9 Chapter 8

"Itu adalah memori yang indah, bahkan jaringan di kepalamu menyala, itu sangat indah bukan?" Tanya tinsia.

"Ya, tapi semuanya akan berakhir, tidak ada lanjutnya, percuma bukan ?" Tanya valin.

"Tidak ada kata percuma, memori adalah tempat menyimpan semua kejadian, kamu berhak menyimpan memori yang indah, kamu pun berhak melupakan memori yang kamu tidak sukai" jawab tinsia.

tinsia langsung menghapuskan memorinya yang rusak dan membiarkan memori yang lainnya tetap ada.

Tinsia menutup jaringan biru, jaringan pertemanan selesai.

"Sepertinya aku lebih baik" suara Valin terdengar, sekarang sudah tidak terdengar letih.

Tinsia langsung menekan jaringan kuning, kepribadian, Tinsia terlihat kaget, melihat jaringanya begitu rusak, di banding jaringan sebelumnya. Tisia menyentuh jaringannya dengan perlahan. Jaringan terbuka.

Perlahan Terdengar isakan tangis valin.

"Apa yang salah dari kepribadian?" Tanya tinsia memecahkan keheningan.

"Karena kepribadian aku beda dengan yang lain, jadi aku hanya bisa diam, memikirkan terus masalah yang sebenernya belum tentu terjadi" isakan tangis terus terdengar. "Aku ingin mengganti kepribadian ini kalau bisa, kepribadian ini hanya sebuah beban di hidup aku"

Tinsia menelah ludah, "ya, kerusakan parah di area jaringan kuning, itu kamu sendiri yang membuatnya, kamu bisa menulis atau berbicara dengan teman jika masalah datang, semua kepribadian tidak baik jika masalah tidak di keluarkan. Itu hanya kelebihan berfikir. Kamu tidak bisa mengganti kepribadian, tapi kamu hanya bisa mengenali kepribadian kamu dengan perlahan bukan melawannya, tentu semuanya akan baik-baik."

Hening.

Tinsia membenarkan jaringan kuning dengan cepat. Lalu menekan beberapa tombol. Jaringan kuning menutup kembali. Operasi selesai.

Penutup yang menutupi kepala Valin lampunya meredup perlahan, badan valin pun, perlahan bergerak.

Valin mencoba duduk dengan perlahan. Tinsia membantu. Valin memegang kepalanya dengan perlahan.

"Aku tidak menghapus semua memori kamu, sesekali melihat kenangan yang memang tidak perlu dihapus" ujar Tinsia.

Valin tersenyum melihat wajah tinsia, tinsia pun tersenyum balik.

"Sudah tidak ada yang di ragukan lagi" ujar tinsia.

"Terima kasih! Aku masih mengingat memori bersama sore!" Valin tersenyum.

SELESAI.

avataravatar