2 Before Hell : Family

10 Juni 2016

    Hai!

    Ini surat keduaku. Haha, apakah aku harus selalu menghitung setiap surat yang kuberikan? Sepertinya cukup sampai disini.

    Sebelumnya maaf, aku sepertinya akan memulai topik yang tidak baik...

    Maafkan aku, sepertinya aku akan sering menuliskan kabar buruk tentangku dibanding kabar yang baik. Karna setiap manusia memang begitu. Setiap orang lebih suka membahas hal duka tentang mereka agar mendapat perhatian dan kasih sayang daripada membagi hal yang baik.

   Aku termasuk salah satunya. Ya, dan memang tujuanku menjadikanmu tempat kepercayaanku untuk membagi masalah hidupku. Tapi aku janji. Aku akan membahas hal baik ketika aku memang merasa baik. Kuusahakan sebisa mungkin tidak selalu membebanimu dengan masalahku.

   Jadi begini. Pasti semua orang suka libur ya? Tapi tidak denganku. Aku sangat membenci hari libur karna seluruh waktu hidupku lebih banyak habis di rumah tepat pada lingkungan yang tidak sehat untukku.

   Aku membenci keluargaku, semuanya kecuali Ibuku seorang. Walaupun aku tidak punya waktu yang banyak untuk melihatnya dan merasakan kasih sayang olehnya - karna ibu sering bekerja keluar kota dan pulang dua tahun sekali - Aku tetap tidak membencinya.

   Tapi aku benci bagaimana aku dilahirkan dalam dunia ini dengan silsilah keluarga yang amat membingungkan. Aku benci lahir di antara orang-orang yang terlalu mengutamakan harta di atas segalanya. Aku benci lahir di antara orang yang amat pilih kasih karna statusku sebagai anak haram.

   Sebenarnya jika saja ibuku tidak repot-repot menikah dengan Ayahku pasti aku tidak perlu lahir dengan keadaan silsilah keluarga membingungkan ini. Aku benci bagaimana ketika keluargaku sering mempermainkanku dengan olokkan seperti ini.

   "Anak haram masih disini ya?"

   "Ayah kamu yang mana sih? Disini kan yang punya ayah cuma Valentine kakakmu, terus ayahmu mana?"

   "Kamu anak pungut kan?"

   Dan berbagai hal lainnya. Aku benci keluargaku. Aku selalu terbebani dengan tekanan ini, aku tidak menyukai mereka. Aku benci mereka, aku sangat kesal akan hal ini.

   Tapi aku yakin, aku masih bisa. Masih bisa. Aku tidak ingin seperti Jay.

Sahabatmu?

C

avataravatar
Next chapter