webnovel

Part 1

Keanu menghirup oksigen dipagi hari sebanyak yang bisa ditampung oleh paru-parunya. Hari ini bisa dikatakan hari pertamanya masuk sekolah setelah dirinya hampir 3 minggu memilih untuk memenuhi kolom absen pada namanya.

Bukan tanpa masalah dia bisa lolos hampir 3 minggu melewatkan waktu sekolahnya. Nyatanya dia harus mendengar segala omelan dari Mamanya. Sedangkan Papanya hanya sebatas diawal saja, setelah itu membiarkannya saja. Mungkin karena mereka sudah terlalu mengerti dengan kebebasan yang dimaksud oleh Keanu. Atau malah justru mereka sudah mengikhlaskan jika salah satu anaknya ini akan berbuat semaunya sendiri.

Entahlah..

Yang terpenting untuknya, keluarganya selalu menerima apa adanya dirinya. Meskipun itu berarti harus menerima segala kegilaan yang diperbuatnya.

Seperti biasa dia akan berangkat sekolah dengan Keenan, karena mereka memang satu sekolah. Jika disekolah mungkin kembarannya tersebut menjadi pangeran highclass yang membuat siapapun ingin menjadi pacarnya. Tapi beda dengan dirinya, sekalipun dia juga layaknya pangeran seperti Ken, dia memilih untuk menjadi pangeran yang ahli membuat sekolahnya gempar dengan segala tingkahnya.

"Key.. Loe naik bus sana gih.. Gue mau jemput Stella.."

Keanu yang mendapat perintah tersebut, matanya langsung melotot menatap Keenan yang sudah bersiap dengan motornya.

"Stella.. Pengharum ruangan?? Noh di warung banyak ngapain pake dijemput.."

"Stella pacar gue dodol.."

"Ahhh.. Bodo.. Emang mobil dimana sih pake motor segala??"

Tanya Keanu yang sudah kesal melihat Keenan malah mengeluarkan motor.

"Kan ini jadwalnya mobil buat diservis.. Makanya gue suruh loe buat naik bus.."

Jawab Keenan masih sok polos.

"Ngga.. Gue mendingan kepanasan daripada sumpek.. Dan suruh pacar plastik loe itu buat jalan sendiri. Setau gue dia ngga miskin-miskin amat yang mengharuskan dirinya nebeng kita setiap hari.."

"Makanya, punya pacar.. Ngga gembel sendirian kek gitu.."

Keanu mulai dongkol. Masalahnya setiap pagi dan hampir 1 tahun ini dia menjadi obat nyamuk.

"Bye, Keanu Aliendra.."

Keanu tambah mencak-mencak setelah Keenan benar-benar meninggalkannya. Kalaupun sekarang dia pesan ojek online, itu sama saja dia sudah naik bus yang hanya beberapa meter jarak rumahnya dengan halte bus terdekat menuju sekolahnya.

"Key.."

Tiba-tiba Riris sudah berhenti ada dihadapannya sekarang dengan senyum lebar membuat Keanu ikut tersenyum. Setidaknya Tuhan mengirimkan seseorang yang akan memboncenginya sampai sekolah.

"Key..Keenan mana??"

Mendengar nama Keenan membuat Keanu suntuk lagi. Dia lupa akan pesona Keenan yang efeknya begitu luar biasa. Sampai-sampai yang ada dihadapan Riris sekarang adalah dirinya, namun tetap saja yang dicari adalah Keenan. Padahal kurangnya apa coba. Dia ganteng dengan wajah 100% mirip Keenan. Dia juga sepintar Keenan sekalipun saat ini dia memilih IPS dan Keenan memilih IPA. Dia juga tidak memilki masalah kepribadian dan dia tidak memilki penyakit yang menular.

"Udah berangkat.."

Jawab Key dengan ketus dan Riris sudah memasang tampang kecewanya.

"Ohh.."

"Daripada loe rugi kesini jauh-jauh.. Mending loe boncengin gue aja.. Gue disuruh sama pangeran loe itu buat naik bus.."

Tawar Key mulai melancarkan akal bulusnya. Tapi memang benar kan apa yang dikatakannya.

"Ogah.. Mending gue berangkat sendiri.. Daripada ketiban sial boncengin loe.."

Setelah itu, Riris sudah meng-gas pol motor matic-nya yang membuat Keanu semakin dongkol dengan apa yang terjadi pada dirinya hari ini. Terlebih jam tangannya sudah menunjukkan pukul 06.30. Secepat apapun bus yang ditumpanginya, dia akan tetap telat sampai disekolah dan berakhir dengan bertemu Pak Krisna yang dimana Keanu sudah terlalu kenyang dengan segala macam hukuman yang pernah dia terima dengan guru BK-nya tersebut.

Hell.. Poor, myself..

***

"Shit... Keenan sumpah ngeselin.."

Sambil terus mengumpat, dia mencari tempat duduk di dalam bus. Tidak peduli dengan tatapan aneh dari beberapa penumpang, karena cara bicaranya tadi.

"Dia itu dukung gue ngga sih buat balik ke sekolah.."

Akhirnya dia menemukan kursi terakhir yang berada paling belakang. Sebenarnya dia ogah harus duduk yang disampingnya ada cewek, tapi mau bagaimana lagi, daripada dia tambah dongkol karena harus berdiri sampai disekolah mending dia duduk anteng disana.

Kembali dia melirik jam..

Jam 07.05..

Hufttt...

Setelah melihat jam berapa sekarang, Keanu tambah tidak peduli lagi apakah dia akan sampai disekolah atau tidak. Toh kurang 10 menit lagi waktu yang tersisa untuknya, karena hari ini adalah hari senin yang membuat sekolahnya memajukan jam masuknya 15 menit lebih awal dari hari biasanya.

Bugghhh...

Keanu segera melirik siapa yang saat ini malah keenakan bersandar di bahunya.

Tidur??

Keanu hanya menghela nafas saja melihat cewek yang keliatannya satu sekolah dengan memang benar seperti dugaannya, tidur dengan tenang dibahunya. Dia tidak habis pikir, disaat yang lain sudah was-was jika dirinya akan bertemu dengan Pak Krisna karena ketahuan telat, tapi ini.. Dia justru malah tidur dalam damai.

"8000.."

"Hahhh??"

Keanu langsung menatap spontan kenek bus yang baru saja meminta tarif upnormal untuk dirinya.

"Berdua kan?? Sama pacarnya.. Masa bayar sendiri-sendiri.."

Keanu tidak percaya dengan nasibnya hari ini. Dia ingin mengelak pernyataan kenek bus tadi, tapi dia lebih memilih menyimpan energinya untuk adu argumen dengan Pak Krisna nanti daripada meladeni penyataan salah paham yang dapat berbuntut panjang.

"Pelita Nusa.. Pelita Nusa.."

Teriakan dari kenek tersebut berhasil membuat cewek yang enak-enakkan tidur tadi bangun seketika. Dia segera melirik ke arah Keanu yang ternyata memilih untuk segera keluar.

"Pelita Nusa.. Pelita Nusa.."

Mendengar nama sekolahnya diteriakkan kembali, cewek tersebut langsung tersadar dan segera keluar dari bus. Dia lari sekuat apapun kakinya untuk sampai disekolah dengan cepat. Namun dia mulai memelankan langkahnya saat dilihatnya gerbang sekolah sudah tertutup dan terlihat guru BK yang ganteng tapi begitu dihindari semua siswa, tak terkecuali dirinya sudah ada di depan pintu gerbang.

Dia mulai menoleh ke kanan dan ke kiri..

And Gotcha..

Dia melihat cowok yang memakai seragam sekolah seperti dirinya memilih jalan lain. Dia yakin pasti, cowok tersebut tahu jalan pintas untuk masuk ke sekolah tanpa harus melewati pintu gerbang sekolah.

"Hi.. Wait for me.."

Teriak cewek tersebut yang membuat Keanu berhenti dan melihat cewek yang satu bus dengannya tadi sudah dihadapannya.

"Loe tau kan jalan pintas buat masuk ke sekolah tanpa harus lewat pintu gerbang??"

Keanu melongo saja. Dia akhirnya tahu identitas dari cewek yang ada dihadapannya sekarang. Dia tidak terlalu mengenalinya saat di bus tadi karena dia yang sedang tertidur dibahunya tadi.

Arsena Bellatrix..

Ketua OSIS SMA Pelita Nusa yang terkenal galak. Bahkan Ken saja pernah bercerita jika dirinya pernah kena semprotan dari cewek yang ada dihadapannya ini.

Merasa permintaannya belum bisa dimengerti oleh cowok yang ada dihadapannya sekarang, membuat Sena langsung meraih kedua tangan Keanu sambil memasang puppy eyes-nya.

"Please.. Bantuin gue.. Masa iya, gue ketua OSIS malah telat..."

"Untungnya gue apa kalau gue bantuin loe?? Arsena Bellatrix.."

Jawab Keanu sambil memandangi name-tag yang terpasang di baju seragam milik Sena.

Sena juga nampak bingung dengan jawaban dari pertanyaannya Keanu. Benar juga apa yang baru saja ditanyakan kepadanya, untungnya apa coba membantu dirinya. Bukannya itu malah mempersulitnya. Tapi masa bodo.. Mungkin untuk saat ini dia harus mengemis bala bantuan dari cowok yang ada dihadapannya sekarang. Bagaimanapun caranya. Dia tidak mau berurusan dengan Pak Krisna.

"Ok.. Loe boleh minta apapun.. Terserah.. Tapi bukan yang..."

Keanu sedikit menahan tawanya ketika Sena malah bertingkah lucu saat malu menyebutkan hal yang mungkin vulgar untuknya. Tapi sebisa mungkin dia menahan tawanya agar Sena lebih memohon lagi kepadanya. Ternyata lucu juga mengerjai cewek yang katanya galak ini.

"Ahhh.. Pokoknya apapun.. Asalkan ngga aneh-aneh.. Intinya kita bakal bicarain ini nanti, setelah gue berhasil lolos dari Pak Krisna.."

Keanu pura-pura berpikir sejenak. Sebenarnya tanpa Sena menjanjikan apapun dia juga akan menolongnya, jika cewek yang ada dihadapannya sekarang memilih untuk melewati jalan yang biasanya digunakan oleh siswa yang telat atau mencoba membolos.

"Ok.."

Sena nampak sumringah dan langsung mengikuti langkah lebar dari Keanu.

"Wahh.. Gue ngga nyangka kalau ternyata ada pintu disebelah sini.."

Celetuk Sena saat melihat pintu yang ada dihadapannya sekarang. Dia langsung masuk dengan senang gembira masih tetap mengikuti Keanu sampai dirinya menabrak tubuh Keanu yang berhenti mendadak.

"Keanu Aliendra.."

Bentak Pak Krisna yang membuat Sena mengusap wajahnya seketika.

Mampus loe, Sena..

Loe harus ngomong apaan coba sama Pak Krisna..

Udah tampangnya lebih nyeremin dari mak lampir lagi..

Sedangkan yang disebut namanya tadi justru masih santai-santai saja. Sekarang Sena baru menyadari jika cowok yang ada dihadapannya sekarang adalah si Pangeran Troublemaker-nya SMA Pelita Nusa, Keanu Aliendra. Kembaran dari wakil OSIS-nya.

"Dan kamu.. Arsena Bellatrix.."

Pak Krisna nampak tidak percaya dengan seseorang yang beringsut berjalan ke samping Keanu yang tidak lain adalah Sena.

Sena yang nama panjangnya disebut dengan pelan, hanya mengeluarkan cengirannya dan membentuk tanda 'Peace' dengan kedua jari tangannya.

***

Next chapter