oleh orang lain.

Seorang pemuda tampan kini menampakkan sebuah seringai di bibirnya sambil menatap ke arah mayat yang kini terdapat lubang pada dada dan kepalanya. Pria itu kini merasa puas dengan apa yang ia lakukan beberapa menit yang lalu.

"Hah.. Akhirnya kau mati juga keparat! Berani sekali kau menyakiti adik manisku! Rasakan ini brengsek!"

๐˜ฝ๐™ช๐™œ๐™

๐˜ฝ๐™ช๐™œ๐™

Seakan belum merasa puas, pria bernama Zhu Yi Feng itu pun melayangkan tendangannya pada tubuh tak bernyawa itu karena rasa kesalnya.

๐˜ฝ๐™ง๐™–๐™ 

"Gege!" Pekik seorang pemuda mungil berparas manis itu sesaat setelah membuka pintu ruangan itu.

Yi Feng pun menghentikan tindakannya dan segera menoleh ke arah pintu. Kemudian menampakkan senyum tipis namun membuatnya terlihat sangat tampan pada pemuda mungil itu.

"Gege cukup! Dia sudah mati!" Ucap pemuda mungil bernama Zhu Zhimin itu sambil melangkah cepat ke arah Yi Feng kakaknya.

"Oh.. My didi! Kenapa kesini? Dan bagaimana kau bisa tahu Gege ada di sini?"

"Jacky yang memberitahuku. Yi Feng Gege, aku mohon berhentilah, jika Gege seperti ini terus bagaimana aku akan punya kekasih jika selalu berakhir mati di tanganmu!" Protes Zhimin pada Yi Feng sambil mengerucutkan bibirnya.

"Salahkan dia yang sudah menyakitimu dan juga dia pantas mendapatkannya." Ucap Yi Feng santai.

"Gege itu bukan alasan. Padahal kami sedang berusaha memperbaiki hubungan tapi, Gege sudah melubangi kepalanya lebih dulu." Ucap Zhimin dengan mata yang berkaca-kaca.

Yi Feng menghela nafas saat melihat Zhimin yang kini menunduk dan pastinya sebentar lagi akan menangis.

'๐˜๐˜ช๐˜ฌ๐˜ด.. ๐˜๐˜ช๐˜ฌ๐˜ด..'

Nah kan.. Sudah sangat hapal sekali dengan sifat adiknya yang satu itu. Yi Feng memutar bola matanya jengah namun tetap ia berusaha menenangkan adiknya. Kemudian Yi Feng pun menarik adik manisnya itu kedalam pelukannya.

"Baiklah.. Goge akan berhenti mencampuri urusan percintaan mu. Tapi, jangan sampai Gege melihatmu di sakiti lagi, mengerti?!"

"Um.. Aku pastikan tidak akan ada yang menyakitiku lagi." Ucap Zhimin dengan mengeratkan pelukannya pada kakaknya. Yi Feng pun tersenyum dan mengusap lembut punggung Zhimin yang masih bergetar.

'๐˜‹๐˜ถ๐˜ช๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฒ๐˜ช ๐˜ก๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ, ๐˜Ž๐˜ฆ๐˜จ๐˜ฆ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ช ๐˜‘๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜Ž๐˜ฆ๐˜จ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฎ๐˜ถ. ๐˜“๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ด๐˜ข๐˜ซ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ช, ๐˜Ž๐˜ฆ๐˜จ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ช๐˜ฎ๐˜ถ.'

๐—ง๐—ผ ๐—ฏ๐—ฒ ๐—ฐ๐—ผ๐—ป๐˜๐—ถ๐—ป๐˜‚๐—ฒ๐—ฑ...

avataravatar
Next chapter