6 Chapter 5

Suara hentakan kaki terdengar perlahan, valin sampai rumah saat langit sore menjelang pagi.

Crek! Valin membuka pintu rumah, melihat sekeliling, didalam rumahnya sangat sepi, valin melangkah masuk perlahan, melihat ke arah dapur, meja makan, ruang tv, semuanya tidak ada, valin masuk ke dalam kamar.

Valin bergegas menyimpan tas, mandi dan memakai baju tidur.

Tidak lama kemudia, valin mendengar langkah kaki.

Crek! "Oh kamu, kirain siapa" ujar kakak.

Valin mengangguk sambil merapihkan bajunya.

"Ibu ayah kemana lagi?" Tanya valin.

"Tumben nanya" ujar kakak.

"Ya nanya aja" ujar valin.

"Ada rapat katanya, kan minddoctor buka besok" ujar kakak.

"Oh, dokter yang bisa bantu menangkan pikiran manusia?" Tanya valin.

"Iyaa" jawab kakak.

"Emang dokter kaya gitu bertahan lama?" Tanya valin.

"Entahlah liat nanti, ayo makan malam, kaka tunggu di meja makan" ujar kakak lalu menutup pintu kamar.

Valin membuka ponselnya, mencari nama sore di ponselnya, lalu mengetik 'halo' lalu mengirimnya, dan menyimpan ponsel di atas meja.

Valin melangkah jalan ke arah keluar kamar, dan menutup pintu kamarnya.

Valin menarik kursi lalu duduk, kaka sedang menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.

Valin mengambil piring, lalu menyendok nasi dan lauk lainnya, setelah valin selesai mengambil, dilanjut dengan kakaknya.

Valin mulai melahap makannya, juga kakak.

"Tumben pulangnya malem? Ngapain?" Tanya kakak.

"Main" jawab valin.

"Main kemana ? Sama siapa?"

"Ke bukit, temen"

Valin melahap makanannya dengan cepat, tergesa-gesa.

"Heh!" Kakak penepuk tangan valin, "Pelan-pelan"

Valin menoleh sambil mulutnya penuh makanan. Lalu mengangguk.

Setelah selesai makan, valin menyimpan piring ke tempat cuci piring, lalu bergegas kembali kekamar.

Kakak yang masih makan kebingungan melihat adiknya buru-buru seperti itu.

***

Krek! Valin membuka kamarnya lalu masuk dan menutup kembali.

Valin tersenyum melihat poselnya, melangkah mendekat lalu meraih ponselnya, terlihat dilayar ponselnya nama sore terlihat.

Pesan

Sore:

'Hai juga'

'Valin ada sesuatu yang buruk'

Valin:

'Hah? Ada apa?'

Sore:

'Kayanya kita ga bisa ketemu lagi, tadi adalah terakhir ketemu, maaf valin'

Valin diam, hanya menatap layar ponselnya, memikirkan sesuatu.

Sore:

'Maaf.'

Valin masih diam tidak membalas chat dari sore. Lalu valin berusaha membalasnya.

Valin:

'Engga apa-apa, ga perlu minta maaf, memangnya ada apa?'

Sore:

'Aku akan pindah kota, mengikuti orang tua aku.'

Valin:

'Baik, enggak apa-apa, jaga diri kamu'

Sore:

'Iya, sekali maaf, kita hanya bisa chat lewat ini saja'

Valin:

'Baik'

Valin mematikan ponselnya, merebahkan badannya di atas kasur.

"Hidup ku kenapa? Baru berjalan dengan baik sudah turun lagi, aku hampir menyerah untuk hidupku"

Valin mengubah posisi tidurnya, membalik kearah kanan, memeluk guling, menutup mata perlahan.

***

avataravatar
Next chapter