1 SMA Cahaya Bulan

Pada saat itu sinar mentari menyilaukan mata namun, semua orang yang lolos seleksi pertama, tetap berdiri tegap di lampangan yang luas ini untuk menunggu pemberitahuan selanjutnya.

Hatiku sangat senang hingga membuat aku terbayang bayang akan masa depan yang ku impikan. Mungkin semua orang akan berkata demikian, hanya selangkah lagi untuk menjadi seorang pemenang.

Ya pemenang. Tinggal sedikit lagi, aku hanya perlu berjuang sebentar lagi agar diterima di sekolah yang hebat ini.

Bukan hanya hebat tetapi, Luar biasa.

SMA Cahaya Bulan adalah sekolah terbaik didunia ini. Semua orang dari seluruh penjuru dunia mendaftar disini hanya untuk sekolah di SMA ini. Jika kau sekolah di SMA Cahaya Rembulan kau akan dipastikan mempunyai masa depan yang luar biasa cerah. 100% Setelah lulus dari sekolah ini kau pasti akan diterima di perguruan tinggi manapun bahkan, saking hebatnya sekolah ini siswa tidak perlu mencari perguruan tinggi tetapi, perguruan tinggi yang mencari mu.

Selain masa depan yang terjamin, fasilitas sekolah ini bukan main-main. Kau akan mendapatkan kamar asrama yang setara dengan hotel bintang 5 yang megah selain itu, semua toko di sekolah ini sudah sangat lengkap. Bahkan, ada toko toko yang menjual makanan mewah, toko pulsa , butik , dan juga mall besar yang dikhususkan untuk para siswa yang sekolah di SMA Cahaya Bulan .

Namun, dibalik semua kemudahan kemewahan yang kita dapat. Sangat sulit untuk masuk kedalam SMA Cahaya Bulan. Neraka, mungkin neraka yang hanya dapat menggambarkan bagaimana sulitnya masuk kedalam sekolah ini.

Bayangkan, dari 100.000 orang yang mendaftar disini, hanya 500 orang yang diterima lulus seleksi pertama. Hanya orang beruntung, paling beruntung yang dapat melewati seleksi pertama.

Disinilah aku, orang biasa yang beruntung dapat melewati seleksi pertama. Saat aku sedang belajar tiba tiba terdapat pemberitahuan bahwa jika diriku lolos seleksi pertama.

Saat itu otakku terasa ingin meledak, mataku ingin keluar dari tempatnya, badanku tak berhenti bergetar karena kebahagiaan. Padahal itu baru seleksi pertama. Saat melihat lebih detail pemberitahuan tersebut, terdapat tulisan undangan untuk seleksi kedua. Tanpa berpikir panjang aku langsung membaca apa isi undangan tersebut.

"Yang terhormat siswa yang telah lulus seleksi pertama. Kami ucapkan selamat atas keberhasilan kalian. Saya sebagai penulis undangan ini akan mengajak siswa yang telah lulus seleksi pertama, agar berkumpul di lapangan besar SMA Cahaya Bulan pada tanggal 21-Desember pada pukul 11.00 . Disana akan ada acara penyambutan yang dipimpin Kepala Sekolah SMA Cahaya Bulan selain itu, disana akan ada pemberitahuan selanjutnya mengenai tes tahap kedua. Diharapkan semua yang telah lulus tes pertama hadir. Mohon maaf jika ada salah kata. Terima kasih."

Luar biasa, aku tidak percaya apakah ini nyata? Tuhan terima kasih telah membantu hambamu yang lemah ini. Sekarang akan ku bulatkan tekadku untuk menjadi yang nomor satu. Akan aku buktikan kepada kedua almarhum orang tuaku. Akan Kubuat mereka bangga dan tersenyum melihat anaknya menjadi yang terbaik.

"Tes_tes"

Akupun terkagum melihat sosok yang ada berada di atas panggung bagaikan rakyat yang melihat raja yang hebat.

"Apakah itu pak Kepala Sekolah SMA Cahaya Bulan? tak kusangka ia benar benar akan kesini untuk melihat kita."

Dengan tatapan kagum semua orang yang berada disana, tanpa basa-basi Kepala Sekolah SMA Cahaya Bulan langsung memuji semua orang yang telah lulus melewati tahap pertama.

"Bapak hanya bisa mengatakan satu kata untuk semua siswa siswi calon peserta didik disini. Luar biasa bapak kagum dengan antusias kalian semua bapak harap, kalian semua harus tetap semangat hingga kalian mendapatkan apa yang kailan impikan."

Pada saat itu juga semua siswa siswi disana merasakan energi hebat keluar dari tubuhnya, tidak ada lagi yang mengeluh tentang panasnya matahari semua merasa semakin mantap setelah mendengar kata kata Kepala Sekolah tadi.

Kepala Sekolah SMA Cahaya Bulan mulai memberitahukan rincian tentang tes tahap kedua yang akan segera diselenggarakan.

"untuk tes tahap kedua 500 siswa siswi yang ada disini dibagi menjadi 50 kelompok, dalam satu kelompok terdiri atas 10 orang, dan setiap kelompok akan mendapatkan 1 wali pendamping beserta wakilnya. Dari 10 orang yang ada dalam satu kelompok, hanya 1 orang yang terbaik akan diterima masuk kedalam SMA Cahaya Bulan. Setiap kelompok akan dipindahkan ke tempat yang mirip SMA Cahaya Bulan, saat itu kalian akan di tempa selama 1 bulan, kami hanya akan mengambil yang terbaik dari yang terbaik. Untuk memaksimalkan tes kalian semua dilarang menggunakan handphone yang kalian punya tetapi, kami akan menyediakan handphone yang telah dirancang pihak sekolah pada saat tes berlangsung. Setiap satu tempat tes kedua hanya akan menampung satu kelompok saja jadi, ada 50 tempat tes yang berada di semua penjuru di dunia. Ingat!! tes ini yang akan menunjukan layak tidaknya kalian masuk kedalama sekolah ini."

Mati aku, mungkin itu yang ada di pikiran setiap orang. Bagaimana tidak dari 500 orang yang ada disini, hanya 50 orang saja yang akan lulus dan menjadi murid SMA Cahaya Bulan.

Mendaki gunung yang terjal, ini yang pasti dipikirkan semua orang setelah mendengarkan tes kedua SMA Cahaya Bulan ini namun, ibarat peribahasa apa yang kau tanam itu yang kau tuai semua orang yang berada disini tidak merasa gentar sedikitpun.

Semua mata murid yang berada disini berubah merah bagaikan tekad yang berapi api untuk menjadi juara yang sesungguhnya.

Kepala sekolah pun melanjutkan pidatonya.

"Semua tempat tes di adakan nanti akan sama fasilitasnya seperti SMA Cahaya Bulan untuk bertujuan membuat murid yang lulus tidak kaget lagi saat melihat fasilitas yang ada, Ingat kalian tidak perlu mengeluarkan uang sedikitpun semua sudah pihak sekolah siapkan. Kalian hanya harus berjuang dan menjadi pemenang."

Sontak semua murid disana berpikir kembali. Walaupun sekolah ini Luar Biasa, darimana semua dana itu datang? apakah uang yang sekolah punya melebihi harta orang terkaya di dunia?

Kepala Sekolah pun melanjutkan.

"Dana yang kami dapatkan itu berasal dari sumbangan semua orang yang ada di dunia dan juga berasal dari kerja keras sekolah itu sendiri untuk terus mendidik murid murid yang luar biasa hebat. Setelah ini, setiap wali pendamping beserta wakilnya akan memilih siswa siswi yang akan dikelompokkan sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ada, sisanya kami serahkan kepada wali pendamping beserta wakilnya. Bapak ucapkan terima kasih dan selamat berjuang!"

Setelah dorongan kuat dari Kepala Sekolah, aku menjadi yakin bahwa pasti ada kesempatan menang dan menjadi juara.

"Aku akan menjadi nomor 1 dan pasti dapat membuat orang tuaku bangga." Teriak dalam hati yang membuat dirinya semakin kuat untuk menjadi pemenang kelak.

avataravatar
Next chapter