2 1. Aneh

"Nih pesanan mu, Va" Ucap Adrian sambil menyodorkan sebuah nampan yang berisi nasi goreng dan sebotol air putih, Adrian pun duduk ditempat ia semula duduk.

"Va...Va!...Ariva!!...Zahra!!!" Zahra terkejut dengan bentakan Adrian, Adrian hanya bisa memasang wajah kesal karena tingkah laku gadis didepannya ini

"Eh, iya...Kenapa Adri?" Zahra yang bingung pun hanya mampu bertanya, ia sendiri daritadi sibuk memikirkan sahabatnya Ruby karena ia merasa ada sesuatu yang terjadi

"Mikirin apa sih sampai dipanggilin gak denger? Lagi mikirin cogan ya? Udah gak usah dipikirin, nih cogannya udah didepan kamu" Ujar Adrian sambil tersenyum jahil

"Ishh...Apaan sih?! Ga jelas, obat kamu habis ya? Kok jadi kepedean gini?" Balas Zahra sambil terkekeh geli

"Tapi benerkan lagi mikirin aku, tuh buktinya salfok"

"Ihh...Enggak! Gak usah kepedean deh, nanti jatuh" Zahra berkata sambil memperagakan adegan jatuh dengan telapak tangannya

"Terus kalau jatuh, kan kamu yang ngobatin" Bales Adrian lagi sambil menyedokkan makanannya tersebut

"Kalau aku gak mau?" Tanya Zahra dengan wajah menantang

"Kalau kamu gak mau...Kan masih ada cewek yang lain"

"Ihh...Jangan...Kasihan nanti Ruby, nanti dia galau kalau denger kamu ngomong kayak gitu" Zahra menatap Adrian dengan tatapan memelas, sebenarnya Adrian menyukai Zahra.

Walaupun Zahra mengetahui hal tersebut, Zahra hanya mengatakan bahwa ia menganggap Adrian sebagai kakaknya dan tidak lebih dari itu. Sedangkan Ruby menyukai Adrian, tetapi ia tidak pernah merasa sakit hati ketika ia mengetahui bahwa Adrian menyukai Zahra. Persahabatan mereka sudah mencapai tingkat terbuka, tak ada rahasia yang ditutupi bahkan masalah keluarga sekalipun.

Persahabatan mereka sudah mencapai tingkat dimana satu sama lain saling percaya dan tidak akan ada yang berkhianat, kawan-kawan mereka yang lain pun begitu tersanjung dengan persahabatan mereka. Bahkan nama persahabatan mereka cukup terkenal di Universitas terkenal tersebut, 'Adzaby' itu lah nama persahabatan mereka.

Nama 'Adzaby' bahkan selalu muncul disetiap Mading diUniversitas terkenal tersebut. Sebagai contoh saat ini 'Adzaby sedang tidak lengkap' berita tersebut mengartikan bahwa keadaan mereka sedang tidak lengkap, ya itu dikarenakan Ruby beberapa hari terakhir tidak pernah muncul.

Ketika mereka sedang dalam keadaan bertiga ataupun lengkap, kawan-kawan mereka menyapa mereka dengan sebutan 'Adzaby' dan mereka bertiga pun selalu membalasnya dengan sapaan kembali. Mereka sendiri memiliki sikap bersahabat seperti Zahra yang pemalu, Ruby yang riang, dan Adrian yang ramah.

Setelah terjadi keheningan yang cukup lama, mereka pun menyelesaikan kegiatan makan tersebut. 1 hal yang perlu kalian tahui persahabatan mereka memiliki peraturan, sebagai contoh jika sedang makan tidak boleh berbicara.

"Emang Ariva tadi mikirin apa?" Tanya Adrian memecah keheningan

Zahra meliriknya sekilas sebelum pada akhirnya ia menatap Adrian sepenuhnya dengan tatapan serius "Mikirin Ruby"

"Kenapa lagi Ruby nya?" tanya Adrian penasaran, sebenarnya ia ingin melawak lagi tapi urung karena melihat tatapan serius Zahra

"Tadi bundanya Ruby nelfon, katanya Ruby gak bakalan balik untuk waktu yang cukup lama" Zahra memulai cerita, Adrian yang ingin menyela pun urung ketika ia melihat tangan kanan Zahra yang berada dimeja mengeluarkan jari telunjuknya yang berarti untuk diam

"Aku pikir sih mungkin Ruby memang ada keperluan, tapi setelah aku pikir-pikir lagi kok yang ngasih kabar bundanya Ruby? Seharusnya kan yang nelfon itu Ruby. Kamu juga tau lah sesibuk apapun Ruby, dia pasti ngabarin kita, kalau misalnya handphonenya hilang Ruby kan bisa telfon pakai handphone bundanya" Lanjut, perkataannya saat kini benar-benar membuat Adrian bungkam. Apa yang dikatakan Zahra memang masuk akal bahkan sangat masuk akal, ia dan Zahra sangat mengetahui sifat dan kebiasaan Ruby, begitu pula sebaliknya.

"Ariva, nanti kita pikirin lagi, ok? Sekarang udah mau jam 10, ntar lagi dosen udah mau masuk. Yuk" Dari sekian lama berpikir, hanya kata itu yang dipikirkan oleh Adrian untuk berusaha menyudahi pembicaraan yang membuat Zahra gelisah

Menghela nafas kasar, Zahra hanya mampu tersenyum simpul dan berkata "yuk"

Setelah itu mereka berjalan beriringan setelah cukup jauh berjalan mereka berpisah, ya jika kalian lupa maka aku ingin mengingatkan bahwa mereka beda jurusan. Mereka menjalani pelajaran dengan keadaan hati yang gelisah, sesekali Zahra tak mendengarkan ucapan dosen dan melamun.

Setelah akhirnya pelajaran Zahra selesai, Zahra memilih untuk pulang ke kontrakannya tersebut. Sedangkan Adrian, ia belum selesai dalam pelajaran dan masih di Universitas.

|•••✓✓•••|

Ada yang penasaran gak nih sama lanjutannya?

Btw, sorry ya pendek(◠‿◕)

Promosi dikit gpp kan yak, mungkin diantara kalian ada yang suka cerita fantasi. Boleh lah Rekomendasi cerita karya aku yang judulnya 'The Queen Of World Of Arthera'. Dijamin seru, dan penuh aksi.

avataravatar